1.tak seindah mimpi

326 96 93
                                    

Matahari perlahan muncul menampakkan keindahannya di pagi hari yang cerah.

Tapi tidak untuk seorang perempuan yang satu ini, Serabella Putri Adinata. Perempuan berwajah cantik yang masih terlalap dalam tidurnya yang damai. ia tidak memperdulikan alarm yang terus berbunyi dari 30 menit yang lalu.

"YAAMPUN SERAAA!!! BELUM BANGUN JUGA KAMUU!!"

Tiba-tiba suara gluduk menggelar terdengar jelas ditelinga Sera. Wanita berumur 30tahun dengan rambut di cepol itu, berjalan kearah Sera yang masih tertidur dengan nyamannya.

"Sera bangun!!!" Ucap Rasini menggoyang-goyangkan anaknya.

Tak mendapat respon dari anak perempuan nya ia pun menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya."Nanti kamu terlambat sekolah, Sera!!"

"Kamu jangan buat bunda marah pagi-pagi!! Ayo bangun!" Ucap bunda tak menyerah membangunkan anak semata wayangnya ini.

Berkali-kali bunda Sera membangunkannya,tapi hasilnya sama, Sera sekali tidak bangun. Malahan ia semakin mengeratkan pelukannya pada guling. Capek karen usaha nya gagal terus, ia akhirnya mengeluarkan jurus jitu yang mampu membuat anaknya bangun seketika.

"Bunda geli!!!" Teriak Sera langsung terduduk dari tidurnya.

Bunda menjauhkan tangannya dari telapak kaki Sera."Abisnya dari tadi dibangunin ga bangun-bangun! Cepat sana mandi!" Omel bunda.

"Hoammm..., iyaa," Sera menguap lebar sambil meregangkan tubuhnya yang terasa kaku.

Waktu menunjukkan pukul 6:35 dan Sera baru selesai mandi. Selesai mandi Sera memutuskan untuk tidak memakan sarapan dan memilih untuk memainkan handphone nya lalu berangkat pukul 6:55,karna jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh.

"Sera, kamu ngga mau serapan dulu?" Tanya bunda ketika melihat Sera ingin memasang sepatunya.

Sera menoleh."Enggak deh Bun, Sera udah telat,lagipula hari ini upacara. Kalau sampai terlambat kan gawat bables angine Bun." kata Sera sambil memakai sepatunya.

"Yakinn?? Nanti kamu kelaparan terus ga kuat upacara lagi. Bunda siapin roti ya?"
Kata bunda tak percaya dengan omongan anaknya.

"Engga Bun, Sera mah kuat kalo cuman nahan lapar. Udah ya bun Sera pergi dulu." ucap Sera menyalami tangan bundanya, belum keluar dari rumah ia memberhentikan langkahnya.

"Tunggu," bunda berjalan menghampiri Sera. "Nih rotinya dimakan, awas ya kalau dibuang." Ucap bunda memberikan rotinya pada Sera.

Sera mengambil rotinya dari tangan bunda, kemudian keluar rumah dengan sedikit berlari. Ketika sudah di luar pagar rumah baru lah ia memakan rotinya.

Dijalan menuju sekolah,Sera terus  melihat jam dipergelangan tangannya. ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 6:58, artinya dua menit lagi dia terlambat. Sera pun melajukan gerakkan langkah kakinya agar cepat sampai ke sekolah tepat waktu. Empat menit
kemudian Sera pun sampai di depan sekolah yang sudah sepi.

"Kambing, pagi-pagi udah nggak beruntung aj gue." Umpat Sera pada dirinya sendiri.

"Cobak aja kalo tadi gue nggak main handphone,pasti nggak bakalan telat gue." Sesal Sera sambil berjalan mondar mandir di depan gerbang.

Serafino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang