Vote dulu coba.
Happy reading!👌🏼
***
Ares sudah sampai di rumah Luna sejak beberapa menit yang lalu.
"Udah lama kita nggak curhat curhat." Ujar Luna dan terkekeh.
Ia dan Ares kini berada di balkon kamar Luna. Menikmati semilir angin dengan petikan gitar yang dimainkan Ares dan Luna yang tengah meminum hot chocolate ditangannya.
Ares mengangguk, "jadi Lo mau curhat apa? Muka lo kaya gak ada gairah tau nggak!" Ujar Luna.
Pasalnya Ares seperti sedang menyimpan sesuatu. Wajah nya tampak lesu dan itu hal yang jarang terjadi pada cowok itu.
"Gue udah suka Jeya." Ucap nya, menatap langit malam disana
"Seriusan?! Wah.. gue berhasil jadi mak comblang?! Harus hubungin silvi nih gue!" Kata Luna heboh
Ares menatap sepupu perempuan nya itu aneh. "Apaan sih lo?" Tanya nya
Luna langsung terdiam, "oke oke, terus terus?"
Ares menaikan bahunya, "nggak ada terusan nya."
"Bang serius."
"Ya gue suka Jeya." Ucapnya
"Bagus dong, jadi nggak jomblo lagi kan?"
Ares terkekeh, "sial." Umpat nya
"Kapan rencana jadiannya?" Tanya Luna
Ares menghentikan alunan nya beralih menatap Luna dengan penasaran, mengabaikan pertanyaan luna. "Jeya ada sesuatu sama orang tuanya ya?"
Luna menghela nafas kemudian mengangguk, "gitu deh,"
Ares mengangguk angguk, lalu memainkan kembali gitarnya. "Lagi kenapa sih?" Tanya Luna
"Lagi pusing aja,"
"Kenapa?"
"Biasa, musuh gue."
Luna mengernyit, "biasanya lo nggak hirauin deh. Tumben," lalu menyeruput minuman nya.
"Masalah orang itu beda dari yang lain. Gue udah berkali kali berurusan sama dia dan sekarang gue tau dia nggak pernah main main untuk ngehancurin gue." Ujar Ares
"Terus Lo diancam?"
Ares mengangguk.
Luna berdecak, "dari dulu juga gue udah bilang jangan deh bikin geng geng gitu! Ngebahayain diri sendiri tau nggak?!"
"Gue seneng aja ngelakuin nya."
"Itu alesan lo?"
Ares mengangguk, "lagian seru kok, menantang."
Luna berdecih. "Lo gak tau aja gimana khawatirnya ayah sama mamah lo saat lo kecelakaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatap ✓
Teen FictionNama nya Rafka sambara. Cowok dengan segala pesona nya yang berhasil meruntuhkan teori Luna, bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama memang benar adanya. "Aku jatuh pada pesona mu. Pada senyum juga tatap mu yang mengurung ku pada ruang rindu jika...