25. puisi

67 13 24
                                    


Fino tak mempedulikan ucapan Sera, akhirnya Sera pun bosan lalu ia menarik tangan Fino agar menerima permen kapas darinya,"oh iya biar emosinya cepat hilang, makan permen nya sekalian ngebayangin gue ya." Ujar Sera lalu berlari masuk kedalam kamarnya.

|||

Didalam kamar Sera melepaskan tasnya yang berada dipundaknya lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri Sera berjalan ke tempat tidur dengan keadaan rambut basah.

Ditempat tidur Sera memainkan ponselnya sambil memakan permen kapas yang ia beli tadi di alun-alun.

Tak lama muncul notifikasi dari Dila.

Direct message

Dila: Sera lo dimana??

Sera.p.a: dirumah cogan.

Dila: idiww jijiy bingit

Sera.p.a: wkwkwk, mau ngapain sih?

Dila: temenin gue ke mall yuk:)

Sera.p.a: nahadong hepeng

Dila: ???

Sera.p.a: Enggak ada uang:(

Dila: tenang sist, ada Adila Amanda yang siap meminjamkan uangnya kepada Sera yang pura-pura tidak ada uang ini.

Sera.p.a: maunya gratisan:))

Dila: udahh, lo siap-siap gue otw nih.

Sera.p.a: siap laksanakan bos

Setelah mengetik itu Sera secepat kilat menyiapkan diri untuk pergi bersama Dila. Tujuh belas menit Sera menunggu akhirnya Dila sampai juga.

Ketika Sera baru keluar dari kamar, ia melihat kearah pintu kamar Fino yang sedikit terbuka. Sera mengetuk pintu kamar Fino tetapi tidak ada jawaban dari dalam dan akhirnya Sera memberanikan diri menyembulkan kepalanya kedalam kamar Fino, namun ia tak menemukan siapa-siapa didalam kamar itu.

"Mau ngapain lo?!" Tanya Fino mengagetkan Sera.

"Ih ngagetin aja gimana kalau misalnya nanti gue jantungan?" Kesal Sera pada Fino yang berhasil membuat jantungnya berdetak cepat.

"Bodo," ucap Fino lalu menarik Sera agar ia bisa masuk kedalam kamar.

Tapi belum sempat ia masuk kamar, ia memandangi Sera dari atas sampai bawah,"mau kemana lo?" Tanya Fino penasaran melihat Sera yang sudah rapi dengan pakaiannya.

"Mau jalan-jalan sama Dila," jawab Sera enteng.

"Gue nggak izinin Lo keluar." Ujar Fino tegas.

"Idihh, kok lo ngatur gue?" Tanya Sera, "Lo takut kangen ya??" Goda Sera dengan senyum jahilnya.

"Intinya gue nggak izinin lo pergi." Tegas Fino lalu masuk kedalam kamarnya sedikit membanting pintu hingga membuat Sera tersentak kaget.

Serafino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang