24. MAMA

40 4 4
                                    

Vote sama komen cepetan!! Haha

Happy reading!😍

🔥

"Jadi, udah siap ketemu mamah?" Kata Rafka begitu sudah sampai di depan motor.

Luna membelalak. "Harus sekarang ya?" Tanya Luna kemudian menggigit bibir bawahnya.

Rafka mengangguk, "kamu disuruh main." Ucap Rafka

"Luna malu, takut juga." Elak nya

"Mamah nggak akan gigit kamu kok."

Luna menatap Rafka dengan berani. "Ya udah, Luna mau."

Rafka tersenyum.

Tidak sampai 30 menit mereka sudah sampai di rumah Rafka. Ketika melihat rumah Rafka yang megah. Ini diluar dari dugaan nya. Jauh dari kata sederhana.

"Ayo." Ajak Rafka

Luna langsung mengekori Rafka sempat kewalahan untuk mengimbangi langkah Rafka yang besar. Ia takut tersesat di rumah megah rafka. Rafka yang peka pun memelankan langkahnya.

"Kamu kok nggak bersuara sama sekali?" Tanya Rafka heran

Luna memberhentikan langkahnya. "Santai aja lun. Mama saya nggak galak kok!"

Luna mengangguk. Rafka menyempatkan menepuk pundak Luna pelan. "Yaudah ayo."

Rafka membuka pintu. Luna langsung melihat ruang tamu di sisi kiri. Lalu ia dipersilahkan untuk duduk. Sementara Rafka memanggil ibu nya tidak lupa mengucapkan salam.

Luna memperhatikan sekitar. Ada beberapa bingkai foto yang dipajang diruang tamu dan yang paling membuatnya tertarik adalah foto keluarga yang terdapat kedua orang tua Rafka, Rafka dan satu anak kecil perempuan yang entah siapa namanya.

Luna tersenyum, dapat disimpulkan mereka keluarga yang hangat dan bahagia.

"Ya ampun! Kamu Luna?"

Luna menoleh. Seketika gugup melanda ketika melihat sosok wanita yang terlihat sangat cantik di hadapannya.

Sebisa mungkin Luna mengekspresikan diri nya kembali. "Iya Tante." Lalu menyium punggung tangan yang Luna tebak itu ibu Rafka.

"Riri, mamah Rafka." Ucap nya lalu tersenyum tulus.

Luna tersenyum kikuk. Kenapa tidak ada Rafka?!

"Kamu cari Rafka ya?" Tanya Riri

Luna tersenyum, "jangan canggung gitu sama Tante. Rafka masih di kamar, lagi ganti baju kayanya." Ucap Riri

"Ah, ayo duduk." Titah Riri

"Iya Tante."

"Jadi kamu yang bikin anak saya senyum senyum terus kalau lihat hape?" Tanya Riri dengan nada godaan

Luna terkekeh malu, "mamah Luna nya jangan di interogasi gitu. Gugup nanti."

Suara itu membuat nya menegakkan kepalanya kembali.

Tatap ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang