Pt.21

351 58 4
                                    

🌦Singularity

Entahlah perasaan seperti apa ini? Sedikit tiba-tiba untuk Luna yang baru saja merasakan sebuah cinta dari seseorang yang bahkan seseorang itu penuh dengan masalah. Uh, Luna benar-benar bingung tentang bagaimana ia bisa menyukai pemuda yang saat ini sedang mengenggam penuh tangannya. Pemuda yang kalau tidak salah sangat menyukai sigaret, namun tiba-tiba itu tidak pernah terjadi lagi. Woah, Luna bahagia.

Mereka sibuk menyusuri rute yang begitu ramai akan para makhluk hidup. Berbincang, berbelanja, saling jatuh cinta, mereka kelihatannya sedang menghabiskan waktu untuk bersantai. Luna harus akui, Jeon Jungkook itu bukan pemuda yang romantis. Buktinya, selama 30 menit ini mereka hanya berjalan-jalan tanpa berniat membeli sesuatu atau bahkan membeli makan malam. Luna terkekeh secara tidak sengaja.

"Kenapa?"

Jungkook menarik Luna untuk berhenti melangkah. Hanya untuk bertanya mengapa Luna terkekeh seperti orang yang kerasukan. Jungkook sedikit bingung. Luna tersenyum melihat wajah Jungkook yang menggemaskan. Ah baiklah, terserah, namun itu memang kenyataanya.

"Tidak ada." Jawab Luna sembari tersenyum.

"Kau berbohong? Katakan saja, aku tidak akan marah." Jungkook menatap Luna begitu selidik. Membuat Luna setengah merinding melihatnya.

Luna terkekeh lagi, "Memangnya kau tahu aku akan mengatakan apa? Kenapa kau berpikir aku akan membuatmu marah."

Sial, Jungkook merasakan wajahnya memanas ketika melihat senyum sumringah yang tergambar jelas di balik lekuk wajah gadis dihadapannya kini. Padahal ia sedang menahan diri untuk tetap terlihat keren, sayangnya mungkin akan gagal.

Jungkook tidak menggubris itu, ia lebih memilih menarik Luna kembali untuk melangkah bersama. "Maaf, aku tidak bisa menjadi kekasih yang kau inginkan, Luna."

"Heol, apa yang kau katakan, Jeon?" Luna yang menyadari itu, cepat-cepat melirik Jungkook. Namun, pemuda itu membuang wajahnya ke arah lain. Itu sangat lucu. "Aku mengerti. Aku senang seperti ini, berjalan bersamamu, aku sangat senang."

Jungkook kembali mengalihkan pandangannya pada Luna. Bahkan sepertinya Jungkook baru saja merasakan bahwa bibirnya menarik simpul yang hangat, ah sial ia gagal lagi untuk terlihat keren. Mereka saling melemparkan senyum, rasanya seperti dunia milik berdua.

Namun, tidak lama suasana menjadi berubah. Jungkook merasakan orang asing yang saat ini sedang berjalan berdesakan di sebelah Luna, terlihat aneh dan benar saja. Jungkook cepat meraih tubuh Luna untuk berpindah tempat di samping Jungkook sebelum orang itu mengeluarkan benda tajam—itu pisau yang hampir saja mengenai pinggang Luna.

"Luna, kau baik-baik saja?" Jungkook memegang kedua pundak Luna yang saat ini sedang gemetar. Luna mengangguk. Sedang Jungkook mencoba melirik dan mencari keberadaan orang asing itu yang tiba-tiba hilang—dia berlari menjauh.

Jungkook mencoba mengejar, namun Luna menarik lengannya. "Jangan, jangan mengejarnya. Biarkan saja, aku takut kau terluka." Lirih Luna.

Jungkook mengangguk, lantas menarik tubuh Luna untuk ia rengkuh dengan hangat. Jika begini, Jungkook tidak bisa diam saja. Pelakunya saja sudah berani menampakkan diri di tempat ramai seperti ini. Jungkook harus benar-benar mencari tahu tentang pelaku itu.

"Aku akan mengantarmu pulang."

Jamais Vu

Ya walaupun tidak begitu romantis seperti pasangan yang lainnya, tapi bagi Luna di rengkuh Jungkook dengan manis membuat pipinya memanas seketika. Rasanya seperti ia tidak ingin malam ini berakhir dengan cepat. Ia begitu nyaman berada disamping Jungkook, bahkan ia ingin sekali memiliki Jungkook seutuhnya. Uh, pikirannya mulai tidak sehat.

Jamais Vu || Jeon Jungkook Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang