Part 37

24 4 2
                                    


*****

Disinilah Earline sekarang, duduk dengan kepala yang tertunduk. Disampingnya terdapat Marchel yang juga sedang duduk dengan santai. Iya, sebentar lagi acara Meeting akan di gelar 10 menit lagi.

Ada Marvel dan Fannie yang berhadapan dengannya. Yang memimpin adalah Papa Marchel—Garbash.

Banyak sekali orang-orang dari berbagai pengusaha sedang mengikuti Meeting penting ini. Membuat Earline sedikit merasa Minder.

Pasalnya, dia merasa tidak pantas berada di antara mereka semua. Mengingat dia bukan dari kalangan orang kaya seperti mereka, dia merasa gugup sehingga takut untuk mendogakkan kepalanya.

Fannie, Gadis itu sangat Antusias bertemu dengan Earline. Gadis itu juga tidak memiliki tugas apapun diacara ini. Tapi dia hanya ikut menemani sang tunangan Marvel.

Marchel sedari tadi sangat terganggu dengan dua sejoli yang baru saja bertunangan itu. Pasalnya mereka sangat begitu mesra siang ini. Dan sangat lengket seperti permen karet saja.

Sungguh Earline tidak ingin menjadi penenang untuk pria itu hari ini. Karna dirinya sendiri merasa tidak tenang juga.

Tatapan Marchel menajam, terdapat kilatan kebencian saat menatap Marvel saudara kandungnya.

“Nunggu siapa? Apakah sudah berkumpul semua?” Tanya Garbash membuyarkan keheningan siang itu.

“Ada pa, Temanku dia masih diperjalanan.” Marvel berucap. Laki-laki itu masih setia berpegangan tangan dengan Fannie. Sungguh lengket sekali!

Baiklah!

“Tuhan segera mulai, hamba tidak kuat..” batin Earline.

Marchel melirik Earline yang tengah menunduk sedari tadi. Biasanya gadis itu akan banyak bicara, tapi kenapa kali ini malah diam? Tolong, dia bukan gadis kalem. Sungguh tidak pantas dia begitu pikirnya.

Marchel menggeser kursinya lebih dekat dengan Earline, kemudian yang dilakukannya lagi adalah menyikut lengan gadis itu.

Earline berdiam, tidak berniat mendogak atau menoleh pria disampingnya itu. Bisa-bisa terjadi perang mulut atau bahkan perang dunia ketiga? Ah, berlebihan sekali.

Merasa tidak ada respon, Marchel kembali menyikut lengan kiri Earline dan tetap saja begitu.

Marchel yang tidak bisa diabaikan, dia tetap kukuh menyikut lengan Earline lebih kasar dari sebelumnya.

Hal itu, membuat Earline kehilangan keseimbangannya dan hampir terjungkal. Namun sebelum itu terjadi, Marchel memegang erat tangan Earline membuat gadis itu tidak mengalami kejadian memalukan itu.

“Eh?” Marchel spontan mengikis jarak dengan Earline, pria itu sedikit berdiri tadi membuatnya sangat dekat ketika beradu tatapan dengan Earline.

Semua orang memandanginya, tentu saja heran kenapa Earline bisa hampir terjatuh? Padahal gadis itu sedari tadi diam saja.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

Bukan Sekedar IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang