11

299 15 0
                                    

Keesokan harinya, Mikha dan Alex pergi ke Sirkuit bersama. Sebenarnya sebelum berangkat ke Sirkuit, ada pertengkaran kecil diantara mereka yang membuat keduanya menjadi canggung untuk memulai pembicaraan.

Flashback on

Alex sudah rapih dengan penampilannya dan sekarang pria itu sedang menunggu Mikha di depan kamar gadis itu. Sudah cukup lama ia menunggu, namun gadis itu tidak keluar dari kamarnya.

"Mikha.." panggil Alex.

"Mikh?.."

"Mikha..main yuk.."

"Mikh.."

"Mikha!" Teriak Alex.

"Demi Neptunus, jika kau tidak keluar aku akan mendobrak pintunya" ancam Alex.

"1..2.." hitung Alex.

"Tig-" hitungan Alex terputus saat pintu kamar tiba-tiba terbuka dan menampilkan seorang gadis yang ia tunggu.

"Lama sekali.." kata Alex.

"Maaf.." lirih Mikha.

"Yasudah, ayo berangkat" ucap Alex sambil menarik tangan Mikha, namun pergerakannya terhenti saat mendapati Mikha berpegangan pada pintu kamarnya.

"Ck, ayolah Mikha" ujar Alex, Mikha menggelengkan kepalanya yang membuat Alex heran.

"Ada apa?" Tanya Alex.

"Aku gak mau, aku takut"  jawab Mikha.

Alex membelalakkan matanya mendengar jawaban Mikha, "APA?!" pekik Alex.

"Apa yang membuat mu takut, hmm?" Tanya Alex.

"Aku malu" jawab Mikha sambil menunduk.

Alex menghela nafas dan mengusap wajahnya frustasi lalu menatap Mikha, "Aku tidak mau tahu kau harus ikut karena kita sudah sepakat" ucap Alex.

"Kalau aku tidak mau gimana?" Tanya Mikha.

Alex mengepalkan tangannya dan tanpa Mikha pikirkan tiba-tiba Alex mengangkat tubuhnya dan menggendongnya seperti karung beras.

"ALEX!!" Pekik Mikha terkejut.

"TURUNKAN AKU ALEX!!" Teriak Mikha sambil memukul punggung pria itu, namun Alex tidak mempedulikannya dan terus berjalan ke arah lobby.

Flashback off

Sekarang Alex sedang menatap Mikha yang berada di sampingnya. Gadis itu terlihat marah kepadanya karena terlihat dari raut wajahnya yang datar sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Kau marah?" Tanya Alex.

Mikha menatap Alex sejenak lalu kembali menatap lurus ke depan, "Enggak" jawab Mikha.

'Kata Jose, kalau wanita bilang Enggak berarti sebenarnya ia marah' batin Alex.

"Bohong.." ucap Alex sambil mencubit pipi Mikha.

"TER.SE.RAH" kata Mikha yang langsung berjalan dengan langkah cepat. Alex terkejut dengan sikap Mikha dan ia pun langsung mengejar gadis itu.

"Mikha tunggu.." teriak Alex sambil mengejar Mikha.

"Mikha" panggil Alex saat ia sudah memegang tangan Mikha.

"APA?!" ucap Mikha.

Alex memajukan bibirnya dan menunduk, "Maaf..." Lirih Alex.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang