28. Lombok

54 9 36
                                    


Akhirnya Sera berhasil naik keatas bus dengan selamat langsung memekik senang."makasih, Fino." Setelah itu ia meninggalkan Fino dan berjalan kearah kursi Dila dan Akbar berada.

|||

Sera menatap lurus keluar jendela. Jam sudah menunjukkan pukul 6:45 dan bus sudah sampai di bandara.
Fino mengusap wajahnya, sebenarnya ia mengantuk hanya saja matanya tidak bisa terpejam walau sebentar. Mungkin karena teman-temannya sangat berisik hingga membuat ia terganggu dan akhirnya tidak bisa tidur.

Bus yang ditumpangi sudah sampai tepat di depan loby bandara. Semua murid langsung bersiap-siap untuk turun dari bus. Seperti biasa, pada saat pintu bus baru dibuka, murid-murid yang tak tahu umur ini serobotan untuk keluar paling pertama.

Hanya saja kali ini Fino tak memarahi mereka seperti waktu, mungkin ia lelah makanya ia diam saja.
Tak terasa kini giliran Sera yang turun.

"Lombok, i'm coming." Ucap Sera diambang pintu bus.

Fino memutarkan bola matanya jengah."norak."

Sera membalikkan badannya."Lo aja yang kaku." Jawab Sera judes lalu ia melompat dari bus dengan selamat.

Akbar hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah dua orang ini."kalian cepat-cepat jadian aja, gih."

Sera berlagak seperti ingin muntah mendengar perkataan Akbar, sedangkan Fino mengacuhkan ucapan Akbar.

•••

Kini seluruh siswa dan siswi yang mengikuti perjalanan ke Lombok sudah sampai didalam kabin pesawat. Sera duduk didekat jendela,Fino disebelahnya dan Akbar di samping Fino.

Beberapa menit kemudian ada pemberitahuan dari maskapai kalau pesawat akan lepas landas. Ketika pesawat sudah berada di atas awan,Sera mengedarkan pandangannya keluar jendela pesawat.

Satu setengah jam berlalu, pesawat masih h setia mengambang di udara dengan damainya. Sera memperhatikan Fino yang tengah sibuk membaca buku yang di genggamannya.

Saat ini pesawat berada di ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut. sekarang anda dapat bergerak bebas.

"Fino." Panggil Sera.

Yang dipanggil pun menoleh."apa?"

Sera menarik nafas sejenak."i love you three thousand." Sera berhasil mengucapkan itu dengan lancar.

"Gila ya?" Tanya Fino sambil meletakkan telapak tangannya di jidat Sera.

Sera menarik tangan Fino yang berada di jidatnya."ihh, masa lo nggak ngerti. Lo nggak tau lagunya, ya?"

Fino menganggukkan kepalanya sekali mengiyakan ucapan Sera kalau ia memang tidak tahu.

"Kudet."ucap Sera lalu mengeluarkan earphone dari tas kecilnya. Mencolokkan kabel earphone itu ke handphonenya lalu memasangkan ke telinganya dan telinga Fino tanpa meminta izin dulu.

Baby, take my hand

I want you to be my husband

'Cause you're my Iron Man

And I love you 3000

Serafino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang