Waktu menunjukkan pukul tujuh malam saat Kim Ara tengah memperhatikan dirinya sendiri di depan sebuah cermin yang mampu memperlihatkan seluruh tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Sebuah dress berwarna merah yang memiliki panjang selutut membuat tubuh Ara tampak sempurna ketika memakainya. Terlebih kedua bahunya yang indah terekspos dengan bebas sesuai dengan model dress yang ia pakai. Rambut hitam panjangnya dengan sengaja ia gerai untuk menutupi collarbone nya. Dandanan yang natural namun elegan menambah kesan sempurna bagi sosok Kim Ara malam ini.
Tangannya memasang anting ke lubang telinganya dengan perlahan. Kim Ara merupakan seorang gadis yang sangat memperhatikan penampilannya, terlebih dalam acara resmi seperti ini. Ia tak ingin diperbincangkan oleh orang - orang yang akan hadir dalam pesta ulang tahun milik Tuan Kim Jeongyu hanya karena pakaiannya yang terlampau biasa di kalangan seperti mereka. Sedikit memuakkan, namun Ara tak bisa berbuat apapun soal itu.
Setelah memastikan semuanya sempurna, Ara segera mengambil tas berwarna senada yang sudah diisi oleh barang - barang pentingnya. Kemudian ia mulai keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga karena Tuan Choi telah bersiap didepan rumah. Ara tak tahu bahwa ia akan berakhir kedinginan atau tidak nantinya karena memakai dress seperti ini, namun ia berharap agar udara malam ini sedikit bersahabat dengannya.
Sesampainya di lantai bawah, Ara menoleh sejenak kearah kamar milik Ayahnya yang tampak seperti tak berpenghuni. Padahal didalam sana terdapat Ayahnya yang masih belum bangun dari koma. Bahkan ia sudah sering bertemu dengan Dokter Kang, namun apa yang diucapkan oleh dokter tersebut mengenai perkembangan Ayahnya masih saja sama. Ara tak tahu sampai kapan Ayahnya akan betah memejamkan kedua mata seperti itu.
Kemudian netranya beralih ke arah ruang tengah yang sepi karena tak ada siapapun disana. Tentu saja Nyonya Lee lebih memilih untuk berdiam didalam kamar dari pada menghabiskan waktu seorang diri di ruang tengah. Ara tersenyum miris karena rumah yang sebelumnya terisi dengan sebuah kehangatan kini berubah menjadi sunyi dan hampa. Tak ada lagi sebuah kehangatan yang ia rasakan didalam rumah ini.
Seketika Ara teringat bahwa sebentar lagi hari natal akan tiba. Di dekat perapian, belum terdapat sebuah pohon natal yang biasanya berdiri disana saat musim dingin. Ara lupa memesan pohon natal karena terlalu sibuk memikirkan banyak hal. Ia harus segera memesan pohon natal dan menghiasnya sebelum hari natal tiba. Kemudian ia melangkahkan kedua kakinya untuk keluar dari rumah. Tuan Choi langsung menyambut Nona Mudanya dengan ramah.
"Silahkan masuk, Nona Kim." Ara tersenyum sejenak pada Tuan Choi sebelum masuk kedalam mobil.
Mobil mulai berjalan meninggalkan kawasan rumahnya saat Tuan Choi mulai menjalankannya. Dengan terpaksa Ara harus mengunjungi pesta ulang tahun Ayah Taehyung seorang diri, sesuai dengan apa yang diminta oleh pria tersebut. Jika saja ia mendadak merasa kesepian saat di pesta nanti, ia akan langsung mencari sosok Taehyung dan akan meminta pria tersebut untuk menemaninya— sesuai janjinya saat itu.
Sekitar dua hari yang lalu, saat Taehyung berkunjung ke kantor, Ara ingat bahwa ia jatuh pingsan karena tak sanggup menahan efek bir yang telah ia minum sebelumnya. Namun saat ia membuka kedua matanya, ia tak menemukan siapapun karena ia sudah berada didalam kamarnya secara ajaib. Bahkan ia tak merasa jika tubuhnya telah digendong oleh seseorang untuk sampai dikamarnya. Mungkin ia harus berterima kasih pada Taehyung saat bertemu nanti.
Setelah menghabiskan waktu selama beberapa menit di perjalanan, akhirnya mobil yang dikendarai Tuan Choi telah sampai di sebuah hotel yang menjadi tempat dimana pesta ulang tahun Tuan Jeongyu dilaksanakan. Ara segera keluar dari mobil setelah Tuan Choi membukakan pintu untuknya. Ada banyak mobil mewah yang terparkir disini dan dapat dipastikan sekaya dan sehormat apa orang - orang yang ada didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT WINTER✔️
Fanfiction"Aku tak pernah bercanda dengan kalimatku. Aku akan menikahimu secepatnya dan musim dingin adalah pilihanku." Kim Ara tak pernah menyangka bahwa kalimat itu akan terucap dari bibir manis milik Kim Taehyung. [M] -prettyprasetya.