6. PACAR

95 14 2
                                    

"Rasa tak rela masih menjadi hal utama yang kurasa."
-Luna.

Luna, Jeya, Silvi dan Sakha sedang berada di cafe dekat rumah Jeya. Untuk menghabiskan waktu akhir pekan mereka.

"Lo kenal Rafka gak Sak?" Tanya Silvia.

"Rafka anak 11 ipa 4? Kenal, ngapa? Demen lo sama dia?" Tanya Sakha pada Silvia.

"Ya kali, kan gue pacarnya bang chan." Ujar Silvi

"Oh terimakasih, secara gak langsung lo bilang gue cakep kaya bang channya lo itu."

"Jauh lah, enak aja!" Omel Silvia.

"Ya kan gue pacar lo," ucap Sakha.

"Ya kan tetep beda!"

"Iya beda, gue pacar asli lo, bang chan pacar halu lo! Iklas banget gue." Ujar Sakha.

Silvia berdecih, tak bisa lagi menjawab.

"jadi gimana, Lo kenal sak?" Tanya Luna pada akhirnya.

"Kenal lah, jadi lo yang suka sama Rafka?" Tanya Sakha.

"Jeya yang suka." Ucap Luna.

Jeya yang merasa namanya disebut pun berbicara tak terima. "Apaan lo! Ngaku aja sih, kali aja Sakha bisa jadi bahan info!"

"Gak percaya gue sama si Sakha." Ucap Luna,

"Ya udah, mending gue pacaran aja sama Silvi." Ujar Sakha.

"Ogah gue pacaran sama lo!" Ucap Silvia, sarkas.

"Padahal gue mau ajak lo jalan. Tapi gue jadi mikir lagi nih sil,"

"Ih baperan banget si Abang Sakha," ucap Silvia merayu

"Geli ih sil," ucap Luna

"Eh, gue seriusan nanya nih Sak. Rafka tuh gak punya sosial media gitu? Gue udah cari nih tapi gak ketemu ketemu."

"Kayanya gak punya, tapi gue punya kontaknya. Mau lo? Apa mau langsung gue kenalin?"

"Gue gorok lo kalo beneran sampe kejadian!" Ancam Luna.

"Serem ih si Luna." Ujar Sakha bergidik ngeri.

"Lo kan stalker banget tuh, mending Lo cari tau deh semua tentang si Rafka." Ucap Jeya.

"Gue udah cari je, tapi gak ketemu." Ucap Luna, seperti ada nada pasrah dikalimat itu.

"Sak, lo beneran gak tau apa apa? Luna udah cari tapi gak ketemu." Bisik Silvia yang memang kebetulan duduk bersebelahan dengan Sakha, pacarnya.

"Biarin, gue yakin dia bakalan tau semuanya."

"Tapi Luna jatuh cinta, lo kan tau gimana rasanya." Bisik Silvia.

"Yang namanya jatuh cinta, pasti ada perjuangan." Ucap Sakha.

"Tapi kan dia perempuan sak,"

Tatap ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang