"Jen." panggil Kenzo.
"Diem." jawab Jeno, lalu kembali memejamkan matanya.
"Si Jeno kayak kebo anjir, gue siram pake air panas tahu rasa." Jeremy mendengus.
Sedangkan Jeno masih tidur dengan posisi paling mantap, tiduran di lantai dengan tas sebagai bantal. Untung kelasnya sedang free class.
Jeno itu gila game, terutama PUBG. Tapi, dia memiliki otak yang pintar. Kelewat pintar.
Dua jam Jeno tertidur, akhirnya terbangun.
"Gue kira lo udah mati, Jen." ucap Kenzo yang mendapat pulan di kepalanya.
"Lo mau gue mati? nggak jadi gue traktir makan sepuasnya." jawab Jeno membuat Kenzo terdiam.
"Hahaha, sukurin lo." Ledek Jeremy tertawa puas.
Sedangkan Jeno hanya terkekeh.
"Muka lo udah jelek, nggak usah di tekuk. Udah kayak sampath comberan." ucap Jeremy asal.
Tanpa sadar mereka bercanda gurau saat guru telah masuk ke kelas.
"Jeno, Jeremy, Kenzo! Saya udah masuk dari tadi, kenapa kalian masih ngobrol?!" Marah Bu Lestari.
"Loh? Ibu kapan datengnya? Kok tiba-tiba nongol kayak jalangkung?" jawab Jeno asal.
"Kamu benar-benar ya!" teriak Bu Lestari geram.
"Saya kenapa?" jawaban Jeno sontak membuat seisi kelas tertawa.
Entah dia memang tidak mengerti atau sengaja membuat gurunya kesal.
Jeno itu bad boy tapi berkualitas. Dia tampan, humoris, juga pintar. Kedua temannya pun begitu. Hanya saja Jeno masih suka mem-bully anak-anak yang menurutnya empuk menjadi bahan tertawaan.
"Kalian bertiga! Keluar!, hafalkan semua rumus matematika di perpustakaan, setelah itu keruangan saya. Khusus kamu, Jeno. Hafalkan rumus matematika dari kelas 10-11." Bu Lestari memerintah.
"Siap laksanakan!" jawab mereka kompak lalu berjalan keluar kelas dengan santai.
***
Ketiga most wanted itu baru saja membuka pintu perpustakaan, membuat gadis yang juga ingin membuka pintu dari dalam terjatuh dan bukunya berserakan.
Dengan cepet gadis itu membereskan bukunya, tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan Jeno yang ingin membantunya.
"Nggak usah modus lo, Jen." ucap Kenzo membuat Jeno segera bangun dan gadis tersebut pergi tanpa mengucapkan apapun.
***
Hai! Aku kembali membawa cerita baru. Genrenya sama dengan cerita sebelumnya teenfic dan fanfic.
Bedanya kali ini aku membuat latar belakang tokoh utamanya sebagai anak SMA.
Nggak tahu sih, ini bakal ada feel nya atau nggak.
Yuk! Baca terus, cerita aku.
♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno [COMPLETED]
Novela Juvenil"Len, Jeno berulah lagi. Heh, Xi. Makan tuh, idola yang suka ngebully orang cupu." kata Nathania atau yang biasa di panggil Natha. Helen dan Xi yang merasa di panggil pun menoleh dan menatap kejadian tersebut. Helen yang geram dengan tingkah Jeno pu...