08

109 14 6
                                    

"RYUJIN!!" Ryujin terkejut, untung saja ponselnya tidak jatuh ke lantai.

"Apa sih chae? Teriak teriak kayak di hutan aja," ucap Ryujin. Chaeryeong cuma nyengir kuda.

"Lo ikut nonton futsal kan?"

"Ya pasti nonton lah," Itu juga dipaksa Hyunjin sih.

Flashback on..

Seminggu yang lalu..

Saat perjalanan menuju kelas, mereka hanya berdiam diam saja. Setelah hening beberapa saat, Hyunjin membuka suaranya.

"Oh iya, lusa bakalan ada pertandingan sepak bola. Lo mau ikut gak?" tanya Hyunjin.

"Gue gak tau jin, belum izin ke nyokap gue," jawab Ryujin.

"Yah, ikut ya? Please, ikut ya jin? Ya? Ya? Ya?"

Aduh, kalo dia kayak gini mana mungkin mau nolak.

"Iya iya, gue ikut. Emang lo jadi pemainnya?"

"Iya, makanya gue ajak lo nonton. Biar lo bisa nontonin gue," jawab Hyunjin.

"Serah lo dah,"

Flashback off

"Nanti lo berangkat ke lapangan bolanya bareng gue aja ya," ucap Chaeryeong.

"Iya chae, siap!"

🍫🍫🍫

Ryujin dan Chaeryeong duduk di tribun paling atas, kata Chaeryeong sih biar keliatan gitu jadi dia milih di tribun paling atas.

"Lo gak salah apa? Milih di tribun paling atas?" tanya Ryujin sambil memakan coklat.

"Gak, gue gak salah milih. Lagian kita duduk disini biar keliatan kok," jawab Chaeryeong tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

Para suporter itu mulai bersorak sorak ketika para pemain bola masuk ke lapangan. Rata rata, suporternya cewek sih. Cowoknya ada, cuma sebagian.

Ya kalian mungkin tau, kenapa para suporter kaum cewek bersorak saking semangatnya?

Karena ada Hyunjin disana.

Gak salah lagi sih, ya karena mereka liat Hyunjin menggunakan kaos pemainnya dan juga celana pendek selutut. Rambutnya yang disisir kebelakang, makin kenceng tuh sorakannya. Ryujin dan Chaeryeong hanya mendengar saja, sibuk dengan ponsel.

"Anjir, si Hyunjin ganteng banget. Gak salah gue suka ama dia,"

"Ih, Hyunjin punya gue doang ya. Lo jangan jadi pelakor,"

"Udah deh, dia cuma punya gue,"

"Lo pada berisik amat, udah dia milik gue sekarang,"

Dan banyak lagi.

Kakak kelas di depan mereka mengoceh tidak jelas terhadap Hyunjin. Geli Ryujin mendengarnya, ia akui Hyunjin memanglah tampan. Melihat tim mereka sedang diberi sedikit aba aba oleh sang pelatih, Ryujin melihat Han disana.

Han? Sejak kapan lo suka main bola bocah tupai:((

"Eh, si Han ikutan? Sejak kapan dia suka main bola dah?" gumam Ryujin.

Priiit

Suara peluit berbunyi, pertandingan pun dimulai. Mereka saling mengoper oper bola, mata Ryujin tertuju pada Hyunjin. Sepertinya dia sangat ahli dalam sepak bola, lihat saja caranya merebut bola dari lawan mainnya.

"Gile si Hyunjin. Mantep bener mainnya," ucap Chaeryeong sambil mengguncangkan bahuku.

"Iya gue tau, dari tadi gue liatin dia tau,"

"Jadi lo daritadi liatin dia jin?!" pekiknya membuat beberapa orang disana menatap kami.

"Sstt, berisik banget sih lo karena gue cuma liatin dia doang. Apa salahnya sih?" ucap Ryujin.

"Katanya lo mau ngejauhin dia, lo gimana sih?" bisik Chaeryeong pada Ryujin.

Ryujin hanya diam membeku.

🍫🍫🍫

Selang selama satu jam, pertandingan selesai, dengan skor 2-1. Ryujin kira tim mereka tidak akan mencetak gol, tapi dugaannya salah. Hyunjin dan Han mencetak gol dua untuk tim mereka. Ryujin dan Chaeryeong berjalan ke arah tim mereka.

"Han, lo main juga ternyata? Katanya lo gak bisa bola," ujar Chaeryeong.

"Kata siapa gue gak bisa? Buktinya, tadi gol tuh," jawab Han sambil meminum mineralnya.

"Waktu itu lo bilang gak bisa, gimana sih lo?" ucap Ryujin. Han hanya menggaruk garuk kepalanya.

"Si Hyunjin kemana?" tanya Chaeryeong.

"Hyunjin doang yang ditanyain? Aku nya gak?" Sunwoo datang dengan wajah cemberutnya.

"Gak ah, males,"

"Jahat banget sih kesayangan ku ini," ucap Sunwoo. Membuat Ryujin dan Han cuma melongo dengan ucapan Sunwoo tadi.

"Bentar bentar, kalian..."

"Pacaran?!" ucap Ryujin dan Han bersamaan. Sunwoo dan Chaeryeong hanya tersenyum kikuk.

"Hehe, maaf gak ngasih tau lo berdua. Udah lama sih ki--"

"Gue ketinggalan sesuatu ya?" Hyunjin datang dengan sebotol mineral di tangannya dan juga handuk putih kecil di pundaknya.

"Ih, lo jago banget sih main bolanya. Pertama kali loh gue liat," puji Chaeryeong membuat Sunwoo tambah cemberut.

"Terus aja puji Hyunjin. Pacarnya sendiri gak dipuji," ketus Sunwoo. Ryujin yang berada di sebelahnya pun tertawa, lalu menepuk bahu Sunwoo.

"Sabar, nanti juga dia muji lo ko," ucap Ryujin.

"Kamu juga bagus ko, punya pacar gini amat," gumam Chaeryeong pada kalimat terakhirnya.

"Hehe makasih," ucap Sunwoo sambil mengacak pelan rambut coklat Chaeryeong.

"Udah, lo berdua jangan ngebucin mulu dah. Kasihani kami yang jomblo dong," ucap Han.

"Lo aja kali yang jomblo, gue sih gak ya," ucap Hyunjin.

"Emang lo udah punya?" tanya Ryujin.

"Kan lo pacar gue. Gimana sih?" ucap Hyunjin sambil merangkul pundak Ryujin, membuatnya membeku seketika.

Astaga. Apakah jantung Ryujin baik baik saja?

Tbc.

CHOCOLATE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang