8. PUTUS?!

80 12 0
                                    

"Perasaan senang apa ini?"
-luna.

Luna kembali melihat jam dipergelangan tangannya. Sudah 15 menit ia menunggu di halte. Jeya sudah duluan pulang karena dijemput ayahnya.

"Lama banget si," kesal Luna setelah orang yang ditunggu sudah berada di hadapannya dengan motor kesayangan pria itu.

"Ya maaf, kelas gue keluar 5 menit lebih lama soalnya." Ucap Ares.

Ya, Luna disuruh pulang bersama Ares oleh mamahnya.

Luna cemberut, "jangan cemberut. Jelek banget lo." Ucap Ares, datar.

"Bodo." Ujar Luna dan menaiki motor Ares.

Orang orang yang masih berada di halte memperhatikan keduanya yang didominasi oleh murid SMA Arjuna.

"Mereka kenapa liatin kita sih kak?" Tanya Luna pelan, seperti berbisik.

"Ya karena punya mata." Ucap Ares.

"Tau gue juga!"

Ares mulai melajukan motornya dengan kecepatan standar. "Ya udah, ngapain nanya."

Pengen mengumpat mulu gue punya sepupu macem kak Ros! Kesal Luna dalam hati.

Ares dan Luna sudah sampai dirumah. Luna berjalan masuk kedalam rumahnya dan mencari ibunya. "Assalamualaikum mah,"

"Waalaikumsallam!" Teriak mamahnya.

Luna menghampiri ibunya dan menyalaminya. "Langsung mandi gih," titah anida.

"Siap! Azka mana mah?" Tanya Luna. Azka, adik keduanya. Luna tiga bersaudara. Yang pertama, sudah kelas 6 SD. Yang ketiga masih 2 tahun.

"Ikut ayah ke supermarket."

"Oh, yaudah aku mandi dulu ya mah!"

Tak lama Ares datang dan menghampiri ibu Luna. Ares menyalami tangannya. "Kenapa nyuruh Ares kesini Bu?" Ares memang memanggil ibu ke mamahnya Luna, Ares sudah dibiasakan memanggil ibu sejak kecil.

"Gak tau. Om pengen kamu yang anterin Luna pulang." Ucap mamahnya Luna.

Ares bergumam mengerti, "om nya mana?" Tanya Ares.

"Lagi ke supermarket bentar."

"Oh, yaudah deh, aku ke Luna dulu."

*****

"Lun, Reno nanyain lo terus tuh." Ucap Ares.

Sekarang, mereka sedang berada di balkon kamar Luna. Sambil menikmati camilan dan Luna yang memetik gitar. Menciptakan alunan nada yang lumayan bagus dari sebelum sebelumnya.

"Emang bang Reno beneran suka gue?" Tanya Luna.

"Tanya aja sendiri." Ucap Ares dan memainkan ponselnya.

"Gila lo, malu lah!"

"Biasanya juga malu maluin!" Ujar Ares.

"Lo itu mah!" Ujar Luna tak mau kalah.

"Enak aja,"

Luna berdecih, "seriusan ih gue nanya,"

"Gue juga serius jawabnya."

Luna diam. Tak lagi menjawab. Ares menang.

Luna kembali memainkan gitarnya. "Lo gak mau ikutan les musik gitu?" Tanya Ares

Tatap ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang