28

261 13 3
                                    

Mikha mengerjapkan matanya saat ia sudah terbangun dari tidurnya, ia pun menggeliat untuk mencari kenyamanan.

Namun pada saat ia berbalik, tanpa sengaja lengannya mengenai paha Alex yang sedang duduk di samping Mikha sambil memainkan ponselnya.

Mikha yang merasakan tangannya mengenai sesuatu pun langsung mendongakkan kepalanya dan mendapati Alex sedang duduk di sampingnya.

Alex yang mengetahui Mikha sudah bangun pun menoleh dan mendapati Mikha sedang menatapnya setengah sadar karena gadis itu masih mengantuk.

"Kau sudah bangun?" Tanya Alex.

Mikha tidak menjawab pertanyaan Alex, melainkan ia memalingkan wajahnya ke sisi lain dan kembali menutup matanya.

Alex tersenyum sambil menghela nafasnya, pria itu pun kembali berfokus pada ponsel miliknya.

"Bagaimana latihan bebas mu?" Tanya Mikha.

Alex menoleh, "Kenapa?" Tanya Alex balik.

Mikha bangun dari tidurnya dan duduk bersila menghadap Alex, "Bagaimana latihan bebas mu tadi?" Tanya Mikha lagi.

"Hmm...lumayan" jawab Alex.

Mikha menghela nafasnya dan menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur, Alex yang melihat itu hanya tersenyum.

"Kau masih mengantuk?" Tanya Alex sambil mengelus kepala Mikha.

Gadis itu hanya menjawab pertanyaan Alex dengan anggukan kepala, Alex pun meletakkan ponselnya di atas nakas dan ia pun ikut membaringkan tubuhnya di samping Mikha.

"Kalau begitu kau tidurlah, kau harus banyak istirahat supaya kau tidak sakit" ujar Alex.

"Seharusnya kau mengatakan hal itu untuk dirimu sendiri, Alex" balas Mikha sambil mengucek matanya.

Alex tersenyum, "Maaf Alex aku tadi ketiduran saat melihat mu melakukan latihan bebas, sampai-sampai aku tidak melihat mu melakukan kualifikasi" kata Mikha.

"Tak apa Mikha, aku tahu kalau kau mengantuk" balas Alex.

"Alex.." panggil Mikha.

"Ya?" Sahut Alex.

"Aku takut.." lirih Mikha.

Alex yang mendengar itu langsung meletakkan jari telunjuknya di depan mulut Mikha.

"Kumohon jangan katakan hal itu, jika kau mengatakan kalau kau takut maka aku akan merasa gagal untuk melindungi mu" ujar Alex.

"Kau...kau apa?" Tanya Mikha sambil bangun dari rebahan nya.

"Ya, Mikha. Saat kau mengatakan kalau kau takut, aku merasa kalau diriku ini gagal untuk melindungi diri mu" jawab Alex sambil ikut bangun dari rebahan nya.

Mikha hanya menatap Alex dan tidak membalas perkataan Alex.

"Dengar Mikha..." Alex menangkup wajah Mikha.

"Kau tak perlu takut, aku akan selalu berada disisi mu, kapan pun itu. Kau boleh menamparku atau memukul ku dan lain sebagainya bila aku berbohong" sambung Alex.

"Alex..." Lirih Mikha.

"Ssttt...aku tak ingin mendengar apapun lagi, yang terpenting sekarang adalah kau tak perlu takut akan omongan orang-orang di luar sana. Jika kau tahu, mereka hanya iri kepada mu karena kau merupakan calon menantu dari keluarga Márquez dan kau akan menjadi adik ipar dari seorang pembalap terkenal setelah Valentino Rossi" jelas Alex.

"Alex.." panggil Mikha.

"Sudah Mikha, jangan pikirkan masalah itu. Aku akan menjaga dan melindungi mu" sahut Alex.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang