8. grup

100 38 27
                                    

Sesampainya didalam rumah Sera seperti biasa selalu langsung menuju kamarnya untuk menunggu bundanya pulang.

Malam yang indah pun tiba menghiasi bumi dengan gemerlap cahaya bintang yang berkelap-kelip di langit malam.
Sera keluar dari kamar saat ia mendengar suara seseorang dari luar kamarnya.

"Bunda udah pulang?" tanya sera menghampiri bundanya yang sedang mengeluarkan barang-barang dari plastik.

"Udah dong, nih ice cream pesanan kamu." bunda menyodorkan ice cream rasa coklat pesanan Sera.

Sera menerima ice cream itu lalu menaruhnya kedalam kulkas."ayam bakarnya mana, bun?" tanya ketika ia tak menemukan ayam bakarnya.

"itu ada di plastik satu lagi." tunjuk bunda kearah plastik berwarna merah.

Sera membuka plastik yang berwarna merah. Seketika aroma ayam bakar langsung memasuki indra penciumannya.

"makasih, bun." ucap sera. Ia mengambil nasi dari rice cooker lalu meletakkan nya di piring.

Sera berjalan kearah meja makan sambil membawa piring yang berisi nasi. Ia mengeluarkan ayam bakarnya dan menaruhnya di piring bersamaan dengan nasi."bunda, makan yuk." ajak sera.

"kamu aja, bunda masih kenyang." ucap bunda yang diangguki oleh sera. Sera memasukkan nasi beserta lauk kedalam mulutnya menggunakan tangan yang sebelumnya sudah dicuci.

Sera makan dengan khidmat. Namun ia teringat sesuatu yang membuat ia mengalihkan sedikit pandangannya dari makanan nya. "Bunda," panggil Sera.

"ya?" bunda melihat kearah anaknya.

"Sera boleh ikut camping, nggak?" tanya sera pada bundanya yang tengah menyeruput teh.

Bunda seperti berpikir sebentar. "Boleh, kalau kamu janji sama bunda untuk jaga diri kalau kamu ikut camping."

"Pasti Bun. Sera pasti jaga diri baik-baik, kok." ucap Sera meyakinkan.

"Tapi, kamu kan perpisahannya masih lumayan lama. Kok cepat banget ngadain acara kenang-kenangan nya?" heran bunda.

"Kalau kata Bu Lisa, lebih cepat lebih baik. Mungkin biar nggak bertabrakan dengan acara yang lain." ucap Sera sambil memasukkan nasi dan lauk kedalam mulutnya.

Bunda menganggukkan kepalanya mengerti. "Tapi kamu hati-hati di sana, ya." bunda memperingati Sera.

"iya bun, Bunda nggak usah khawatir." Sera meyakinkan bundanya. "Tapi bunda izinin, kan?"

Bunda menganggukkan kepalanya. "Bunda juga mau bilang sesuatu."

"Apa tuh, Bun?" Tanya Sera penasaran.

"Mungkin setelah kamu pulang dari camping, bunda harus keluar kota seminggu." ucap bunda yang langsung mendapati tanda tanya dari Sera.

"Bunda mau kemana?" Tanya Sera.

"Mungkin ke Semarang. Bunda dipilih untuk mewakili kantor. Tapi kamu tenang aja, kamu nggak bakal sendirian kok." Kata bunda.

Sera tak mengerti dengan perkataan bundanya. "maksudnya, bun?"

"Maksud bunda, kamu nanti tinggal dirumahnya sahabat bunda. Seminggu aja kok." bunda menjelaskan.

Sera semakin bingung. "Kenapa aku nggak di rumah aja, terus aku mau dititipin sama siapa?"

"Bunda takut kalau kamu di rumah sendirian. Jadi bunda memutuskan untuk meninggalkan kamu di rumah teman bunda. Kamu tenang aja, teman bunda baik kok." bujuk bunda.

Sera menghentikan acara makannta. "Ya udah, kalau itu keputusan bunda. Selama disemarang bunda hati-hati, ya."

"iya, kamu juga. Kalau gitu bunda kekamar dulu. Kamu cepat habisin makanannya, selamat malam." bunda mengecup kepala sera sekilas lalu meninggaljan serabsendurian di dapur.

Dan disinilah Sera. Sendirian di dapur menghabiskan makanannya. Setelah selesai dengan makannya ia mencuci tangannya tak lupa dengan piringnya.

Sera meneguk air minumnya yang masih setengah hingga habis. Setelah itu ia meninggalkan dapur dan berjalan kearah kamarnya berada. Sesampainya dikamar sera menghidupkan ponselnya yang sudah penuh dengan pesan yang berasal dari grup sekolahnya.

Grup XII

Bevan: guys, udah tau belom kalau kita bakalan camping dimana?

Akbar: mungkin di hati Lo.

Bevan: najis akar rumput.

Akbar: wkwkwk

Ronald: mungkin kita bakalan camping di hutan.

Putri: whattt! Di hutan? Takut ihhh.

Bambang: Tenang, kan ada Abang yang jagain kamu.

Putri: amit-amit, dari pada sama Lo mending gue sama asep.

Asep: lah gue ngapa di bawa-bawa.

Bevan: wkwkwk

Dila: tapi emang bisa jadi kita di hutan sih. Karna mau di mana lagi?

Akbar: di pelaminan.

Qilla: ih Abang Akbar jahat sama dedek.

Daniel: tenang, Dede Qilla masih punya Abang kok.

Qilla: aaaaa, sayang deh sama kamyu.

Bambang: woi hormati ke jombloan gue dong.

Fino.D.S: bacot Lo semua.

Akbar: eh ada a'a Pino

Ronald: maap bang

Dila: aku baru dapet pengumuman dari grup sebelah, katanya kita camping di hutan.

Qilla: ih takut:(

Daniel: tenang aku bakalan jagain kamu kok.

Dila: oh iya, jangan lupa bawa barang-barang yang diperlukan aja.

Akbar: oke babe.

Sera.p.a: oke

Setelah mengetik itu, Sera tak lagi membaca maupun mengomentari pesan-pesan yang ada di grup. Ia lebih memilih menyetel alarm untuk membangunkannya besok pagi lalu mematikan ponselnya kemudian memejamkan matanya menunggu sang kantuk menghampirinya.

Serafino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang