Chapter 6

2K 284 12
                                    

Taehyung menyilangkan kedua tangan didada, menatap kosong jalanan ramai dibawah sana dari ruang kerjanya. Raganya memang ada disini, namun fikiran Taehyung sudah melayang pada bayang wanita yang sekarang tinggal di apartement kesayangan Sally.

Jika dibilang Taehyung senang, maka tak bisa ia pungkiri ia memang merasa senang. Tapi disatu sisi nurani Taehyung tak bisa berbohong, Tzuyu bukanlah Sally sekalipun wajah keduanya sangat mirip dan kini hidupnya bergantung pada Taehyung. Cinta Taehyung pada Sally masih tetap kokoh tak terbantahkan selamanya.

Ketukan pintu disusul kehadiran sang sekretaris Hirai Momo, membuyarkan lamunan Taehyung.
Momo masuk dengan membawa sebuah satu kantong plastik berisi nasi bento paket lengkap.

"Pak, ada kiriman makan siang untukmu"

"Lagi?" Tanya Taehyung jengah.

Momo mengangguk, lalu meletakkan makan siang Taehyung di meja tengah. Sementara Taehyung menghampiri lalu mengambil sebuah kertas ucapan yang tertera disana.

Tak selera, dengan segera Taehyung menghentikan Momo yang akan pamit keluar ruangan.
"Kau sudah makan Mo? Ini untukmu saja. Pesankan aku jajangmyeon dari resto langgananku"

"Ah baik pak. Terimakasih. Akan saya pesankan segera" Momo segera keluar dengan membawa bungkusan makan siang milik Taehyung.

Selamat makan siang Tae-ah. Ini paket lengkap yang dimasak chef ternama favoritku. Habiskan!

Salam rindu,
Jeongyeon-ie

Taehyung melempar kertas ucapan itu asal. Saat ini bahkan belum seminggu sejak Taehyung pulang dari travelling tapi Jeongyeon sudah tiga kali mengirimkan makan siang ke kantor. Dan selama tiga kali itu pula makan siang dari Jeongyeon selalu diberikan pada Momo, tentu Momo yang memang hobi makan dengan senang hati menerimanya.

Yoo Jeongyeon adalah teman SMA Taehyung, ia dan Taehyung bersahabat sejak kelas 1 SMA. Sifat Taehyung yang memang mudah bergaul membuatnya bisa berteman dengan siapa saja. Sementara Jeongyeon adalah tipe yang selalu bicara apa adanya, blak-blakan dan terkesan tomboy. Entah karena cocok atau nyaman, keduanya menjadi semakin dekat. Sampai keduanya berada di kelas 2, Jeongyeon membully adik kelasnya hingga kritis. Hal ini tentu saja mengharuskan gadis bermarga Yoo itu pindah sekolah agar masalah tak berlanjut ke meja hijau.

Persahabatan mereka tetap berlanjut, Taehyung terus berusaha memperbaiki sikap Jeongyeon. Gadis itu akhirnya berjanji pada Taehyung untuk merubah sikap menjadi lebih baik. Namun janji tetaplah janji, berasal dari keluarga mapan secara finansial membuat Jeongyeon berada diatas angin.

Jeongyeon tetaplah seorang Jeongyeon.

Tak banyak hal sulit yang ia temui dalam hidup karena orangtuanya selalu menyokong ia dengan uang. Di sekolah baru ia kembali membully adik kelasnya walau tak separah di  sekolah pertamanya.

Banyak orang bilang, tak ada persahabatan antara pria dan wanita. Maka hal itu juga yang dirasakan Jeongyeon pada Taehyung. Karena Taehyung, Jeongyeon merubah penampilannya sedikit demi sedikit. Ia mencoba menjadi gadis seutuhnya agar terlihat di mata Taehyung. Jeongyeon bahkan pernah menyatakan perasaannya ketika mereka telah lulus SMA, namun dengan tegas Taehyung menjawab jika ia menganggap Jeongyeon hanya sebagai sahabatnya saja. Tak ingin menyakiti Jeongyeon, Taehyung mencoba bersikap sebiasa mungkin seolah tak ada yang terjadi diantara mereka.

Bahkan semua sifat buruk Jeongyeon tak membuat persahabatan mereka luntur hingga memasuki masa perkuliahan. Taehyung tahu jika Jeongyeon sebenarnya pribadi yang baik, hanya karena kurangnya perhatian dari orangtua maka sifatnya menjadi seperti itu. Belum lagi ia berteman dengan beberapa gadis yang notabene adalah berandal. Maka tak bisa Taehyung pungkiri, agak sulit menarik Jeongyeon kembali seperti dulu.

Felicity Of Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang