Taehyung terdiam.
Kedua netra tajamnya terus menatap pintu besi berwarna hitam itu. Kedua tangannya bersidekap di dada, sementara kakinya terus bergerak seolah hal itu dapat membantu untuk membunuh kebosanan yang dirasa.Tak lama, pintu hitam itu terbuka.
Menampilkan Frans yang berjalan dengan tangan terborgol didampingi dua opsir di sisi kanan dan kiri. Tersenyum sinis, Taehyung merasa senang kala melihat luka lebam diwajah Frans masih membengkak sempurna. Bahkan rasanya hal itu masih kurang. Mungkin mematahkan tangan dan kakinya akan terlihat lebih menyenangkan bukan?Dia harus membayar semua rasa sakit yang Tzuyu rasakan.
Tapi tujuannya datang ke penjara bukanlah untuk itu, ia tak bisa bersikap kriminal. Karena Taehyung berbeda, ia bukanlah seorang psikopat seperti Frans.
"Look at your face, jerk!"
ejeknya yang dibalas tatapan sengit oleh Frans."What are you doing here?"
"Make your eyes opened" Jawab Taehyung santai seraya memberikan satu buah map berwarna merah pada Frans.
Tak berniat membuka bahkan membacanya, Taehyung menaikkan satu alisnya tajam pada Frans.
"She's your daughter"
"Real your daughter"
"Oh tidak, sekarang dia anakku. Mana mau Moly kecil kami memiliki appa layaknya iblis sepertimu"
Tertawa seolah mencemooh, Frans membuka dokumen tersebut dengan cepat. Membaca sekilas, lalu meremas dokumen itu sekuat tenaga. Frans menatap Taehyung penuh amarah.
"You are liar! Dia bukan anakku!!!"Taehyung bersandar pada kursinya, menatap Frans tak peduli. Mengarahkan tangannya pada dokumen tersebut, "Aku melakukan tes DNA di tiga rumah sakit yang berbeda"
"Fuck of!! Kau memalsukannya!"
Taehyung tertawa, memainkan jemarinya untuk beberapa saat.
"Kau sangat tolol Frans, menyakiti wanita yang kau cintai tanpa mau mendengarkan penjelasannya. Tzuyu sudah menceritakan semuanya padaku. Your mom and your sister, memalsukan foto dan pesan yang mereka gunakan untuk menjebak Ye Jin noona. Kau tahu apa yang paling menyakitkan? Mereka mengatakan hal itu terang-terangan dihadapan Ye Jin noona yang tengah sekarat!""Shit!! Mereka tak mungkin melakukannya!"
"Tzuyu dan ibunya mendengar hal itu. Tapi kau? Kau dengan gampangnya keluar dari penjara dan berusaha menyakiti Moly tanpa mau mendengarkan Tzuyu!!!"
Intonasi Taehyung meninggi, ia teringat kekasihnya yang kini sudah terbaring lemah selama tiga hari karena ulah pria biadab dihadapannya.Sementara air mata mulai menggenang di pelupuk mata Frans. Penyesalan mulai datang manakala kilasan balik masa lalunya menyakiti Ye Jin, sang istri tercinta tanpa ragu. Termakan segala tipu daya Ibu dan kakaknya, ia fikir keluarganya bisa menerima kehadiran Ye Jin dengan lapang dada.
"You are late bro! Semua sudah tak bisa kau ulang. Kau akan dideportasi, dan akan kupastikan kau tak akan pernah bisa lagi kembali ke Korea seumur hidupmu. Menjauhlah dari Moly, kau terlalu hina untuknya!" Tandas Taehyung, kalimat itu menjadi penutup pertemuan mereka. Taehyung segera keluar, tak lama berjalan rungunya mendengar suara kegaduhan dan geraman yang diiringi tangis dari dalam ruang kunjung tersebut.
Taehyung tersenyum puas, "Tanggunglah penyesalan itu seumur hidupmu bajingan"
----
"Eomma.. Tzuyu sudah sadar!"
Ucap Taeyeon pada Nyonya Kim yang baru saja keluar dari toilet."Benarkah? Syukurlah.. Terimakasih Tuhan" wanita paruh baya itu mendekat, mengusap wajah pucat Tzuyu prihatin.
"Bagaimana keadaanmu sayang?"Bola mata Tzuyu berputar seolah mencari-cari sesuatu.
"Eommonim, Moly? Dia..dia baik-baik saja kan?" Tanya Tzuyu lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity Of Unexpected Love
FanfictionSebulan berlalu setelah kematian sang kekasih, Kim Taehyung mulai tak tahan hidup dalam kenangan yang membayang disetiap detik nafasnya. Ia pun mencoba bangkit untuk melanjutkan hidup yang sempat kehilangan arah. Taehyung memulai kembali hidupnya me...