Part 38

36 5 1
                                    

*****

“Siapa yang kau katakan Fakboy?!” bentak Marchel sekali lagi.

Earline terdiam, pasalnya gadis itu tidak tau harus menjawab apa. Sungguh Earline benar-benar mengutuk dirinya sendiri saat ini.

Memalukan saja!

Ardian melihat kearah Earline, laki-laki itu berjalan mendekati Earline setelah berhasil melewati Kayla didepannya.

“Jangan membentaknya!” Ucap Ardian, setengah membisik.

Earline mendogak, melihat aksi Marchel selanjutnya.

“Jangan mencampuri urusanku, dia mengatakan aku Fakboy tadi. Aku tidak terima!” jawab Marchel beralih menatap Ardian menantang.

“Aku tidak peduli, yang terpenting jangan pernah me—”

“Ardian, sudah. Ayo kita pulang!” Tiffany tiba-tiba datang dan menarik lengan pria yang ia cintai. Sungguh dia tidak ingin melihat Ardian akan bertindak lebih, dia takut itu.

Sedangkan Kayla, gadis itu sudah beberapa kali memicingkan matanya heran perihal sikap Ardian yang begitu peduli dengan sepupunya itu.

Ada hubungan apa mereka?

Sedetik kemudian, Kayla menepis jauh-jauh pikirannya itu. Lalu dia meyakinkan, bahwa Ardian hanya tidak ingin melihat Marchel memerahi wanita.

Ardian pria yang baik, dia tidak pernah melukai wanita selama ini.

“Ada apa ini?” Tanya Marvel yang tiba-tiba muncul dari belakang Marchel, pria itu ditemani oleh kekasihnya sekarang. Fannie.

“Earline kamu kenapa?” Tanya Fannie, mendekati Earline.

“Tidak apa-apa Fannie..”

“Kamu seperti ketakutan, apakah Marchel menyakitimu tadi?” tanyanya lagi, begitu peduli. Fannie benar-benar peduli, dia tidak mau Earline tersakiti oleh adek iparnya itu.

Earline menatap Marchel yang dibalas olehnya dengan tatapan tidak bersahabat.

Demi kekuatan supermen yang aneh, Earline ingin sekali menjambak rambut Marchel sekarang juga. Dia tidak habis pikir, kenapa manusia modal seperti Marchel harus ada dimuka bumi ini?

“Kenapa kau menatapku begitu?!” Ucap Marchel dengan nada tinggi lagi.

Salahkan saja Earline karna gadis itu berani menatap Marchel dengan berani dan menantang.

Dan Marchel tidak suka itu!

“Ardian Ayo!” sekali lagi, Tiffany menarik tangan Ardian untuk pergi.

“Seben—”

“Ayo Ardian!” ajaknya lagi dan berhasil membuat Ardian pergi dengan kesal. Diikuti dengan Kayla dibelakangnya.

“Apa kamu liat-liat?!” Suara Tiffany, gadis itu masih sempat menyemprot Maroon disampingnya.

“Aku tidak melihatmu, tolong berhenti berecokiku!” jawab Maroon emosi, pasalnya pria itu benar-benar tidak melihat kearah gadis gila itu tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Sekedar IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang