CHOCOLATE✔️

Welcome, baby girl!

"Beneran?"

"Iya beneran,"

"Bener ya?"

"Ih, kamu mah bawel. Udah sana berangkat! Nanti kamu telat lagi," ucap Ryujin mendorong Hyunjin keluar rumah.

"Jangan didorong juga dong! Yaudah, aku berangkat ya. Kalo ada apa apa telepon aku aja, ya?" ucap Hyunjin.

Ryujin hanya mengangguk. Memberikan tas kerja Hyunjin.

"Dadah adek, baik baik sama mama ya. Jangan nakal, oke?" ucap Hyunjin sambil mengelus lembut perut Ryujin yang sudah membesar.

Kandungan Ryujin sekarang memasuki 8 bulan. Mungkin bulan depan akan lahiran. Bayinya perempuan, karena kami sudah mengeceknya ke dokter saat usia kandungannya 7 bulan.

Sebenarnya, Hyunjin gak tega ninggalin Ryujin sendiri di rumah. Apalagi kan dia lagi hamil besar tuh, kalo ada apa apa gimana?

Tadinya, Hyunjin mau cuti, tapi gak dibolehin. Sama siapa? Ya sama Ryujin lah. Dia gak ngebolehin Hyunjin buat cuti hari ini. Makanya dia nyuruh Hyunjin kerja.

"Emang adeknya ngerti kamu ngomong apa?" tanya Ryujin.

"Pastilah, aku kan papanya,"

Ryujin menarik hidung Hyunjin, "Bisa aja ya, udah sana berangkat!"

"Siap kanjeng ratu! Dadah!"

🍫🍫🍫

"Bro, kenapa lo? Kayak gak ada semangat hidup dah," ucap Felix.

"Berisik lo," ketus Hyunjin.

"Santai, lo kenapa sih? Kepikiran Ryujin ya?" tanya Felix sambil duduk di sofa.

Hyunjin mengangguk, "Gue gak tega ninggalin Ryujin sendiri di rumah. Apalagi dia kan lagi hamil besar,"

"Kenapa lo gak minta bunda buat nemenin? Kan bisa?"

Oh iya ya. Bodohnya aku.

"Bener juga ya lo," Hyunjin pun segera menelepon bunda.

"Halo?"

"Halo kak? Kenapa?"

"Eum, bunda lagi sibuk gak?"

"Gak juga sih, bunda tadi habis dari kantor sebentar. Kenapa?"

"Bisa temenin Ryujin di rumah gak bun? Aku lagi di kantor, kerjaan ku numpuk,"

"Loh, kok kamu gak bilang daritadi sih? Tau gitu bunda langsung ke rumah kamu aja,"

"Jadi bisa bun?"

"Iya bisa kok, sekalian bunda mau buat kue di rumahmu,"

"Asik, buat kue coklat bun. Yaudah, aku lanjut kerja lagi ya,"

"Haha iya, semangat ya sayang!!!"

Pip.