"Dia--" ucap Sera gantung saat menatap orang itu tanpa berkedip.|||
"Kamu kenapa lama banget sih turunnya?" Kesal perempuan itu melepaskan pelukannya.
"Lo ngapain disini?" Tanya Fino sinis yang terselip nada tidak senang di suaranya.
Perempuan itu menghela nafas lalu menggenggam jari Fino."kamu masih marah ya sama aku?"
"Pulang lo, gue lagi sibuk." Perintah Fino pada perempuan yang tengah menggenggam jarinya.
Bukannya menuruti perkataan Fino perempuan itu semakin menguatkan genggamannya pada jari-jari Fino."aku datang kesini mau ngejelasin kesalahpahaman,Fino."
"Gue lagi sibuk, Claire!" Ucap Fino melepaskan genggaman itu.
Claire menundukkan kepalanya sejenak lalu mengangkat wajahnya."sebentar aja, lima menit gue janji." Bujuk Claire sedikit memaksa.
"Lo masih paham bahasa Indonesia kan?" Fino berhenti lalu menatap Claire tajam "atau lo udah lupa setelah satu tahun menghilang dari Indonesia."
Setelah mengucapkan itu ia pergi dari hadapan Claire.Sera yang melihat Fino berjalan kearahnya, secepat petir ia langsung berlari menuju kamarnya berada. Tinggal satu anak tangga lagi ia akan sampai di lantai atas, ia malah terjatuh karena tak hati-hati.
"Syittt--" umpat Sera memegangi lututnya yang membentur keramik tangga.
"Kenapa lo?" Suara Fino mengagetkan Sera.
Sera membalikkan tubuhnya menghadap Fino yang berada dibawahnya."enggak kenapa-napa kok."
Fino menaiki tangga lalu melewati Sera yang masih berdiri dia anak tangga terakhir."lo nguping ya?!" Tuduh Fino.
"Buat apa gue nguping." Elak Sera tak mengaku.
Fino mengangkat bahunya acuh tak mempedulikan Sera yang mengerang kesakitan. Ketika sera sudah sampai di depan kamarnya, ia melihat Fino keluar dengan balutan Hoodie hitam ditubuhnya.
"Mau kemana lo?" Tanya Sera seperti sedang menginterogasi seseorang.
Fino menatap balik Sera dengan tatapan intimidasi."ternyata bakat lo itu cuman bisa kepo dan nyusahin orang, ya."
Sera terdiam mendengar jawaban Fino yang tajam itu."emang gue nyusahin?" Balas Sera tak kalah sengit.
Fino menutup pintu kamarnya lalu berjalan membiarkan pertanyaan Sera tergantung di awang-awang.
"Fino ikut!" Teriak Sera melihat Fino mengambil kunci motor di atas meja.
Fino menghentikan langkahnya."tiga menit, lebih sedetik gue tinggal." Fino pun menghilang dibalik anakan tangga.
Sera buru-buru masuk kedalam kamar lalu membuka lemari pakaiannya mengambil sweater coklatnya tanpa memikirkan kakinya yang tadi sakit.
"Udah siap, yuk jalan." Ucap Sera saat tiba didekat Fino.
Fino menghidupkan mesin motornya, lalu Sera naik keatas motor Fino dan mereka berdua pergi dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serafino (END)
Teen FictionTeruntuk kamu, Fino Dirgantara Samudra. si cowok dingin yang susah senyum dan sinis. "aku... mencintaimu." Serabella putri adinata ini adalah cerita seorang gadis SMA dengan segala cara agar bisa meluluhkan hati Fino yang sedingin kutub Utara. ya...