Part 34

20 4 0
                                    


Now Playing= I NEED U -BTS🎧


*****

Gadis dengan rambut acak-acakan, kini berlari ditengah malam yang gelap. Rupanya, sang rembulan tidak menemaninya kala itu.

Dengan kondisi yang bisa dibilang kurang baik, gadis itu berlari sekuat tenaga yang ia punya. Sesekali, dia menoleh kebelakang hanya untuk memastikan bahwa dia tidak di ikuti oleh siapapun.

Sambil menangis tanpa suara, gadis itu melepaskan high Heels yang ia gunakan. Kemudian, berlari lagi.

Setelah merasa aman dan jauh dari tempatnya sebelumnya, Kayla memelankan langkahnya.

Menghela nafas, Kayla menghapus bercakan air matanya yang sedari tadi membasahi pipinya.

Hal yang dia lakukan lagi adalah menyetop taxi yang kebetulan lewat didepannya, Kayla segera masuk dengan high heels di tangan kirinya.

Tatapannya sedu, air matanya kembali menetes mengingat ucapan Ardian beberapa jam yang lalu.

“Sudah sampai, mbak.”

“Hello, mbak!” laki-laki paruh baya itu melambaikan tangannya karna penumpangnya tidak kunjung turun.

“Mbak!”

“Eh...”

“Sudah sampai!”

Kayla tersenyum canggung, kemudian gadis itu keluar, tangannya memegang bagian pinggang kirinya tempat tas kecil yang ia bawa sebelumnya. Namun, Kayla sadar, sedari tadi dia tidak melihat tas miliknya.

Ponselnya juga tidak ada dan Kayla baru saja menyadari itu semua.

“Aduh pak, aku lupa tasku. Tunggu sebentar, aku masuk dulu.”

“Eh, tidak bisa begitu. Bayar dulu mbak!” Ucapnya.

“Iya, aku pasti membayarnya. Aku ambil dulu  uangnya sebentar!”

Setelah menerima persetujuan dari supir taxi tersebut, Kayla berlari masuk kerumah Earline.

“Kayla?!”

Earline menurunkan ponselnya, gadis itu kaget atas kehadiran sepupunya itu. Sambil turun dari kasur miliknya, Earline berjalan menghampiri Kayla yang tengah sibuk membuka kopernya.

“Kayla, kamu mau pulang sekarang? Jangan bercanda deh!” ucap Earline setelah berhasil berada di samping Kayla.

Earline berdecak sebal, Kayla tidak meresponnya. Apakah dia marah? Oh, tentu tidak pantas dia marah. Seharusnya Earline yang marah, karna Kayla menghilang tanpa jejak beberapa jam yang lalu.

Apakah Kayla tidak tahu jika kedua orang tua Earline memarahinya dan terus menyuruhnya untuk menelponnya? Sungguh, Earline akan bercerita panjang lebar nanti.

“Kayla, kau tuli?!”

Setelah berhasil mengambil uang di dompetnya, Kayla segera pergi keluar mengabaikan Earline.

Bukan Sekedar IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang