34. Nightmare

104 6 6
                                    


Pukul 23:05 pintu operasi terbuka. Menampilkan wujud dokter dengan raut wajah yang lelah. Ketika dokter itu keluar dari ruangan cepat-cepat Hana menghampiri dokter yang menampilkan wajah lelahnya. "Dok, gimana keadaan anak saya?" Tanya Hana tak sabaran.

Dokter itu menghela nafas lelahnya. "Maaf kan kami, kami semua sudah berusaha semaksimal mungkin-" ucapan dokter itu memberhentikan ucapannya kala Rasini tiba-tiba pingsan.

"Bun, bunda?" Sera menepuk-nepuk pelan pipi bundanya. Ares menggendong bunda Sera kearah sofa didekat mereka.
Sera meminta Ares untuk menjaga bundanya sebentar. Ia kembali menghampiri Hana yang sudah lemas itu.

"Jadi dokter gimana keadaannya?" Tanya Sera berusaha tegar.

"Operasinya berjalan lancar, hanya saja tusukan itu terlalu dalam hingga menyebabkan ada sedikit gangguan di bagian dalam. Saat ini kita hanya bisa berdoa agar ia bisa melewati masa kritisnya. Untuk sekarang kita biarkan dia beristirahat dulu, kalau begitu saya permisi." Sepeninggal dokter itu Hana menangis dalam pelukan Sera begitu juga dengan Sera yang menangis.

Sera tak percaya malam ini akan menjadi mimpi buruknya. Ia mengusap punggung Hana mencoba untuk memenangkannya. Sera bahkan tak yakin ia bisa tenang atau tidak. Sera mendudukkan Hana di kursi tunggu dekat dengan bundanya.
Mereka semua termenung cemas sambil berharap orang yang berada didalam itu bisa melewati masa kritisnya.

Pukul 02:20 dini hari semuanya sudah tertidur hanya Sera yang masih membuka matanya. Matanya sangat mengantuk namun ia tidak bisa tidur dengan pikiran yang memenuhi kepalanya. Sera bangkit dari kursi tunggu dan berjalan pelan memasuki ruangan dimana Fino berada. Ia sempat menghentikan langkahnya ketika melihat berbagai macam alat tengah membantu hidupnya seorang Fino.
Sera mengambil kursi di sudut ruangan dan memindahkannya di dekat Fino berbaring.

Sera mengusap pelan telapak tangan Fino yang dingin. Ditangan Fino dipenuhi berbagai macam selang yang tertancap di kulitnya. Sera meringis melihatnya kemudian mendudukkan dirinya didekat Fino. "Gue kira lo nggak bakalan datang. Bahkan lebih baik lo nggak perlu datang kalau lo yang berakhir kena imbasnya." Suara Sera mulai bergetar.

"Gue nggak tahu gimana nasib gue kalau lo nggak datang. Gue ngerasa ucapan Apollo emang pantas buat gue. Gue bahkan nggak tahu harus bilang apa kalau lo bangun nanti. Gue nggak sanggup kalau lo bakal benci sama kayak lo benci Claire." Sera mulai menumpahkan air matanya lagi.

"Tapi kalau lo benci gue, gue bakalan berusaha menerimanya. Tapi satu yang pasti, gue nggak bisa menutupi kalau gue sayang sama lo." Sera menangis pelan mencoba untuk tidak mengganggu Fino yang terlihat tenang itu. Ia menarik nafasnya mencoba menenangkan dirinya
Kemudian bangkit untuk mencium kening laki-laki itu lama. "Aku sayang kamu. Aku tunggu jawaban kamu." Bisik Sera tepat ditelinga laki-laki itu setelahnya ia kembali mendudukkan tubuhnya ke kursi. Membaringkan kepalanya didekat lengan Fino kemudian menutup matanya berharap semua mimpi buruk ini segera berlalu.

•••

Pagi pukul 05:50 Sera sudah terbangun kala ia mendengar pintu terbuka. Dokter dan perawat masuk kedalam ruangan itu terburu-buru. Dokter itu meletakkan stetoskopnya pada dada Fino. "Suster tolong siap kan ICD segera." Perintah dokter itu. Mereka semua terlihat panik saat akan menangani Fino. Bahkan dua orang perawat yang membantu dokter itu sudah mengeluarkan keringat di sekitar pelipisnya padahal ruangan ini sudah cukup dingin.

"Dokter, Fino kenapa?" Tanya Sera ikutan panik. Dokter itu tak menjawab ia sibuk mencoba untuk mengembalikan degup jantung Fino yang berhenti.

Sera sudah menangis dipojokkan melihat para dokter yang berusaha mengembalikan detak jantung Fino yang sudah hampir bergaris lurus.
Sera berdoa ditengah-tengah tangisnya untuk keselamatan Fino.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serafino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang