06 - Found and Lost.

43 5 0
                                    

Jika saja bisa memilih, Ara akan memilih untuk diam didalam rumah, menulis sebuah cerita ditemani oleh secangkir cokelat panas dari pada harus berurusan dengan dokumen - dokumen yang sialnya sangat penting. Hampir dua jam lamanya ia duduk diatas kursi kebangaan Ayahnya, memeriksa beberapa dokumen dan juga kontrak antar perusahaan lainnya. Bahkan ia sendiri meragukan jika tidurnya malam nanti akan nyenyak karena terbayang akan dokumen - dokumen yang sedang ia urus ini.

Ara memijit pelipisnya sejenak dengan mata yang masih membaca kalimat - kalimat yang tercetak diatas kertas putih tersebut. Kali ini yang ia periksa adalah kontrak yang dikirimkan dari perusahaan milik Taehyung sebagai awal dari kerja sama perusahaan mereka berdua. Entah bagaimana kelanjutan kerja sama ini, Ara akan meminta bantuan Tuan Choi mengingat hanya Tuan Choi lah yang mengetahui bahwa Ayahnya ingin bekerja sama dengan perusahaan Taehyung.

Ara segera memberikan sebuah tanda tangan diatas kertas putih bermaterai tersebut dan menyingkirkan kearah lain. Masih ada tumpukan dokumen lainnya yang harus ia periksa sekarang. Ia tak ingin pekerjaannya semakin menumpuk jika ia menunda kegiatannya kali ini. Namun tiba - tiba suara ketukan pintu terdengar dan Ara menoleh kearah pintu dengan cepat.

"Masuk." Perintah Ara menyuruh seseorang diluar sana untuk segera masuk.

Pintu terbuka dan Tuan Choi mulai melangkahkan kedua kakinya memasuki ruangan Ara. Ara tak bisa menebak atas tujuan apa Tuan Choi datang kemari tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Namun Ara bisa menemukan ekspresi gelisah yang ditunjukkan secara jelas oleh Tuan Choi. Tidak biasanya Tuan Choi bersikap aneh seperti itu dan hal itu mengundang rasa penasaran Ara.

"Ada apa, Tuan Choi?" Tanya Ara dengan segera karena ia merasa sangat penasaran. Ia menaruh pulpennya sejenak dan menaruh seluruh atensinya pada Tuan Choi.

"Kami mendapatkan informasi tempat tinggal Nyonya Kim dan Tuan Muda Kim."

Ara terkejut bukan main setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Choi. Ibu serta Kakaknya telah ditemukan tempat tinggalnya? Lantas Ara segera memakai coat panjangnya dengan terburu - buru dan menarik tasnya dengan cepat. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang saat ini karena tak menyangka akhirnya Ibu serta Kakaknya dapat ditemukan.

"Kita kesana sekarang."

Persetan dengan dokumen - dokumen sialan itu. Ara harus menemukan Ibu serta Kakaknya yang telah menghilang tanpa jejak selama tiga tahun lamanya. Ia sangat merindukan mereka berdua dan ini adalah kesempatan satu - satunya bagi Ara. Tuan Choi pun langsung mengantarkan Nona Mudanya untuk menuju ke suatu tempat yang sudah diinformasikan sebelumnya.

Selama perjalanan, Ara terus meremas kedua tangannya dengan cemas. Matanya tak berhenti untuk bergerak kesana kemari karena merasa gelisah. Bahkan ia merasa keringat dingin meskipun cuaca masih sangat dingin hari ini. Ia hanya berharap bahwa kali ini ia dapat bertemu dengan Ibu serta Kakak lelakinya.

Mobil semakin melaju kearah tenggara dan memasuki wilayah Ulsan. Ara jarang mengunjungi daerah ini karena ia tak memiliki teman atau saudara yang tinggal di daerah sini. Ia tak pernah menyangka bahwa Ibu serta Kakaknya masih berada di Korea dan bukan di luar negri. Hingga pada akhirnya mobil berhenti di salah satu rumah sederhana yang memiliki warna dominan cokelat. Tuan Choi segera membukakan pintu untuk Ara dan Ara pun keluar dari dalam mobil.

Ara memperhatikan sekelilingnya. Disini tidak terlalu banyak orang dan hanya beberapa rumah saja yang dibangun. Pantas jika orang - orang suruhannya tak dapat menemukan keberadaan Ibu serta Kakaknya— karena mereka tinggal di tempat asing ini. Tuan Choi menatap Nona Mudanya dengan seksama.

"Mereka tinggal disini?" Tanya Ara masih terus memperhatikan rumah sederhana yang ada dihadapannya saat ini.

"Saya mendapat informasi bahwa Nyonya Kim dan Tuan Muda Kim tinggal disini."

THAT WINTER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang