Chapter 32

2.1K 258 48
                                    

Warning : Terdapat adegan kekerasan dalam chapter ini. Mohon kebijakannya untuk pembaca dibawah umur.
Tidak untuk ditiru!

Taehyung keluar dari sebuah toko dengan sebuah kotak berisikan beberapa potong tiramisu dan muffin karakter doraemon.

Toko kue dan pastri ini memang sudah menjadi langganannya jika ia pulang dari luar kota. Tiramisu yang dijual ditoko ini rasanya memang lain dari toko lain dan menjadi salah satu favorit Taehyung.

Ia kembali masuk ke dalam mobil, meletakkan kotak kuenya dengan aman lalu mengecek ponsel sesaat.

"Panggilan tak terjawab?"

"Tzuyu?"

Tanpa berlama ia segera menelfon balik, namun tak ada sahutan dari seberang sana. Kembali ia mengulang beberapa kali, tapi tetap saja panggilannya tak diangkat. Muncul sedikit kekhawatiran dibenak Taehyung, namun segera ia tepis ketika mengingat Tzuyu memang memintanya datang untuk membicarakan sesuatu. Maka dengan perasaan rindu yang sudah menggebu, ia segera menjalankan mobilnya menuju apartement.

----

"Kau masih mengingatku rupanya" Frans menyeringai tajam.

Secepat kilat Tzuyu berusaha menutup pintu, namun aksi dorong pun tak terhindarkan. Tentu Frans memiliki kekuatan melebihi Tzuyu yang hanya seorang wanita, terlebih ia kini adalah wanita hamil.

"Moly! Masuk kamar dan kunci pintu!" Teriak Tzuyu membuat gadis kecil itu terkejut. Ia justru berjalan mendekat, mencoba mengetahui apa yang sedang terjadi.

Sementara Tzuyu terdorong ke belakang, Frans berhasil masuk dan segera menutup pintu apartement tersebut. Pria itu berjalan mendekati Tzuyu perlahan seraya melepas kaitan masker juga topinya.

"Moly! Dengarkan eomma. Masuk kamar sekarang!!" Moly yang kebingungan hanya tetap diam berdiri ditempatnya. Ia takut, tapi ia juga takut sesuatu terjadi pada ibunya.

"What do you want? Get out of here Frans!" Bentak Tzuyu tegas, ia harus tetap terlihat kuat agar Frans berpikir ulang jika ingin menyakiti ia dan Moly.

Frans melirik Moly, berdecih remeh .
"I want meet her, darling"

Langkahnya berubah arah pada Moly. Mendekat perlahan. Perlahan air mata gadis kecil itu tak lagi terbendung, ia ketakutan.
"Eommaaa~" tangisnya mulai terdengar.

Tzuyu lebih dulu menghalangi, merentangkan tangan di hadapan Frans sembari menatap sengit.
"Jangan harap kau bisa menyentuhnya brengsek!"

Frans terkekeh, gadis remaja yang dulu hanya setinggi dadanya itu kini sudah berani memakinya.

"Moly! Masuk kamar, sekarang!!!"
Perintah Tzuyu yang kali ini dituruti Moly.

"She must die Tzuyu. Dia tak pantas hidup. Dia hanya akan menjadi seorang pelacur seperti ibunya"

PLAK!

Satu tamparan keras melayang tepat diwajah kiri Frans. Amarahnya seakan meningkat drastis, bahkan tak bisa Tzuyu pungkiri telapaknya terasa nyeri setelah menampar pria tak berotak itu.

"Jaga bicaramu! Ye Jin Eonni adalah wanita baik-baik!!"

Tertawa terbahak, Frans mengacuhkan perkataan Tzuyu. Ia dengan cepat mencekik leher Tzuyu dengan satu tangan, menyingkirkan tubuh Tzuyu ke arah samping dengan sekuat tenaga agar tak menghalangi jalannya.

Bugh!

Tubuh Tzuyu terhempas membentur  pintu balkon begitu saja. Melihat Frans yang mulai mendekat ke kamar tempat Moly bersembunyi, secepat mungkin Tzuyu meraih snowball yang terpajang diatas lemari hias dan memukulkannya tepat di tengkuk belakang Frans.

Felicity Of Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang