Chapter 31

2.5K 240 78
                                    

"Moly sudah tidur?" Taehyung bertanya dari balkon ruang tamu, kala melihat Tzuyu keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur seraya menggulung rambutnya asal.

Tzuyu bergumam menjawab pertanyaan Taehyung, kemudian bergerak membuat teh hangat. "Kau tak kedinginan? Masuklah Tae"

Dengan mata terpejam, merasakan hembusan angin malam Taehyung menggeleng, walaupun ia tak tahu Tzuyu melihatnya atau tidak.
"Sebentar lagi sayang"

Tzuyu hanya berdecak, sebelum akhirnya ia membawa dua cangkir teh menuju balkon.
"Minumlah.. hangatkan dirimu Tae"

"Terimakasih sayang"
Senyum kotaknya langsung menyambut Tzuyu yang mulai luluh karena sejak tadi selalu dipanggil 'sayang' oleh Taehyung.

Tzuyu memposisikan dirinya berdiri disamping Taehyung. Keduanya enggan duduk, padahal kursi balkon terlihat lebih nyaman saat ini. Tzuyu perlahan meminum teh hangat miliknya, diikuti Taehyung yang juga langsung meminumnya hingga tersisa hampir sepertiga cangkir.

"Tae.. terimakasih"

Taehyung melirik, lalu menghela nafas kesal. Memajukan bibirnya, ia terlihat menggemaskan dimata Tzuyu. "Sudah kukatakan, berhenti mengucapkan terimakasih padaku Tzu" protesnya.

Melihat tingkah Taehyung, Tzuyu tersenyum geli. Kenapa dibalik wajah dinginnya, Taehyung selalu bertingkah seperti anak kecil? Tzuyu sangat menyukai sifatnya ini, yang tentu saja tak sembarang orang dapat melihatnya.

"Iya iya. Maafkan aku sayang.."
Jawab Tzuyu menanggapi rajukan Taehyung.

"Uhm.. kalimatnya akan kuganti menjadi, terimakasih aku sangat bersyukur dan senang, karena kau selalu ada untuk kami Tae" Tzuyu merangkai kalimatnya menjadi lebih baik yang jelas membuat Taehyung terkekeh.

Bukan tanpa alasan Tzuyu kembali mengucapkan terimakasih. Hari ini, Taehyung mengajak Moly dan Tzuyu ke psikolog anak untuk mengecek apakah Moly mengalami trauma akibat kejadian penculikan beberapa minggu yang lalu. Hal yang sangat disyukuri adalah kehadiran keluarga Kim terlebih Taehyun sangat membantu psikis Moly untuk melupakan kejadian-kejadian tak mengenakkan yang pernah ia alami. Setelah itu, Taehyung mengajak mereka berjalan-jalan sampai malam tiba. Dan berakhirlah Taehyung dan Tzuyu dibalkon seperti saat ini.

Mengusap pelan rambut Tzuyu, Taehyung tersenyum senang pada sang wanitanya. "Aku lebih menyukai kalimatmu yang ini Tzu"

Keduanya saling bertatapan, lalu tertawa bersama.

Beberapa saat setelah itu, raut wajah Taehyung berubah menjadi lebih serius. Pria itu membuat Tzuyu menjadi salah tingkah.

"Tzu, ada yang ingin kubicarakan" jelas Taehyung dengan suara berat miliknya yang tentu saja membuat Tzuyu tersihir mematung.

Mengambil cangkir yang Tzuyu pegang, Taehyung meletakkannya di meja balkon. Lalu kembali menghadap Tzuyu dan menggenggam kedua jemarinya.

"Ada apa? Kenapa kau terlihat sangat serius Tae?" Jangan tanya seberapa berdegubnya Tzuyu. Ia takut Taehyung menyampaikan hal-hal yang akan membuat dirinya syok.

"Pilihlah" pinta Taehyung dengan sebelumnya ia menggenggam dan  mencium punggung Tzuyu lamat.

Kemudian ia mengeluarkan sebuah buku dari kantong coat kirinya, dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari kantong coat kanannya.

Tzuyu termangu sesaat kala melihat kedua benda tersebut. Namun yang lebih menarik perhatiannya adalah buku yang Taehyung pegang. Itu adalah buku yang dulu pernah Tzuyu baca ketika Taehyung membelikan buku cerita untuk Moly. Buku yang Taehyung tawarkan namun dengan cepat Tzuyu menolak dan meletakkannya begitu saja.

Felicity Of Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang