THAT WINTER✔️

09 - Lost Again.

Keringat mengalir di pelipis Ara yang masih memejamkan kedua matanya. Raut wajahnya berubah menjadi sangat ketakutan dan kedua tangannya mulai meremas sprei ranjangnya dengan sangat kuat. Ada perasaan takut yang Ara alami saat ini, di bunga tidurnya. Gadis tersebut memimpikan sesuatu yang akan menjadi mimpi buruk baginya jika hal tersebut benar terjadi.

Detik berikutnya, Ara terbangun dari tidurnya dengan kondisi kacau. Nafasnya tersengal, dadanya bergerak naik turun tak beraturan, keringat masih mengalir di sekitaran pelipisnya. Ara memejamkan kedua matanya sejenak dan menutup wajah kacaunya menggunakan kedua tangannya. Yang ia rasakan saat ini hanyalah sebuah ketakutan. Ketakutan akan sesuatu yang terjadi di dalam mimpinya tadi.

Ara tersentak saat pintu terbuka dengan kencang tanpa sebuah ketukan apapun. Menoleh kearah samping, Ara menemukan Tuan Choi yang menatapnya dengan pandangan kalut. Dan apa yang Tuan Choi katakan berikutnya merupakan fakta nyata dari apa yang Ara mimpikan semalam.

"Tuan Kim telah tiada."

***

Dunia Kim Ara hancur untuk yang kesekian kalinya bersamaan dengan kepergian Ayah tercintanya. Apa yang menjadi harapan Ara selama ini pupus seketika saat mengetahui bahwa Ayahnya lebih memilih untuk menyerah dalam memperjuangkan kehidupannya sendiri. Tanpa sebuah pertanda dan tanpa sebuah salam perpisahan atau pelukan hangat.

Acara pemakaman Tuan Kim dilaksanakan pada hari itu juga. Musim dingin membuat suasana hati Ara semakin buruk saat ini. Sebuah peti berwarna putih akan dimasukkan kedalam tanah yang sudah digali. Ara tak mampu menahan tangisannya saat melihat peti tersebut mulai dimasukkan kedalam tanah dan mulai ditutup oleh tanah. Bahkan Nyonya Kim harus menahan tubuh anaknya yang sudah melemas sejak tadi agar tak terjatuh.

Banyak rekan bisnis atau teman dekat serta keluarga dari Tuan Kim yang ikut mengiringi kepergian Tuan Kim untuk selamanya. Mereka semua merasa iba dengan anak gadis Tuan Kim yang tampak sangat terpukul dengan kejadian ini. Bagaimana tangisan gadis tersebut terdengar sangat memilukan bagi siapapun yang mendengarnya. Namun mereka juga merasa penasaran dengan ekspresi Nyonya Lee yang justru tak menunjukkan kesedihannya sama sekali, melainkan hanya diam termenung saat peti suaminya mulai tertutup oleh tanah dengan sempurna.

Kim Taehyung yang juga datang bersama Jungkook dan kedua orang tuanya pun ikut merasa iba melihat bagaimana kesedihan yang Ara tunjukkan sekarang. Ia cukup terkejut saat Ayahnya berkata bahwa Tuan Kim telah tiada dan mereka semua langsung memutuskan untuk mengiringi acara pemakaman Tuan Kim sebagai bentuk penghormatan yang terakhir kalinya. Tuan Kim dikelilingi oleh banyak orang baik dan dalam lubuk hati Ara, ia bersyukur akan hal itu.

Setelah acara pemakaman telah berlangsung dengan khidmat tanpa adanya gangguan apapun, satu per satu para pelayat mulai meninggalkan area pemakaman. Beberapa orang tampak mengusap lengan Ara dan memberikan kalimat penyemangat pada gadis muda tersebut sebagai bentuk perhatian. Ara hanya bisa menanggapinya dengan sebuah senyuman tipis yang dipaksakan.

Kini hanya tersisa dirinya seorang diri dengan ditemani oleh dua orang sahabat dekatnya. Ara telah menyuruh Tuan Choi untuk mengantar Ibunya pulang. Ara juga meminta Tuan Choi untuk menemuinya setelah dirumah nanti yang langsung dipatuhi oleh Tuan Choi. Kedua kaki Ara sangat lemas hingga ia terjatuh ke tanah, setara dengan tanah dimana Ayahnya dikubur. Ia merasa sangat lemah dan hancur secara bersamaan.

Park Jimin dan Min Yoongi yang merupakan sahabat dekat Ara hanya bisa menatap Ara dengan penuh rasa kasihan. Beberapa kali Jimin mengusap air matanya sendiri karena turut merasakan apa yang sahabatnya rasakan. Kehilangan bukanlah sesuatu yang siapapun inginkan dan Jimin pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang untuk selamanya. Min Yoongi turut merasa sedih atas kepergian Tuan Kim yang sudah ia anggap sebagai Ayahnya sendiri mengingat ia tak pernah lagi merasakan kehangatan seorang Ayah semenjak beberapa tahun yang lalu.