39

239 13 1
                                    

Alex mengerjapkan matanya saat ada sebuah cahaya yang masuk kedalam kamarnya melalui sebuah jendela.

Alex meregangkan otot-otot nya dan melihat ke arah tempat tidur Marc yang ternyata kosong.

Alex segera menyingkap selimut nya dan berjalan keluar kamarnya untuk mencari keberadaan Mikha.

"Selamat pagi, Alex" sapa Mikha.

Alex pun berjalan ke arah dapur dan duduk disebuah bangku yang ada disana.

"Kenapa kau tidak membangunkan ku?" Tanya Alex.

Mikha terkekeh, "Kau tidur sangat nyenyak, jadi aku tidak tega membangunkan mu."

Alex mengucek matanya, "Tapi biasanya kau tega membangunkan ku" ucap Alex.

"Alex, itu beda situasi. Biasanya aku akan tega membangunkan mu saat kau memiliki jadwal sebagai pembalap, namun sekarang kan kau tidak ada jadwal apapun" balas Mikha.

"Hmm..ya, ibu negara" gumam Alex.

Mikha meletakkan sebuah piring berisi makanan di meja yang ada di hadapan Alex.

"Kau yang masak?" Tanya Alex.

Mikha memutar bola matanya malas, "Menurut mu siapa lagi penghuni rumah ini selain kita berdua?"

Alex terkekeh dan langsung mengambil salah satu piring berisi makanan tersebut.

"Terima kasih" kata Alex.

"Tak masalah" balas Mikha.

Mereka pun langsung memakan sarapan mereka masing-masing.

"Bersiaplah.." ucap Alex.

Mikha menaikkan satu alisnya, "Ngapain?" Tanya Mikha.

"Belajar bahasa Spanyol, apa kau lupa?" Ujar Alex.

"Oh, baiklah" balas Mikha yang langsung kembali memakan sarapannya.

*****

"Sampai sini dulu saja.."

Alex tersenyum, "Tetapi ini belum seberapa, Mikha."

"Apa?! Belum seberapa?! Alex, kita sudah belajar 2 jam lebih dan kau bilang belum seberapa?!" Ucap Mikha.

Alex terkekeh, "Jangan galak-galak kenapa?" Gumam Alex.

Mikha menggelengkan kepalanya dan langsung beranjak dari duduknya.

"Alex" panggil Mikha.

"Apa?" Sahut Alex.

"Bisakah kau membantuku?" Tanya Mikha.

Alex pun beranjak dari duduknya dan menghampiri Mikha, "Ada apa?" Tanya Alex.

"Lihat, langit nya mendung" ujar Mikha sambil menunjuk langit.

"Lalu?" Tanya Alex.

Mikha memukul dada Alex pelan dan pria itu terkekeh, "Ck, tidak peka" gumam Mikha yang langsung pergi ke halaman belakang.

Alex tersenyum dan langsung menyusul Mikha, "Ada apa sih?" Tanya Alex dengan niat menggoda Mikha.

"Bodo" balas Mikha.

Alex terkekeh dan langsung memeluk Mikha yang sedang mengangkat jemuran.

"Aku memang tidak peka ya?" Bisik Alex.

"Emang" jawab Mikha.

Alex tersenyum dan mencium kepala Mikha singkat, pria itu pun langsung membantu Mikha mengangkat jemuran.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang