Suara musik yang menghantam telinga dan juga orang - orang yang sedang bersenang - senang adalah pemandangan Taehyung malam ini. Duduk seorang diri di bagian VIP sebuah club malam dengan ditemani satu botol wine sudah merupakan hal yang biasa bagi pria bermarga Kim tersebut— jika sedang tidak bersama Jungkook. Tujuannya menghabiskan waktu seorang diri disana adalah untuk mengalihkan perhatiannya yang sejak semalam tertuju pada ucapan Jungkook yang berhasil membuat tidurnya tak nyenyak sama sekali. Taehyung ingin mengosongkan isi kepalanya dari ucapan Jungkook kemarin.
Taehyung kembali menuangkan minumannya ke dalam sebuah gelas kecil dan langsung meneguknya dalam satu tegukan cepat. Tenggorokannya terasa sangat panas dan sebenarnya ia tak menyukai hal itu. Namun ia butuh minuman malam ini. Matanya kembali memperhatikan apa saja yang ada didepannya meskipun tak ada yang menarik perhatiannya sama sekali. Lagipula ia tak mengenal siapapun disana karena ia memilih club yang bukan menjadi tempat langganannya.
Taehyung memijit kepalanya di bagian samping ketika ia mulai merasakan pusing. Toleransi alkoholnya rendah, namun ia nekat untuk minum dan jika bisa ia ingin mabuk agar isi kepalanya kosong. Ia kembali meneguk minumannya melalui botol kali ini secara langsung. Persetan dengan ucapan Jungkook, Taehyung sangat pusing sekarang.
Setelah menghabiskan waktu selama setengah jam, Taehyung mulai merasa mabuk namun ia masih dalam keadaan sadar. Dengan segera ia langsung keluar dari tempat yang sangat ramai tersebut dan segera menuju ke mobilnya. Langkah kakinya mulai tak beraturan dan ia segera menggelengkan kepalanya untuk mengumpulkan kembali kesadarannya yang hampir menghilang. Ia harus berkendara seorang diri dan ia memilih tak peduli jika terjadi sesuatu nantinya yang mampu membahayakannya. Mesin mobil menyala dan Taehyung langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal.
"Sialan." Ujar Taehyung pada dirinya sendiri ketika pandangannya mulai buram dan kepalanya semakin pusing.
Sosok Kim Ara yang memenuhi isi kepalanya semakin membuatnya pusing hingga kepalanya terasa ingin pecah. Ia tak bisa melupakan ucapan Jungkook begitu saja dan itu adalah hal yang paling menyebalkan baginya. Taehyung ingin bersikap seolah ia tak mendengar apa yang Jungkook katakan kemarin soal niatnya pada Ara. Namun sayangnya memori Taehyung dapat mengingat ucapan Jungkook dengan sangat detail.
Taehyung memutar setirnya kearah kanan dan memilih untuk menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah besar yang seharusnya bukan menjadi tujuannya malam ini. Ia keluar dari mobil dengan susah payah karena keseimbangannya mulai berantakan. Melirik kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia mulai berjalan mendekat kearah gerbang utama rumah tersebut dan menekan bel nya dengan tak sabaran.
"Sialan! Dimana penjaga rumahnya?" Ujar Taehyung dengan kesal karena ia tak lagi bisa menumpu tubuhnya sendiri yang hampir kehilangan kesadaran.
Hingga kemudian seorang pria penjaga rumah yang memakai seragam hitam muncul dibalik gerbang tersebut. Penjaga rumah tersebut sempat terkejut saat melihat Taehyung yang tampak kacau dan bersandar di dinding dengan keringat yang mengalir di sekitar keningnya. Taehyung segera memegang bahu penjaga tersebut agar tak terjatuh ke aspal.
"Tuan Kim, anda baik - baik saja?" Tanya pria penjaga tersebut dengan cemas. Tentu saja ia mengenal Taehyung yang merupakan salah satu anak pengusaha ternama di Korea.
"Bawa aku kedalam. Kumohon." Pinta Taehyung dengan suara parau dan tubuhnya semakin lemas.
Mau tak mau, penjaga tersebut menuntun tubuh Taehyung dengan hati - hati untuk masuk ke dalam rumah. Taehyung benar - benar tak bisa menahan kepalanya sendiri yang terasa sangat berat saat ini. Sebisa mungkin kedua kakinya ia jalankan dengan benar agar tak semakin merepotkan penjaga rumah yang sedang membantunya saat ini. Hingga akhirnya Taehyung berhasil merebahkan tubuhnya diatas sofa panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT WINTER✔️
Fanfiction"Aku tak pernah bercanda dengan kalimatku. Aku akan menikahimu secepatnya dan musim dingin adalah pilihanku." Kim Ara tak pernah menyangka bahwa kalimat itu akan terucap dari bibir manis milik Kim Taehyung. [M] -prettyprasetya.