Keesokan paginya, Ara dibuat terkejut karena saat menyalakan televisi, berita tentang penembakan yang terjadi padanya langsung menjadi berita utama Korea Selatan kali ini. Ara tak menyangka bahwa kejadiaan saat itu menyebar dengan cepat meskipun tanpa keterangan yang lebih jelas selain para saksi mata yang jelas melihatnya tertembak pada malam itu. Bahkan beberapa saat yang lalu Tuan Choi berkata bahwa di depan gedung rumah sakit, sudah terdapat banyak wartawan yang entah mendapat informasi dari mana jika ia dirawat disini. Inilah yang membuat Ara enggan untuk dipublikasikan semasa Ayahnya masih hidup-- ia tak ingin pihak media penasaran dengan kehidupannya dan terus menguak apapun yang ada dalam hidupnya. Bagi Ara, itu tak menyenangkan sama sekali dan justru sangat mengganggu.
Ara hanya mampu menghembuskan nafas panjang ketika melihat salah satu siaran berita langsung dimana seorang pembawa berita sedang berada tepat di depan pintu rumah sakit dimana ia berada. Melihat ekspresi gadisnya yang kurang menyukai hal itu, lantas Taehyung mengambil remote dan mengecilkan volume televisi ke yang paling rendah hingga tak terdengar suara apapun selain suara pendingin ruangan. Taehyung kembali menyuapi Ara buburnya karena saat ini gadis tersebut sedang menghabiskan sarapannya.
"Jangan ditonton jika kau tak menyukainya." Ujar Taehyung saat Ara masih terus melirik kearah televisi yang masih menyala dan memperlihatkan keadaan diluar sana.
"Cepat sekali mereka tahu aku ada disini." Ujar Ara setelah menelan buburnya yang terasa pahit hingga membuatnya ingin berhenti untuk makan. Hanya saja ia tak ingin Taehyung marah karena ia tak menghabiskan sarapannya.
"Pihak media selalu pintar dalam mencari informasi. Kau tak perlu khawatir, aku yang akan mengurus mereka." Taehyung tersenyum, berusaha untuk menenangkan gadisnya yang sedang merasa kesal karena ulah wartawan yang penasaran.
Taehyung mengambil segelas air yang berada diatas meja dan membantu Ara untuk meminumnya dengan perlahan. Taehyung segera mengambil beberapa obat yang telah disediakan oleh perawat dan kembali membantu Ara untuk mengonsumsinya. Beruntung Ara bukan tipikal gadis yang sulit untuk dibujuk atau justru gemar mempersulit keadaan. Taehyung tahu gadisnya tidaklah seperti gadis lainnya yang pernah ia temui.
Suara pintu diketuk terdengar setelah Ara selesai mengonsumsi obat - obatannya. Taehyung segera melangkah kearah pintu dan membuka pintu bercat putih tersebut, hingga memperlihatkan sosok Park Jimin dan Min Yoongi. Seketika Ara tersenyum dengan sangat lebar saat melihat kedatangan dua sahabat dekatnya.
"Kalian datang rupanya. Masuklah." Ujar Ara dengan penuh semangat menyuruh Jimin dan Yoongi untuk masuk ke dalam.
Taehyung membuka pintu dengan lebih lebar dan membiarkan kedua pria tersebut masuk ke dalam ruangan, lalu kembali menutup pintunya dengan rapat. Jimin menaruh satu bucket bunga ke pangkuan Ara dengan senyuman manisnya yang mampu memikat wanita manapun, kecuali Ara tentu saja. Yoongi menaruh sebuah kotak donat dan juga parsel buah - buahan keatas meja. Mereka berdua tahu apa yang menjadi kesukaan sahabat gadis mereka, yaitu donat.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Jimin dengan penuh perhatian sambil mengusap rambut Ara dengan lembut.
Ara tersenyum, "Aku baik - baik saja." Jawabnya dengan singkat sambil mencium bunga yang baru saja diberikan oleh Jimin. Taehyung yang melihat itu hampir saja berdecak kesal jika tak ingat segalak apa gadisnya jika ia mulai menunjukkan kecemburuannya pada hal - hal kecil.
Jimin dan Yoongi segera mengetahui apa yang telah menimpa Ara setelah melihat berita di televisi dan mendapatkan konfirmasi langsung dari Tuan Choi. Jimin otomatis panik karena Ara menjadi korban penembakan tanpa sebuah alasan yang jelas. Jimin tahu betul bahwa Ara adalah gadis yang baik dan selama gadis tersebut memimpin perusahaan keluarga Kim, belum ada satu pihak pun yang membencinya hingga sampai berani melakukan tindakan penembakan tersebut. Yoongi pun ikut merasa penasaran atas alasan apa hingga sahabat gadisnya menjadi sasaran penembakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT WINTER✔️
Fanfiction"Aku tak pernah bercanda dengan kalimatku. Aku akan menikahimu secepatnya dan musim dingin adalah pilihanku." Kim Ara tak pernah menyangka bahwa kalimat itu akan terucap dari bibir manis milik Kim Taehyung. [M] -prettyprasetya.