Kim Ara menatap kearah taman rumahnya melalui jendela ruang kerjanya yang berukuran cukup besar. Waktu berlalu begitu cepat dan musim semi telah berganti menjadi musim panas. Semuanya tampak berjalan dengan normal dan baik - baik saja, meskipun beberapa kali ia sempat bertengkar dengan kekasihnya hanya karena hal kecil— kecemburuan Taehyung. Ia pun tak menyangka bahwa hubungannya dengan Taehyung bertahan hingga hari ini dan ia mensyukuri hal itu karena dengan adanya sosok Taehyung, ia tak lagi memikirkan soal Seokjin. Bahkan mimpi buruk tentang Seokjin yang selalu membuatnya hancur tak lagi datang dan tidurnya berubah menjadi lebih nyenyak dari sebelumnya. Sosok Taehyung yang mencintainya dengan sangat tulus membuat Ara meyakini satu hal bahwa ia masih pantas mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang lain selain Ibu kandungnya.
Matahari diluar tampak menyengat sehingga Ara memutuskan untuk mengurus dokumennya di rumah. Ara tak begitu menyukai musim panas karena sinar matahari yang menyengat mampu membuat kulitnya berubah menjadi kemerahan seperti kepiting rebus. Maka berlindung di dalam rumah menjadi pilihan terbaik baginya saat ini. Matanya melirik kearah tumpukan dokumen yang sudah ia selesaikan beberapa menit yang lalu dan ia tak memiliki pekerjaan apapun setelah ini. Semuanya telah ia selesaikan secara cepat dengan bantuan Tuan Choi tentunya. Mungkin malam nanti Ara akan berkunjung ke rumah Ibunya serta mengajak Taehyung untuk makan malam bersama mengingat ia belum sempat mengenalkan Taehyung secara langsung pada Ibunya.
Suara pintu yang diketuk dari luar mengalihkan perhatian Ara seluruhnya. Beberapa detik kemudian pintu terbuka dan muncul Tuan Choi dari balik pintu yang langsung membungkuk dengan sopan padanya. Ara tersenyum hangat pada Tuan Choi dan kembali duduk di kursi putarnya yang selalu menemaninya ketika ia sedang bekerja.
"Nyonya Lee datang, Nona Kim." Seketika senyuman Ara menghilang begitu saja setelah mendengar ucapan Tuan Choi yang mengatakan bahwa Nyonya Lee datang.
"Katakan padanya aku sedang sibuk." Sejujurnya Ara tak pernah ingin bertemu dengan wanita itu lagi karena urusan mereka telah selesai sampai saat itu. Lagipula setiap kali melihat Nyonya Lee, emosinya selalu memuncak begitu saja karena teringat dengan kematian Ayahnya.
"Kim Ara?"
Baik Ara maupun Tuan Choi sama - sama mengangkat kepalanya setelah mendengar suara seorang wanita di ambang pintu. Nyonya Lee berdiri disana dengan ekspresi yang tak mampu dibaca oleh Ara. Ara menatap wanita tersebut dengan tajam, menunjukkan bahwa ia tak menyukai kedatangan Nyonya Lee saat ini. Tuan Choi membungkuk sekali lagi pada Ara sebelum keluar dari ruangan, membiarkan Nona Mudanya berbicara dengan Nyonya Lee berdua.
Ara terus memperhatikan Nyonya Lee dengan tatapan tajam ketika wanita tersebut mendekat kearah mejanya. Jika tujuan Nyonya Lee datang kerumahnya untuk sebuah harta, maka Ara akan segera memberikannya sehingga mereka berdua tak perlu bertemu lagi untuk selamanya. Ara sejak awal tahu bahwa kemunculan Nyonya Lee di tengah keluarganya hanya untuk sebuah harta yang dimiliki oleh Ayahnya. Sehingga Ara selalu merasa muak setiap kali melihat sikap lembut Nyonya Lee yang dilakukan hanya untuk bersandiwara.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Ara dengan nada ketus tanpa memutus pandangannya pada Nyonya Lee.
"Aku kemari hanya ingin meminta maaf padamu, Ara. Aku menyesal telah membuat orang tuamu berpisah dan membuat Ayahmu meninggalkanmu untuk selamanya." Ujar Nyonya Lee dengan air mata yang mengalir. Kedua mata Ara mulai berembun dan jika ia berkedip, maka dapat dipastikan air matanya juga akan ikut mengalir.
Semuanya kembali terputar dalam pikirannya. Hari dimana Ibunya meninggalkan rumah bersama Namjoon dan meninggalkannya bersama Ayah serta Nyonya Lee. Hari dimana Ara harus melihat sandiwara Nyonya Lee setiap harinya dan harus menahan rasa muak karena berada di satu atap yang sama dengan Nyonya Lee. Hari dimana Ayahnya meninggal karena Nyonya Lee yang membiarkan Ayahnya meregang nyawa. Semuanya Ara ingat hingga hatinya kembali hancur karena merasakan semuanya. Ara menghapus air matanya dengan kasar dan pandangannya masih menatap Nyonya Lee dengan tajam.
![](https://img.wattpad.com/cover/209131415-288-k292174.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT WINTER✔️
Fanfiction"Aku tak pernah bercanda dengan kalimatku. Aku akan menikahimu secepatnya dan musim dingin adalah pilihanku." Kim Ara tak pernah menyangka bahwa kalimat itu akan terucap dari bibir manis milik Kim Taehyung. [M] -prettyprasetya.