Lagi-lagi Taehyung merasa aneh, sudah 3 hari ini Tzuyu sulit ditemui, jika ditanya ia selalu bilang jika dirinya lembur. Moly bahkan tak juga dijemput oleh Tzuyu selama 3 hari tersebut. Hari pernikahannya adalah besok, sebisa mungkin sebelum statusnya berubah sebagai suami Bae Irene, ia ingin kembali meyakinkan Tzuyu untuk meneguhkan perasaan wanita itu agar tak goyah pada pria lain.
Kini ia mondar mandir di kamar sembari memandang ponselnya. Terakhir Taehyung bertanya, Tzuyu memarahi Taehyung karena ponselnya terus bergetar saat ia bekerja dan itu sangat menganggu. Sebenarnya Taehyung agak kaget ketika Tzuyu marah padanya di telefon. Tak biasanya Tzuyu bersikap begitu, namun ia kembali mengenyahkan fikiran buruk dan mencoba menerima jika ia memang bersalah sudah menganggu Tzuyu.
"Kau kenapa?"
Taeyeon, muncul di balik pintu kamar Taehyung yang memang tak tertutup rapat. Bayangan Taehyung yang terus saja mondar mandir, membuat Taeyeon akhirnya penasaran juga mengintip apa yang adiknya sedang lakukan."Bukan apa-apa" jawab Taehyung asal, lalu kembali melirik ponselnya.
"Ceritakanlah, siapa tahu aku bisa membantumu" Taeyeon dengan lembut menawarkan dirinya pada sang adik. Tanpa permisi ia berjalan masuk dan duduk di sisian kasur milik Taehyung.
Taehyung mengerutkan keningnya menatap Taeyeon ragu.
Sementara Taeyeon tersenyum kala mendapati ekspresi sang adik yang memang terlihat sangat meragukannya. Tangan Taeyeon beralih mengambil bantal dan melemparkannya ke wajah Taehyung dengan tepat sasaran.
"Noona!" geram Taehyung kesal.
"Aku menawarkan bantuan bodoh. Aku tahu apa dan siapa yang bisa membuatmu mondar-mandir seperti tamiya rusak milik Taehyun"
"Ck" Taehyung pun duduk disamping Taeyeon, "Aku memintanya menunggu noona. Hanya setahun, lalu kami akan bercerai"
Taeyeon mendelik, sudah pasti ia tahu adiknya adalah pria paling bodoh sedunia. Tapi di sisi lain Taeyeon juga merasa kasihan pada adik yang paling ia sayang ini.
"Aku tak tahu apa perjanjian yang kalian buat itu benar atau salah. Tapi jika kau pria sejati, bukankah harusnya kau menetap pada satu pilihan?"
"......"
"Jika aku jadi Tzuyu, aku pasti akan memilih pria lain daripada menunggu pria tak jelas sepertimu"
"Noona!"
"Apa? Benarkan? Kau pria, kau harus bisa menjaga martabatmu sebagai seorang pria"
"Aku pria bertanggung jawab noona, aku bertanggung jawab pada Sally dan juga pada Tzuyu. Aku hanya memintanya menunggu selama setahun, lalu setelah bercerai aku akan menikahinya"
"Lalu Irene? Bagaimana caramu bertanggung jawab pada Irene?"
"Maksudmu noona?"
"Bagaimana jika dalam setahun itu Irene jatuh cinta padamu? Bagaimana kau bertanggung jawab padanya?"
"Noona.. Irene justru yang menyarankan pernikahan dan perceraian ini padaku"
"Tetap saja, bukankah kau pria bertanggung jawab? Bagaimana jika sebelum setahun Irene hamil?"
"Aku tak mungkin menyentuhnya noona" elak Taehyung mantap.
"Tak ada yang tak mungkin bodoh!" Taeyeon gemas hingga memukul kepala Taehyung.
Taehyung kesal, tapi apa yang Taeyeon katakan adalah kebenaran. Bagaimana jika nanti Irene hamil, bukankah dengan sifat tanggung jawabnya ia tak mungkin menceraikan Irene? Lalu bagaimana dengan Tzuyu?
"Arrgghhhh" Taehyung mengusak rambutnya kesal, merasa pusing dan putus asa disaat bersamaan.
"Lalu aku harus bagaimana noona?""Datangi Tzuyu, katakan kau akan membatalkan pernikahan demi dirinya, karena si bodoh ini tak mencintai Irene"
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity Of Unexpected Love
FanfictionSebulan berlalu setelah kematian sang kekasih, Kim Taehyung mulai tak tahan hidup dalam kenangan yang membayang disetiap detik nafasnya. Ia pun mencoba bangkit untuk melanjutkan hidup yang sempat kehilangan arah. Taehyung memulai kembali hidupnya me...