26

252 17 3
                                    

"Tadaaa..." Ujar Alex saat sudah sampai di bandara Argentina.

"Apa yang kau lakukan Alex? Kau membuat ku malu jika kau tahu" ucap Marc.

"Aku hanya menunjukkan kepada Mikha kalau kita sudah sampai di Argentina" balas Alex.

Marc memutar bola matanya malas, "Alex...calon istri mu itu termasuk mahasiswi terpintar di kampusnya, jadi ia pasti tahu kalau kita sudah tiba di Argentina" jelas Marc.

"Sudahlah kalian, apa kalian tidak lihat sedari tadi Mikha hanya diam?" Omel Jose yang membuat ketiga pria itu menoleh ke arah Mikha dan mendapati kalau gadis itu hanya berdiri sambil memainkan kakinya dengan cara menggerakkannya ke kanan dan kiri.

Alex menghela nafasnya, "Aku akan menghiburnya" gumam Alex.

"Tentu kau harus menghiburnya, kau kan calon pendamping hidupnya sampai maut memisahkan kalian" balas Marc.

Alex langsung terdiam mendengar ucapan Marc.

'Marc benar, aku harus mulai terbiasa untuk menghibur Mikha karena gadis itu yang berkemungkinan akan menjadi istri ku' batin Alex.

Alex pun melangkahkan kakinya mendekati Mikha, ia bisa melihat kalau gadis itu sedang dalam keadaan yang tidak baik.

"Mikha" panggil Alex.

Gadis itu hanya menoleh sekilas dan kembali menundukkan kepalanya.

"Ayo kita pergi ke hotel, kau pasti lelah" kata Alex sambil tersenyum.

Mikha hanya mengangguk dan berjalan menuju keluar bandara, Alex menghela nafasnya melihat sikap Mikha.

"Apa respon nya?" Tanya Jose.

"Tidak ada" jawab Alex.

"Oh ayolah Alex lakukanlah sesuatu untuknya, pasti sekarang ia membutuhkan sebuah sandaran" balas Marc.

"Sudahlah lebih baik sekarang kita menyusul Mikha" kata Jose yang langsung menyusul Mikha.

The Márquez Brother pun menghela nafas mereka dan mengikuti Jose untuk menyusul Mikha.

*****

Sekarang mereka sedang berada di taksi yang akan mengantarkan mereka ke hotel.

Disana hanya ada keheningan, Jose sedari tadi memperhatikan The Márquez Brother dan Mikha melalui kaca yang ada di tengah mobil.

Ia mendapati kalau Mikha hanya menundukkan kepalanya di tengah-tengah antara Marc dan Alex, sedangkan kedua pria itu hanya memalingkan wajah mereka ke luar jendela taksi.

Drrtt...Drrtt ...

Mikha mendongakkan kepalanya saat mendapati ponselnya berdering, ia pun langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Halo? Sayang? Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik mom, bagaimana dengan mommy?"

"Mommy juga baik"

"Sayang, apa Alex ada bersama mu?"

Mikha menggigit bibir bawahnya, "Ya, dia ada di samping ku"

"Bolehkah mommy bicara dengannya?"

"Tentu"

Mikha menyerahkan ponselnya kepada Alex.

"Mommy" kata Mikha.

"Halo?"

"Halo Alex, bagaimana kabarmu?"

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang