Warning : Terdapat adegan kekerasan dalam chapter ini. Mohon kebijakannya untuk pembaca dibawah umur.
Tidak untuk ditiru!Dengan tubuh yang terasa kaku Tzuyu membenarkan posisi duduknya. Kedua tangan yang diikat kebelakang membuatnya sangat sulit bergerak. Ada banyak pertanyaan dalam benak Tzuyu, mengapa dia ada ditempat itu? Sudah berapa lama mereka disekap disana? Mengapa Moly diletakkan jauh dari dirinya? Dan yang paling penting, mengapa Irene ada disana juga?
"Eonnie.. tolong aku. Tolong bantu aku melepaskan ikatan ini" Tzuyu memohon berharap Irene segera melepaskan ikatannya sebelum pria yang menculiknya tadi datang.
Tzuyu ketakutan, seluruh tubuhnya lemas karena syok. Tak bisa ia bayangkan seumur hidupnya akan merasakan kondisi nyata tentang penculikan, penyekapan, atau apalah itu. Tzuyu tak peduli!
Disatu sisi ia pun merasa lega, melihat si gadis kecil berada dalam pengawasannya. Hanya dalam jarak beberapa meter ia sudah bisa merengkuh tubuh mungil itu, mencium dan memeluk tubuh Moly tanpa ingin melepaskan sedetik pun. Sayang, ikatan itu begitu kuat membuat jarak yang dekat itu terasa sangat jauh bagi Tzuyu.
"Eonnie.. Apakah acara pernikahanmu sudah selesai? Dimana yang lain? Eonnie.. Bisakah kau bantu aku melepaskan ikatan ini?" Tanya Tzuyu lagi meminta pertolongan Irene.
Sedangkan Irene hanya tersenyum kecil, lalu berjalan menjauh menuju sebuah kursi yang tadi digunakan anak buahnya untuk menjaga Tzuyu sembari menunggu Irene.
"Eon..eonnie? Eonnie nanti pria-pria jahat itu datang lagi, kita tak bisa menunggu lebih lama" Tzuyu terlihat sedikit panik melihat Irene yang bersikap tenang.
Menyilangkan kaki, Irene menatap Tzuyu seraya meletakkan dagu pada telapak tangan yang bertumpu diatas pahanya. Kembali ia menebar senyum yang semakin membuat jantung Tzuyu berdegub tak karuan. Perasaannya benar-benar tak enak kali ini..
"Pernikahanku berjalan sangat lancar Tzu.. Uhm.. dan kau disini karena perintahku, jadi mana mungkin aku melepaskanmu begitu saja" memiringkan kepala, Irene merasa begitu senang ketika melihat bibir Tzuyu terkunci, tak bersuara sama sekali.
"Bodoh!"
"Eon..eonnie.. apa maksudmu? Ada apa ini? Untuk apa kau melakukan ini?"
"Kau fikir karena siapa aku begini Chou Tzuyu?!" Sinis Irene, tatap tajamnya menindas Tzuyu tanpa ampun.
"Kau!" Sergahnya sebelum Tzuyu bertanya lebih banyak. "Kau Tzuyu! Kau yang merusak segalanya. Kehadiranmu adalah kesialan untukku!!" Dengan tangan yang mengepal Irene menahan amarahnya. Ini belum saatnya untuk melampiaskan kekesalan yang sudah mencapai batas maksimal, menguji kesabaran Irene selama ini.
"Eonnie.. Apa salahku? Kau boleh marah padaku, tapi kumohon lepaskan dia" arah mata Tzuyu bergerak pada Moly yang masih tak sadarkan diri. Ia sangat khawatir dengan keadaan Moly.
"Taehyung.. harusnya Taehyung mencintai aku! Bukan kau sialan!!! Kau fikir kau siapa hah? Bergantung hidup padanya bagai benalu, cih tak tahu malu!"
Kata-kata Irene tepat melukai diri terdalam Tzuyu. Sekalipun ia tahu akan ada orang yang tak suka padanya karena dekat dengan Taehyung, ia tak menyangka jika harus mendengar kata-kata itu dari Irene. Wanita yang diawal perkenalannya meminta dianggap sebagai kakak, sekaligus wanita yang ia percaya dapat membahagiakan Taehyung. Jika saja orang lain yang menghinanya Tzuyu tak akan masalah. Sayangnya, kata-kata Irene kini menancap di relungnya seolah sulit dilupakan bahkan dicabut sekalipun.
"Eonnie.. aku bahkan sudah bertekad untuk pergi dari kehidupan kalian. Sedikit lagi tabunganku terkumpul dan aku akan pergi"
"That is bullshit! Jangan kau fikir aku tak tahu berapa uang yang Taehyung berikan padamu setiap bulan! Munafik! Kau fikir aku tak tahu tipu muslihat jalang sepertimu hm?"
Irene berjalan mendekat, membelai wajah Tzuyu perlahan. Dapat Tzuyu lihat pancaran mata Irene memendam sisian gelap dirinya yang selama ini tak pernah disadari banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity Of Unexpected Love
FanfictionSebulan berlalu setelah kematian sang kekasih, Kim Taehyung mulai tak tahan hidup dalam kenangan yang membayang disetiap detik nafasnya. Ia pun mencoba bangkit untuk melanjutkan hidup yang sempat kehilangan arah. Taehyung memulai kembali hidupnya me...