Part 25

14 6 0
                                    

          Now Playing = Answer : Love Myself
                                    -BTS 🎧

                                     *****

"kau tidur disini bersamaku nanti."

"Atau ini terlihat sempit? Kau bisa pin-"

"Earline tidak usah, aku mau tidur bersamamu saja disini" selanya seraya duduk dipinggir kasur sang pemilik. 

"Hm, baiklah! Bagaimana kondisimu membaik? Eh, maksudku ha-hatimu."

Kayla terlihat tersenyum kecut.

"Kayla, ceritakan padaku jika sudah membaik."

"Ak-aku juga tidak tahu bagaimana caraku menceritakan ini semua, rasanya begitu rumit."

"Pelan pelan saja, aku tidak menyuruhmu mengerjakan matematika bukan?"

Ck, earline mengajaknya bercanda. Hal itu membuat kayla terkekeh mendengar ucapan earline.

"Aku serius earline"

"Baiklah, pelan pelan aja. Kita tidak sedang balapan bukan?" ujar earline sambil menaik turunkan alisnya. Ah, dia sedang bermain main rupanya.

Kayla melebarkan matanya,

"Earline.."

"Yaudah ceritakan secepatnya!" pintanya.

Kayla menghela nafasnya pelan. Menatap earline seperti sedang mengatakan 'Kamu sudah siap?"

"Kau ingin seperti mau melahirkan saja, aku serius ini" ucap earline karna kayla belum juga membuka mulutnya untuk menceritakan kisahnya.

"Yaudah, dengarkan."

"Ak-aku di jodohkan!" lanjutnya.

Deg.

"Apa?!"

"Hey kecilkan suaramu!"

Kayla terlihat memberikan isyarat dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir miliknya.

Sedangkan earline, gadis itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dengan mata yang melebar karna kaget. 

"Sebenarnya aku juga mencintai dia, tapi.." kayla tidak melanjutkan kata katanya, rasanya begitu pedih mengingat itu semua.

"Tapi kenapa?" tanya earline begitu penasaran.

"Tapi dia tidak pernah mencintaiku earline. Dan aku tidak mau meneruskan perjodohan ini, karna dia tidak mencintaiku. Aku tidak ingin menghancurkan hatinya.." lirihnya.

Earline terdiam, membiarkan kayla untuk melanjutkan kata katanya.

"Kedua orang tuaku memaksaku untuk menerima itu, begitupun dari pihak keluarga dia."

"Bagaimana cerita awalnya? Kenapa kau bisa kenal dengannya?"

"Aku bekerja di tempatnya sudah lama, aku sekretarisnya earline.."

Deg.

Earline terlihat merosotkan tubuhnya.

"Apa ini ada hubungannya dengan ardian?" batinnya.

Namun tidak lama kemudian, earline menepis pikiran itu. Rasanya tidak mungkin.

"La-lalu?"

"Selain sebagai Sekretarisnya, aku juga sering kerumahnya karna merawat kakek dia yang sakit. Aku tidak tega, walaupun dia tidak menyukaiku aku tetap berkunjung kesana untuk melihat kondisi kakeknya."

Bukan Sekedar IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang