59

177 13 0
                                    

Beberapa minggu kemudian...

Mikha pun kini telah kembali melakukan aktivitas nya, yaitu pergi ke kampus nya untuk menimba ilmu.

Saat ini, dirinya tengah berjalan di koridor kampus nya dengan langkah gontai dan tatapan kosong.

Hari ini dirinya dan kedua sahabatnya memiliki jadwal berbeda, jadi karena Mikha memiliki kelas pagi. Dirinya pun bisa pulang terlebih dahulu, daripada Najwa dan Bella yang memiliki jadwal siang.

"Mikha!"

Mikha menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya saat mendengar namanya dipanggil.

"Fika?"

Fika tersenyum, "Apa kau memiliki waktu luang?"

Mikha terdiam, namun detik selanjutnya tubuhnya menegang saat melihat Arthur berada di belakang Fika.

"A..aku"

"Jika kau ada waktu, bisakah kita berbincang?" Ujar Arthur.

Mikha menelan saliva nya, lalu tatapannya pun berpindah kepada Fika yang menatapnya penuh harap.

Mikha menghela nafasnya, "Baiklah."

*****

Alex kini sedang bersiap sebelum dirinya memulai balapan di seri selanjutnya, dirinya sungguh tidak sabar berkompetisi di lintasan.

"Kau pasti bisa, Lex. Ibu yakin itu" ujar Roser.

Alex terkekeh, "Tentu, bu. Aku yakin balapan kali ini, aku berhasil memenangkannya."

"Tetaplah fokus, Lex. Jangan sampai pikiran mu terpecah dan membuat konsentrasi mu hilang" ucap Julia.

"Iya, ayah" balas Alex.

"Kalahkan semua rival mu, Lex" gumam Marc.

"Tentu" ucap Alex sebelum dirinya mengenakan helm dan pergi ke lintasan.

*****

"Kau baik-baik saja?"

Alex menoleh sejenak, lalu tatapannya pun kembali fokus ke depan.

"Aku baik-baik saja, memangnya kenapa?"

"Tidak ada, aku hanya bertanya" ucap Jose.

Alex menghela nafasnya, "Tolong ambilkan minuman ku."

"Hey, kenapa kau menyuruhku?" Protes Jose.

Alex memajukan bibirnya, "Itu 'kan memang tugas mu."

"Hey, aku juga seperti ini karena kau yang memintanya" balas Jose.

"Sudahlah, ambilkan saja minuman ku" kata Alex.

"Tidak, ambil saja sendiri" balas Jose.

"Jose" gumam Alex.

"Apa? Apa kau ingin mengancam ku? Hey, ingatlah kalau aku lebih tua dari mu" ujar Jose.

Alex mengusap wajahnya frustasi, hanya perkara minum saja dirinya dibuat pusing.

"Ck, kau sangat berbeda dengan Mikha. Dia saja mau aku suruh ambil minum, tanpa banyak protes" gumam Alex.

"Hey, kenapa kau membahas Mikha? Apa kau baru sadar kalau dirinya begitu berarti?" Ucap Jose.

Alex terdiam, dirinya sungguh tidak sadar mengatakan hal itu.

Alex berdehem, "Sudah, lupakan. Seketika rasa haus ku hilang setelah berdebat dengan mu."

Jose mendengus, lalu ia pun mengulurkan tangannya. "Cepat berikan topi dan kacamata mu, sebentar lagi balapan dimulai."

Alex yang mendengar itu langsung melepas topi dan kacamata hitamnya, lalu memberikannya kepada Jose.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang