Fino meletakkan Sera dengan hati-hati agar ia tidak terbangun. Setelah selesai dengan cewek ini Fino langsung beranjak keluar untuk meninggalkannya sendiri. Namun belum sempat tubuhnya berdiri Sera menahan tangannya.
"Jangan pergi aku takut." Sera mengigau.|||
Fino hanya membuang nafas gusar karena perempuan satu. Selama Fino bersama cewek ini, dipastikan ia pasti selalu membuang nafas dengan kasar.
Akhirnya, Fino mengikuti ucapan Sera yang diyakini nya tengah mengigau. Ia duduk di samping Sera yang tertidur.
Fino memperhatikan Sera yang tengah tertidur itu dalam diam. Ketika ia sedang menelisik wajah gadis itu, Fino tak sengaja melihat ada darah yang sudah mengering di pelipis perempuan itu.Fino dengan segera beranjak dan pergi menuju tanda bu Nena untuk meminta kotak P3K. Tak lama Fino kembali dengan membawa P3K di tangan nya.
Fino membuka kotak itu. Ia mengambil kapas dan menuangkan sedikit alkohol pada kapas tersebut. Setelah dirasa cukup Fino mengarahkan tangannya yang memegang kapas ke pelipis Sera.
Sera meringis dalam tidurnya. Ia terbangun ketika merasakan sensasi pedih di sekitar pelipis nya. Sera membuka matanya dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat Fino yang berada di dekat wajahnya.
"Lo ngapain??!" Kaget Sera setengah berteriak.
"Boker." Jawab Fino asal. Ia melanjutkan membersihkan luka di pelipis Sera.
"Pelan-pelan Finooo!!" Ucap Sera menahan tangan Fino yang terlalu kuat menekan pelipisnya. "Lembut dikit sama cewek kenapa," Sera melepaskan tangannya yang menahan Fino.
Fino hanya manggut-manggut saja dan tetap melanjutkan membersihkan luka Sera.
"Fino, kok kita bisa ada disini?" Tanya Sera ketika baru sadar tenyata mereka hanya berdua.
"Ya bisa lah, buktinya lo ada disini." Jawab Fino enteng tanpa mengalihkan fokusnya pada luka Sera.
Sera memutar bola matanya malas. "Maksud gue bukan itu, pitung. Gue kira lo pinter, ternyata sama aja bego nya kaya gue."
Fino yang mendengarkan perkataan Sera langsung menatap tajam mata Sera,"kalau lo ngomong lagi, gue pergi."
"Yeeee, sensi terus lo kalau sama gue." ucap Sera. Fino hanya diam tidak menjawab perkataan Sera.
Hening kembali menghampiri mereka.
Tak terasa keheningan mereka berlalu begitu saja. Sera samar-samar mendengar suara keributan dari luar."Semuanya langsung masuk kedalam tenda masing-masing, jangan ada yang keluyuran lagi." Teriak pak Beni.
Mereka semua masuk ke tenda masing-masing untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah itu.
Dila masuk kedalam tendanya. Alangkah terkejutnya ia saat melihat Sera dan Fino berada dalam tenda. "Kalian ngapain berdua?!!" histeris Dila.
"Astaga Dila!! Jangan gede-gede suara nya." Sera membekap mulut lebar Dila.
Dila melepaskan tangan Sera yang menutup mulutnya. "Gue kan syok, lagian kalian kenapa berduaan, sih?" Awas nanti ada setan loh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Serafino (END)
Teen FictionTeruntuk kamu, Fino Dirgantara Samudra. si cowok dingin yang susah senyum dan sinis. "aku... mencintaimu." Serabella putri adinata ini adalah cerita seorang gadis SMA dengan segala cara agar bisa meluluhkan hati Fino yang sedingin kutub Utara. ya...