38

202 13 1
                                    

"Ck, sulit sekali sih memotong cabainya" gumam Alex.

Mikha mendongakkan kepalanya dan terkekeh melihat bagaimana cara Alex memotong cabai itu.

"Aku menyerah! Aku tidak bisa" ucap Alex frustasi.

Mikha tersenyum, "Jangan menyerah, Alex. Coba kau pelan-pelan" kata Mikha.

"Tapi aku tak mengerti.." ujar Alex.

Mikha menggelengkan kepalanya dan mengambil salah satu cabai untuk mencontohkan kepada Alex cara memotong cabai.

"Seperti ini, Alex.." Mikha memperlihatkan bagaimana ia memotong cabai dan Alex pun nampak serius memperhatikan.

"Lihat, mudah kan? Sekarang kau coba" kata Mikha.

Alex pun mengangguk, lalu ia pun mencoba kembali memotong cabai dengan tangan gemetar.

Mikha menghela nafasnya dan beranjak untuk duduk disamping Alex.

"Santai aja bang.." ucap Mikha yang sudah duduk di samping Alex dan sekarang tangan Mikha sudah berada di atas tangan Alex yang bermaksud untuk membantu Alex memotong cabai tersebut.

Alex terkejut melihat Mikha, ia tak menyangka kalau gadis itu akan melakukan hal ini kepadanya.

Tangan Alex pun mengikuti gerakan tangan Mikha yang menuntun nya memotong cabai.

Di posisi seperti ini, Alex bisa merasakan betapa halusnya tangan Mikha saat jari lentik gadis itu mengenai permukaan kulitnya.

Ia pun bisa mencium rambut Mikha yang memiliki wangi buah apel karena kepala gadis itu berada tak jauh dari kepala Alex.

Entah kenapa, Alex merasakan ketenangan yang luar biasa saat Mikha selalu ada disampingnya.

Namun ia pun tersadar dari lamunannya saat Mikha melepas tangannya akibat cabai nya sudah terpotong.

"Mudah kan?" Kata Mikha sambil tersenyum, lalu gadis itu pun pindah kembali ke tempat awalnya, yaitu di hadapan Alex.

Ada sebuah kesedihan saat Mikha pergi dari sampingnya, 'Apa aku mencintai Mikha?' batin Alex.

"Alex?" Panggil Mikha.

Alex mengerjapkan matanya, "Kau kenapa?" Tanya Mikha.

"Uhm..aku tidak apa-apa" balas Alex.

Mikha tersenyum, "Cobalah, pasti kau bisa" kata Mikha.

Alex menghela nafasnya dan berusaha untuk kembali memotong cabainya lagi. Ia pun cukup terkejut karena memotong cabai tidak sesulit yang ia pikirkan.

"Lihat, Mikha! Aku sudah bisa" ucap Alex senang.

"Itu bagus" balas Mikha.

"Alex, bisakah kau ambilkan bawang merah di sebelah mu?" Kata Mikha.

Alex mendongakkan kepalanya dan langsung menoleh ke sebelahnya, ia pun mendapati ada sebuah kantong plastik yang berisi banyak sekali bawang. Namun, ia tak tahu yang mana bawang merah.

"Uhm..yang ini?" Ujar Alex sambil menunjukkan bawang yang ia pegang.

Mikha terkekeh, "Bukan, Alex. Itu bawang putih" kata Mikha.

"Eh? Bukan yang ini?" Tanya Alex.

Pria itu pun kembali meletakkan bawang yang ia pegang dan mengambil bawang lainnya.

"Kalau ini?" Tanya Alex.

"Nah..itu benar" balas Mikha.

Alex pun tersenyum dan langsung memberikan beberapa bawang merah kepada Mikha.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang