58

165 10 0
                                    

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya Mikha pun sampai di Indonesia. Dengan langkah gontai, gadis itu berjalan menelusuri bandara internasional Soekarno-Hatta.

Mikha langsung menghapus air matanya yang tak sengaja jatuh membasahi pipinya.

"Ck, untuk apa kau menangisi pria itu, Mikhaella? Bukankah memang ini yang kau dan pria itu inginkan? Lalu kenapa kau malah sedih dan menangis?" Gumam Mikha.

Mikha pun masuk kedalam taksi yang tersedia di bandara dan meminta sang supir untuk mengantarnya ke alamat yang sudah ia berikan.

*****

Ting..Tung...

Ceklek

"Nona Mikha?"

Mikha tersenyum dan langsung masuk kedalam rumahnya.

"Eh? Nona?" Panggil Bi Sukma.

"Iya, bi?" Sahut Mikha.

"Kopernya biar saya saja yang bawa ke kamar" kata Bi Sukma yang langsung mengambil alih koper Mikha.

"Baiklah, terima kasih Bi Sukma" ucap Mikha.

"Sama-sama, nona" balas Bi Sukma yang langsung pergi ke kamar Mikha sambil membawa koper gadis itu.

Mikha menghela nafasnya, ia pun melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil sebotol air mineral di kulkas, lalu meminumnya.

"Mikha?"

Mendengar namanya dipanggil, Mikha pun langsung menoleh dan mendapati sang ibunda tengah berdiri tak jauh darinya.

"Hai, mom" gumam Mikha.

"Kapan kau sampai?" Tanya Pia.

"Baru saja" jawab Mikha.

Pia tersenyum, "Bagaimana perjalanan mu? Apa menyenangkan? Apa kau sudah dekat dengan Alex?"

Mikha terdiam mendengar pertanyaan Pia, ia bingung harus menjawab apa pertanyaan mommy nya itu.

"Mikha? Kau kenapa, sayang?" Tegur Pia saat melihat perubahan raut wajah putrinya.

"Eh? Uhm, aku baik-baik saja. Aku hanya kelelahan" jawab Mikha.

Pia terkekeh, "Yasudah kalau begitu, lebih baik sekarang kau istirahat."

Mikha mengangguk dan langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya.

*****

"Hmm, baiklah kalau begitu. Terima kasih."

Tut.

Roser menghela nafasnya, lalu ia pun melangkahkan kakinya menuju ruang makan.

"Siapa, bu?" Tanya Alex yang sedang memakan sarapannya.

"Teman ibu, namanya Pia. Dia adalah ibunya Mikha" jawab Roser.

"Kenapa ibu meneleponnya?" Tanya Alex lagi.

"Ibu mengkhawatirkan Mikha, ibu takut kalau ia belum sampai di rumahnya" jawab Roser.

"Lalu bagaimana Mikha sekarang?" Tanya Julia.

"Pia bilang Mikha baru saja sampai dan sekarang ia sedang istirahat di kamarnya" jawab Roser.

"Untuk apa ibu mengkhawatirkan gadis itu? Lagipula ia bukan siapa-siapa kita" gumam Alex.

"Alex.." gumam Julia.

"Sudahlah, ayah. Aku mau pergi latihan dulu" kata Alex yang langsung beranjak dan pergi.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang