25

62 7 0
                                        

"RYUJIN?!"

"Bro, lo kenapa?"

Hyunjin menoleh, itu Felix. Sahabatnya. Hyunjin melihat sekeliling, nafasnya memburu, ia masih berada di rumah. Apa tadi hanya mimpi?

"Gue kenapa?" tanya Hyunjin.

"Malah nanya balik, gue nungguin lo bangun. Bunda lo bilang lo ketiduran, gue udah nelpon lo berkali kali tau gak," ujar Felix.

"Hadeh, lo malah ngomel. Kenapa sih? Kan gue minta lo buat jemput Ryujin kesini," ujar Hyunjin.

Felix mengangkat bahunya, "Kata adeknya dia gak ada di rumah,"

Hah?

"Maksud lo?" tanya Hyunjin tak mengerti.

"Adeknya bilang kalo Ryujin udah kesini, tapi pas gue kesini tu anak belum dateng," jawab Felix.

"Yang bener aja lo?!" pekik Hyunjin.

"Bener lah. Masa gue boong?"

"Gue telepon dulu, deh," Hyunjin mengambil ponselnya di atas meja. Lalu menelepon Ryujin.

Tut

Tut

Tut

Tut

"Maaf, nomor yang anda tuju sedang dialihkan. Mohon--"

"Ah, gak diangkat sama Ryujin!" ucap Hyunjin.

"Gue juga udah telepon Ryujin berkali kali, gak diangkat," ucap Felix.

Tunggu..

Apa jangan jangan..

Ah, nggak!! Nggak mungkin!!

"Telepon lagi coba, pasti diangkat," ucap Felix. Hyunjin hanya mengangguk, lalu mencobanya kembali.

Tut

Tut

Tut

Tut

"Halo, jin? Kenapa?"

Hyunjin menghela nafasnya lega, akhirnya diangkat juga.

"Kamu lagi dimana?"

"Oh, ini, aku lagi di supermarket. Beli coklat buat kamu sama aku,"

"Asikk, pas banget nih. Lagi laper hehe,"

"Haha, aku ben---"

Tut tut tut.

Loh? Kok dimatiin?

"Kenapa lo?" tanya Felix.

"Teleponnya tiba tiba dimatiin, lix," jawab Hyunjin.

"Tiba tiba? Gue curiga nih," ucap Felix tiba tiba.

"Curiga apaan dah?" tanya Hyunjin.

"Gue curiga kalo Ryujin di---"

Ting!

Ada pesan masuk ke ponsel Hyunjin.

Unknown number
Kalo kamu ingin kesayanganmu itu selamat, datang kesini. Jangan bawa polisi!!

Apa apaan?

"Dari siapa?"

Hyunjin menggeleng, "Gue gak tau, nomornya gak dikenal,"

CHOCOLATE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang