Taehyung kini berada dalam pesawat menuju Korea dengan Tzuyu dan Moly. Tepat setelah kejadian malam itu, Taehyung memutuskan untuk menginap berjaga-jaga jika pria pribumi itu kembali lagi.
Malam itu, tanpa banyak bertanya Taehyung mengiyakan untuk membawa Tzuyu dan Moly pergi dari London. Ia langsung menghubungi orang kenalannya agar membuatkan pasport secepat mungkin.
Malam itu pula, gantian Taehyung yang mengobati luka Tzuyu. Sekalipun rasa penasaran terus mengusik batinnya, Taehyung mencoba memahami keterdiaman Tzuyu yang sibuk menenangkan Moly hingga terlelap. Saat itu hanya satu kalimat yang Tzuyu katakan pada Taehyung.
"Dia ayah kandung Moly"
Tak tahu harus merespon apa, Taehyung hanya mengangguk kikuk didepan Tzuyu yang masih memeluk Moly erat.Taehyung juga membantu mengemasi barang-barang yang akan mereka bawa. Tanpa banyak bertanya, tanpa banyak bicara. Taehyung rasa ada alasan mengapa Tuhan mempertemukan mereka.
Mungkinkah ini jalan takdir dari Tuhan untuk mereka?
----
Lenguhan kecil membuyarkan angan Taehyung yang sedang entah terbang kemana, membuatnya menoleh pada asal suara.
"Eomma"
Taehyung melirik pada Tzuyu yang tengah tertidur, raut lelah tersirat jelas di wajah yang selalu membuat hatinya berdegub kala memandang.
"Ada apa Moly?""Uncle, perutku mual" jawab Molly memegang perutnya dengan wajah pucat.
"Moly ingin muntah?" Tanya Taehyung seraya mengusap kening lembut dan dijawab anggukan oleh Moly.
Tanpa berniat mengganggu Tzuyu, Taehyung pun meminta obat pereda mual pada seorang pramugari yang berada didekatnya. Ia juga siaga memegang plastik jika sewaktu-waktu gadis kecil itu memuntahkan isi perutnya. Setelah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan segera Taehyung meminumkan pada Moly. Pria itu memindahkan Moly dari kursi tengah di sampingnya, lalu memangku serta memeluk Moly dan mengelus lembut punggungnya hingga merasa lebih baik.
.
.
Tzuyu mengerjapkan mata tatkala ia merasakan kursi disampingnya kosong. Dengan segera ia menajamkan pandangan yang masih buram efek bangun tidur.
Ia panik, namun sedetik kemudian menghela nafas lega ketika menyadari gadis kecil yang dicarinya kini terlelap dalam pelukan Taehyung yang juga tertidur.Sudut bibirnya mengembang, Moly biasanya tak akan sembarang menempel pada orang lain. Karena sedari kecil Tzuyu selalu mengingatkan untuk tidak asal mau diajak orang asing. Semua ini karena Tzuyu takut jika ayah kandung Moly atau mungkin keluarganya akan menculik atau bahkan menyakiti Moly.
Sempat terfikir oleh Tzuyu, awalnya ia punya ketakutan jika Taehyung ada niatan lain padanya dan juga Moly. Namun malam itu ia putus asa. Ia ketakutan, takut jika ia lengah dan sewaktu-waktu kehilangan Moly. Hal yang seumur hidup tak ia inginkan. Tzuyu tak bisa mengandalkan siapapun lagi untuk membantunya melindungi Moly.
Tapi jika dilihat dari pemandangan didepannya saat ini, ia ingin sekali berterimakasih pada Tuhan karena telah mempertemukan mereka dengan Taehyung. Ada harapan dalam benak Tzuyu, semoga menerima bantuan Taehyung adalah keputusan yang tepat.
----
Seorang wanita dengan sebuah dokumen ditangan mulai jengah meniti tiap kata yang tertera dalam lembaran proposal. Dalam sekejap dokumen itu berpindah tempat ke atas meja dengan asal, seolah itu bukanlah hal penting yang harus ia perhatikan lagi.
"Lee An, apa ada kabar darinya?"
Gadis yang sejak tadi menunggu kontrak iklan itu disetujui akhirnya menghela nafas pasrah. Sepertinya Yoo Jeongyeon sang model, belum mau membahas tawaran iklan yang masuk. Ada hal yang lebih menarik bagi Jeongyeon saat ini, Kim Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity Of Unexpected Love
FanfictionSebulan berlalu setelah kematian sang kekasih, Kim Taehyung mulai tak tahan hidup dalam kenangan yang membayang disetiap detik nafasnya. Ia pun mencoba bangkit untuk melanjutkan hidup yang sempat kehilangan arah. Taehyung memulai kembali hidupnya me...