Part 27

19 6 0
                                    

  Now Playing = Way Back Home
-Shaun🎧

                                     *****

"Kenapa kayla?!" tanya earline pada kayla, karna gadis itu sedari tadi hanya menatapnya aneh. Huh, sedikit menyebalkan memang.

"Rambutmu."

"Kenapa dengan rambutku? Ini gaya baruku. Ada yang salah?" sahutnya sambil merapikan poninya.

Kayla melebarkan matanya tidak percaya.

"Yasudah, ayo kita turun!" ajak earline mengabaikan gadis itu yang terlihat sedikit melebarkan matanya tadi.

"Earline, stop!" seru kayla.

"Ada apa lagi kayla?!"

"Rambutmu, astaga.." kayla menepuk jidatnya pelan.

"Ini gaya baruku, sudahlah! Jangan pikirkan itu, ayo cepat masuk!" seru earline sambil menarik tangan kayla lagi.

Earline keras kepala.

Lihatlah, banyak pengunjung disana menatapnya aneh. Persis seperti kejadian di Mall beberapa menit yang lalu.

Terlihat mereka menahan tawa ketika melihat mereka berdua. Dan tunggu, earline, gadis itu tidak menyadari sedari tadi. Ah, mungkin gadis itu berpura pura tidak melihat.

"Nah, kita duduk disini saja. Lebih nyaman bukan?" earline menepuk nepuk kursi kosong di sampingnya, menyuruh kayla untuk segera menempati tentunya.

Kayla pasrah, gadis itu tidak membrontak.

"Pesan apa mbak?" tanya seorang pelayan yang baru saja menghampirinya.

"Jus jeruk saja, kamu earline?"

"Aku rasa coklat saja."

Pelayan itu mengangguk paham, setelah menulis pesanan mereka.

"Hey, kamu.."

Tidak, itu bukan suara earline ataupun kayla. Melainkan pria yang baru saja muncul di samping mereka, dengan menunjuk kearah earline.

Earline maupun kayla terpelonjat kanget, untung saja mereka bisa menyeimbangkan tubuhnya. Jika tidak, tentu saja sudah terjungkal.

"Kamu!" seru earline dengan menunjuk pria didepannya ini.

Pria itu tidak menjawab, matanya beralih menatap aneh tubuh earline. Sedangkan kayla diam memperhatikan pertunjukan didepannya.

"Jangan menatapku! Pergi, kau mengikuti kami hah?!" earline meloloskan satu pukulan pada lengan pria itu.

"Pergi!" serunya lagi, sambil mendorong pria itu.

"Hey kau.. Aku hanya ingin berkenalan denganmu!" seru pria itu tanpa mau pergi dari tempat itu.

"Kau sudah tau namaku maroon, jadi untuk apa berkenalan lagi?"

"Maksudku berteman baik," ujarnya dengan senyuman manis.

Earline menatap kesal kearah maroon, tangannya terlipat didepan dadanya.

Bukan Sekedar IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang