Chapter 24

2K 269 32
                                    

Moly menarik genggaman hangat Tzuyu, membuat Tzuyu menoleh dan menghentikan langkahnya.

"Eomma tali sepatuku lepas. Tunggu.." pintanya.

Dengan sabar Tzuyu memperhatikan Moly yang kini sudah bisa mengikat tali sepatu sendiri. Tanpa disadari, Taehyun berlari menghampiri mereka. Bocah pria berumur 5 tahun itu dengan lembutnya mengelus kepala Moly yang masih mengikat tali sepatu.

"Mau oppa bantu?"

Dengan cepat Moly menggeleng, "Aku bisa sendiri oppa" jawabnya dengan senyum manis yang bisa menghipnotis siapapun.

Hari ini Tzuyu libur bekerja, maka ia berencana menjemput Moly. Ia terlalu merasa tak enak jika Moly harus terus menginap di sana.

Senyum Tzuyu merekah luar biasa saat melihat interaksi Taehyun dan Moly. Mereka bukan keluarga tapi terlihat sangat saling menyayangi.

"Cah Taehyun-ah, masuklah. Imo dan Moly akan pergi dulu. Besok kami akan kesini lagi"

"Aku ingin melihat kalian" jawabnya dengan tegas.

Anak tampan itu sangat menggemaskan bagi Tzuyu. Maka mereka berpamitan dan pergi menuju gerbang rumah Kim.

Baru Tzuyu keluar dari gerbang, terlihat sebuah mobil berhenti tepat di hadapan mereka dan mengahalangi jalan. Merasa tak mengenalnya, Tzuyu bersama Moly kembali berjalan menuju halte bis.

"Sally!"

Sebuah suara menghentikan langkah Tzuyu. Berbalik badan, terlihat sepasang suami istri yang usianya tak berbeda jauh dengan Tuan dan Nyonya Kim. Tzuyu mengernyitkan kening, siapa mereka yang memanggilnya dengan nama Sally?

"Oh astaga" wanita itu menatap tak percaya pada Tzuyu, tangannya terlihat gemetar seraya menahan tangis yang ternyata gagal. Sementara sang pria hanya diam, terlihat sangat syok hingga tak bisa berkata apa-apa.

"Anakku.. kau masih hidup sayang?"
Wanita itu mencoba berjalan mendekati Tzuyu, namun baru beberapa langkah...BRUK!

"Sayang!"

"Nyonya!"

Tubuh itu, lebih dulu jatuh menyentuh tanah dengan lemahnya.

----

Irene berlari sekencang yang ia bisa, dari resepsionis hingga kamar inap sang ibu kakinya tak juga mau berhenti. Tadi ia ditelfon oleh Taeyeon jika ibunya pingsan saat tak sengaja berpapasan dengan Tzuyu. Kini dilihatnya ada Tzuyu, Taeyeon, kedua orangtua Taehyung juga sang ayah yang berada didepan ruangan.

"Appa? Eomma bagaimana?" Irene panik, sangat terlihat jelas dari wajahnya.

Taeyeon serta Nyonya Kim menghampiri, menenangkan Irene yang terlihat kalut. "Eommamu baik-baik saja. Saat ini sedang ditangani dokter. Tenanglah Irene" Nyonya Kim mengusap lembut punggung Irene, mencoba menenangkan wanita yang akan menjadi menantunya tersebut.

Irene bergantian menatap mereka, berharap semua yang dikatakan Nyonya Kim adalah kebenaran. Dan semuanya, memberikan anggukan menyetujui perkataan Nyonya Kim.

Sementara tak jauh dari mereka, Tzuyu berdiri menyendiri. Ia hanya bisa menatap Irene dengan perasaan bersalah. Hal ini tak akan terjadi kalau saja Tzuyu tak berada disana. Ketakutan akan keselamatan Nyonya Bae membuatnya terus menunduk gelisah.

Dokter dan suster yang menangani Nyonya Bae pun tak lama keluar, memberitahukan jika kondisinya baik-baik saja dan hanya terlalu terkejut. Mereka semua bergerak masuk ke dalam kamar inap. Namun belum sempat Irene masuk, Tzuyu lebih dulu menahannya.

Menarik tangan Irene pelan, Tzuyu terlihat sangat menyesal.
"Unnie, aku minta maaf. Ini semua salahku"

"Tak apa" dengan tatap dingin seperti biasa Irene menjawab kekhawatiran Tzuyu dengan sebuah senyum yang terlihat dipaksakan. Lalu dengan segera wanita itu pun melepas genggaman Tzuyu dan berbalik meninggalkan Tzuyu yang masih diam mematung.

Felicity Of Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang