Taehyung mengetukkan jemari gelisah pada setir mobil. Ia tetap harus berfikir jernih, tak bisa terus menghindar dari masalahnya.
Teringat pembicaraannya dengan Tzuyu kemarin di danau Seokchon yang membuat ia semakin tak karuan. Andai wanita yang menolong di London bukanlah seorang Chou Tzuyu, mungkin ia tak akan merasa sekacau ini.
Ia bingung, tak tahu harus berbuat apa. Tapi paling tidak, ia akan berusaha membuat semua ini menjadi lebih jelas. Entah apa yang akan dilakukannya ini benar atau tidak.
Setelah rasa ragu berhasil ia singkirkan, dengan yakin ia meraih ponselnya. Mengetikkan sesuatu kemudian mengemudikan mobilnya ke sebuah tempat.
.
.
.
Satu jam sudah Taehyung duduk di sebuah kafe yang terlihat modern dan luas, namun tak begitu banyak pengunjung saat ini. Mungkin karena masih dalam jam kerja yang menyebabkan kafe tak terlalu ramai.Ditemani secangkir kopi, pria itu terus memandang ke arah luar. Memandang jalanan yang cukup padat akan aktifitas lalu lalang pejalan kaki.
Hingga tanpa ia sadari, seorang wanita yang mengenakan atasan kerja berwarna tosca dan rok berwarna putih pun sudah menarik kursi dihadapannya untuk duduk.
"Ada apa kau tiba-tiba mengajakku bertemu?"
Taehyung menoleh, membetulkan posisi duduk menjadi lebih tegak. Memperhatikan wanita itu sesaat, Taehyung tahu jika ia sudah kembali menjadi wanita yang tenang seperti biasa.
"Ada yang ingin kubicarakan Rene"
Irene memiringkan kepala, seolah menanyakan apa yang ingin Taehyung katakan.
"Rene, aku bertemu seseorang yang mirip dengan Sally"
Mendengar ucapan Taehyung, Irene mengerutkan keningnya dan tertawa kecil. "Apa-apaan ini.. kau bersekongkol dengan Jeongyeon?" Tanyanya merasa lucu.
"Jeongyeon?"
Irene mengangguk, "Dia mengatakan hal yang sama saat aku bertemu dengannya dikantormu"
Kembali tertawa kecil, "Dia tak pernah berubah Tae. Tapi justru kau yang berubah saat ini"
Menarik nafas panjang, Taehyung pun menatap Irene intens.
"Kali ini dia tak berbohong Rene, wanita itu benar-benar ada"Taehyung mengeluarkan ponselnya, menggulir layar sesaat mencari sesuatu, sebelum akhirnya ia menunjukkan beberapa foto pada Irene.
"Wanita ini bernama Chou Tzuyu. Kau bisa menyebutnya doppelganger Sally. Atau sebaliknya. Aku pun tak tahu"
Mata Irene membulat, lidahnya tercekat begitu saja kala melihat foto seorang wanita bersama seorang gadis kecil yang tengah memakan es krim. Seakan tak sanggup bersuara, ia beberapa kali mengalihkan tatapannya pada Taehyung meminta penjelasan.
"Mirip bukan? Dia terlihat sama seperti Sally" ucap Taehyung nanar.
Tanpa disadari, air mata Irene turun perlahan membasahi wajah cantiknya.
"Kau bohong. Mana mungkin ada orang yang parasnya sangat mirip dengan adikku""Aku tak pernah membohongimu Ren, kau tahu itu. Kau juga yang paling tahu jika saat ini aku tak berbohong"
Ya. Irene terlalu hafal bagaimana Taehyung, sejak pertemanan mereka dimulai ia bisa dengan mudah membedakan sikap Taehyung jika sedang berbohong. Irene menyeka air matanya, memegang kepalanya seolah tak percaya pada apa yang Taehyung sampaikan. Ini terlalu mengejutkan baginya.
"Lalu? Apa tujuanmu memberitahuku tentang dia?"
Taehyung memutus tatapannya dari Irene, ia menunduk pasrah. Taehyung merasa bersalah, tapi ia tak bisa melakukan apapun selain ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity Of Unexpected Love
FanfictionSebulan berlalu setelah kematian sang kekasih, Kim Taehyung mulai tak tahan hidup dalam kenangan yang membayang disetiap detik nafasnya. Ia pun mencoba bangkit untuk melanjutkan hidup yang sempat kehilangan arah. Taehyung memulai kembali hidupnya me...