Part 9

43 8 4
                                    

*****

Earline kembali mengejar marchel. Tak peduli dirinya sekarang sudah menjadi pusat perhatian semua orang. Pikirannya sekarang Bagaimana caranya dia akan tetap bekerja disini. Ya, begitu.

"Tuan tolong berhentilah, saya benar benar menyesal. Maafkan saya."

Earline mensejajarkan langkahnya dengan marchel. Dia berbicara begitu sopan. Dengan mengubah
kata 'Aku' menjadi 'Saya'. berharap agar atasannya itu mau menarik kembali ucapannya. Dan Tentu saja mau memaafkannya.

Tetapi bukan marchel jika dia tidak menyukai permainan. Pria itu masih tetap pada pendiriannya. Mencari sekretaris baru, Bukan seperti gadis didepannya ini.

"Jangan terus memaksaku. Kau tau? Kau seperti jalang yang tidak memiliki harga diri!"

Jleb! Air mata earline begitu deras, ucapan marchel terlalu sakit untuk ia abaikan. Baru Kali ini dia mendengar Ada seseorang yang menyebutnya jalang. Sungguh rasanya begitu sakit.

Marchel kembali melangkahkan kaki untuk memasuki ruangannya. Dan entah setan dari mana seorang elina earline masih tetap kukuh mengejar marchel. Mungkin gadis diluar sana akan memberikan tamparan keras kepada marchel, lalu pergi dengan keangkuhannya. Harga diri mereka akan lebih diutamakan dari pada kehilangan pekerjaan. Namun, itu tidak berlaku untuk seorang earline. Gadis itu malah memilih bertahan. Bodoh!

"Saya mohon... saya sudah tidak peduli atas perkataan tuan...
Dan saya akan mencoba untuk tidak sakit hati atas Hal itu. Saya sudah benar benar tidak peduli tuan akan mengatakan saya lagi. dengan sebutan apapun itu! tapi Tolong maafkan saya.."

Earline memohon, kakinya sudah sedari tadi merosot kebawah. Kedua tangannya terangkat keatas, membentuk sebuah permohonan layaknya seperti rakyat kepada rajanya.

Marchel terkejut bukan main, gadis didepannya ini benar benar Gila. Dia tidak menyangka earline akan melakukan Hal sebodoh itu. Tapi, bukan marchel jika dia menampakkan itu semua. Raut wajahnya kembali terlihat santai. Ya, setelah beberapa detik menegang atas keterkejutannya. Yang terlihat sekarang, Hanya Senyuman miring, dengan tatapan merendahkan. Kejam sekali!

Orang orang yang melihat itu, merasa iba terhadap earline. Gadis itu sudah sangat memohon Dan meminta maaf. Namun, marchel terlihat tidak peduli akan Hal itu. Pria itu justru terlihat begitu menginjak nginjak harga diri earline.

Ingin sekali rasanya datang lalu membangunkan gadis itu. Tidak lupa untuk memberikan tamparan hangat pada pipi kiri Pria bajingan itu.

Dia tidak pantas bersujud dibawah kaki Pria brengsek seperti marchel. Namun, tidak Ada yang berani melakukan hal itu. Untuk sekedar menghentikan saja mereka semua tidak mampu. Dia tau bagaimana sesosok marchel bangkasara. Pria Iblis dengan sejuta kesombongannya.

"Kumohon..."

Lirihnya sekali lagi.

Marchel masih enggan untuk menjawab, dia masih terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
Karna merasa tidak Ada jawaban, earline kembali membuka suaranya.

"Tuan sa_"

Belum sempat dia melanjutkan kata katanya, tangan earline merasa Ada yang menarik. Dan benar saja dia sedang ditarik. Membuatnya harus bangun mengikuti langkahnya.
Genggamannya begitu erat, rasanya begitu sakit. Dia yakin pergelangan tangan kirinya akan memerah nanti. Liat saja.

Earline menatap marchel dengan perasaan campur aduk. Pria itulah yang menariknya dengan paksa kedalam ruangannya. Earline merasa kesempatan tidak berpihak padanya. Sehingga dia tidak bisa berbuat apa apa untuk situasi seperti ini.
Pasrah. Ya, itulah kata yang pantas mewakili gadis itu.

"Memalukan!"

Marchel menghempaskan earline ke sofa, sambil menatapnya dengan tatapan tajam.

"Bekerjalah dengan baik. Tidak usah menangis lagi. Kau akan tetap bekerja disini, jangan cengeng!"

Baru saja earline ingin mengumpati Pria itu. Namun, mendengar ucapan marchel dia menganga tidak percaya.

Demi apapun! Earline Sungguh terkejut. Marchel tidak jadi memecatnya? Astaga nikmat tuhan mana lagi yang akan earline dustakan?

Spontan earline langsung bangkit Dan memeluk marchel begitu erat.

"Terimakasih... aku akan bekerja lebih baik lagi nanti."

Marchel menegang. Kaget? Tentu saja. Gadis didepannya ini memeluknya secara tiba tiba Dan membuat marchel menganga tidak percaya. Tidak lama kemudian, marchel berdehem lalu membuka suaranya.

"Jangan memelukku, itu terlihat seperti jalang nyata."

Jleb! Earline segera melepas pelukannya, seraya tersenyum kikuk. Astaga Marchel mengatakan dirinya lagi dengan sebutan jalang? Rasanya hati earline seperti sedang ditusuk tusuk dengan jarum yang begitu tajam. Sakit sekali. Namun, sedetik kemudian bibirnya kembali tersenyum layaknya sedang melihat sesuatu yang indah. Earline merasa sudah tidak pantas jika dirinya terus menerus menunjukkan kelemahannya didepan marchel.

"Tadi saya terlalu bahagia, jadi saya tidak sadar ji_"

"Omong kosong"

Lagi lagi ucapan earline terpotong.

"Lakukan tugasmu dengan baik, Dan pergilah dari hadapanku sekarang."

Dengan menundukkan kepala Earline langsung bergegas keluar.

Tunggu, marchel mengatakan omong kosong tadi? Apa maksudnya? Apakah Pria itu mengira earline sedang mencari kesempatan untuk berpelukan dengannya? Astaga jika itu benar, earline merasa malu sekarang.

*****

Earline sudah menyelesaikan tugasnya. Dia sudah bergegas keluar untuk membeli makanan. Ini adalah waktu istirahatnya, Dan dia tidak ingin membuang waktu yang sangat ditunggu Tunggu sedari tadi.

"Jangan memelukku, itu terlihat seperti jalang nyata."

Kata kata itu terus bergiang memenuhi pikiran earline. Membuatnya kembali meneteskan air Mata.

Beberapa detik kemudian earline tersenyum miris, baru Kali ini dia merasa diperlakukan seperti wanita yang tidak memiliki harga diri. Sungguh sangat tidak berprikemanusiaan!

Sesampainya disana, segera dia memilih menu mencari makanan kesukaannya. Seketika matanya langsung berbinar melihat gambar makanan kesukaannya. Apalagi kalau bukan hamburger. Jangan lupa, minuman rasa coklat harus terus menemaninya. Coklat adalah sesuatu yang membuat mood seorang elina earline akan berubah seratus delapan puluh derajat. Ya, coklat membuat moodnya akan kembali membaik.

Seburuk apapun moodnya jika sudah bertemu dengan Hal Hal yang berbau coklat pasti langsung berubah. Sesuatu yang sangat mudah bukan?




Menemukan typo tolong komen yah makasih💜

-Salam.

-Minggu,5 januari 2020-

Bukan Sekedar IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang