"Bikin tenda nya disini aja, bawa tenda masing masing kan??"
Ketiganya mengangguk, menjawab pertanyaan Bomin.
Ini udah malem hari, beruntungnya Bomin bawa lampu. Jadi gak terlalu gelap.
"Cara masangin tenda gimana ya? Gue lupa,"
Mereka yang tadinya sedang memasang tenda langsung menoleh ke Sunwoo, terus tepuk jidat.
"YA TUHAN, PUNYA TEMEN GINI AMAAT!"
"TERUS GUNANYA LO MASUK PRAMUKA PAS SMP APAAN HAH?! MASANG TENDA AJA GABISA!"
"DIRI INI PUSING, DIRI INI PUSING!"
Sunwoo cuma cengengesan ganteng, untung sia beneran ganteng woo:)
"Hehe, kan gue udah lama gak jadi pemandu pramuka. Ya jadi gue lupa,"
Hyunjin menatap langit malam, itu mengingatkannya pada sahabat kecilnya dulu.
"Andai aja, kalo lo tau gue udah kembali kesini. Lo pasti seneng banget," gumam Hyunjin.
"HAJEEE, BURUAN PASANG TENDANYA! LO MAU TIDUR TANPA PAKE TENDA HAH?!!" seru Sanha yang masih sibuk masang tendanya.
"Ck, iye iye. Bawel amat sih,"
🍫🍫🍫
Tiga hari setelahnya..
"Udah sembuh lo?" Ryujin hanya mengangguk.
"Bagus dah kalo kek gitu, si Hyunjin kagak cemberut mulu. Gue sampe dikacangin tau gak," jelas Sunwoo ketika Ryujin duduk di depannya.
"Ya, lo liat aja. Gue udah sehat," ucap Ryujin.
"Eh waktu itu bener si Hyunjin ke rumah?" tanya Chaeryeong.
Ryujin mengangguk, "Iya, kemaren dia ke rumah. Sekalian..."
"Sekalian apa?" tanya mereka bersamaan.
"Sek---"
"Hai jin," mereka bertiga menoleh, Hyunjin datang dengan senyumannya.
"Udah sembuh?" Ryujin hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Dia pun tersenyum, sepertinya dia senang Ryujin kembali sehat.
"Aduh, kok panas ya?" ucap Sunwoo sambil mengipas ngipaskan wajahnya.
"Duh, kamu tuh. Diem deh, nganggu bucin baru aja," Ryujin hanya memutar bola matanya malas.
"Apaan banget dah lo berdua, gak jelas bener," kesal Ryujin.
"Eh eh, katanya lo mau ngehindarin si Hyunjin. Kok d---"
"Chae!!" Perkataannya terpotong karena Ryujin melotot ke arahnya. Astaga, ceplas ceplos sekali dia ini. Sudah tau Hyunjin ada di sampingnya, dan dia berbicara seperti itu saat ada orangnya.
"Ups, sorry. Gue keceplosan hehe,"
Ryujin hanya mengendus kesal. Semoga Hyunjin tidak mendengarkan perkataan Chaeryeong.
Jam istirahat..
Oke, hari ini Ryujin akan menyelidiki siapa yang suka ngasih coklat misterius ke dia. Kan penasaran tuh. Jadi, dia pergi ke kelas 11 buat nemuin Haruto.
"Haruto!"
Haruto menoleh, "Eh Kak Ryujin? Ada apa?"
"Eum, gue mau nanya dong. Waktu itu kan lo ngasih coklat ke gue, dan coklat itu dari siapa?" tanya Ryujin.
Haruti menggaruk tengkuknya kikuk, "O-oh itu kak, gue gak bisa kasih tau lo. Orangnya udah bilang ke gue buat gak ngasih tau,"
Ryujin mengangguk mengerti, "Gitu ya? Kalo gitu, bilangin makasih ke orang yang udah ngasih coklat ke gue ya,"
Haruto mengangguk, "Oke kak!"
Tringgg
Ryujin segera memasukkan semua buku nya ke tas putih miliknya. Hari ini Ryujin merasa lelah, tadi mendapat ceramah satu kelas dari Pak Namjoon, otaknya tidak bisa untuk berpikir karena hari ini sangatlah panas seperti di sauna.
"Ryujin," panggil Hyunjin. Ya, saat ini hanya ada ia dan Hyunjin di kelas. Ryujin mengangkat kedua alisnya dan menatapnya dengan tatapan "kenapa?"
"Gue mau ngomong sama lo. Nanti sore di taman deket komplek rumah lo," ucap Hyunjin kemudian pergi keluar kelas. Ryujin pun mengikutinya di belakang. Ia kira ada apa, tapi dia mau ngomongin apa ya?
🍫🍫🍫
"Bang, kata dia, makasih udah ngasih coklatnya," ujar cowok tinggi itu.
"Hm? Dia udah tau?"
Cowok itu menggeleng, "Nggak, tapi tadi dia nanya ke gue. Siapa yang ngasih coklat itu,"
"Lain waktu, lo kasih tau aja siapa yang ngasih coklat itu ke dia,"
"Oke!"
🍫🍫🍫
Ryujin duduk di salah satu bangku taman sambil memakan coklatnya yang baru saja ia beli. Sesekali ia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Kenapa Hyunjin begitu lama?
"Kemana sih tu anak? Udah jam segini kagak muncul batang hidungnya," gumam Ryujin.
"Nunggu lama?" Ryujin mendongak, akhirnya datang juga.
"Gak, gue baru aja sampe," bohong Ryujin sambil tersenyum paksa.
"Oh iya, lo mau ngomongin apa?" tanya Ryujin.
"Kenapa jin?"
Ryujin mengerutkan dahi, maksudnya apa?
"Hah? Gue gak ngerti," ucap Ryujin pura pura tidak mengerti. Padahal ia tau arah bicara Hyunjin.
"Gak usah pura pura, kenapa? Kenapa lo pengen jauhin gue?"ucap Hyunjin.
Ryujin terdiam. Hyunjin pun sama.
Ryujin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Eum, gimana yah? Susah jelasinnya jin, gue gak bisa ngejelasinnya. Ya pokoknya, gitu deh!"
"Gitu gimana?" tanya Hyunjin dingin.
Ryujin mulai menunduk, mengulum bibirnya. Ia tidak berani menatap mata elang Hyunjin.
"Kalo lo emang bener gak ada rasa sama gue, lo boleh jauhin gue, gue gak masalah sama sekali."
"Bukan masalah rasa jin, tapi karena--"
"Karena lo ilfeel sama gue? Iya?"
Deg.
Bagaimana dia bisa tau?
"Gue mana pernah ilfeel sama lo," jawab Ryujin.
Hening.
Sudah kan? Gak ada yang perlu diomongin lagi?
"Udah kan ngomongnya? Kalo udah, gue mau pulang. Kasian mama sama Yuna nunggu gue di rumah," ucap Ryujin kemudian meninggalkannya.
Tapi Hyunjin menahan tangan Ryujin.
"Gue anter lo," Ryujin menepis pelan tangan Hyunjin dari tangannyam
Ryujin tersenyum getir, "Mungkin gue nerima tawaran lo, tapi maaf. Hari ini gue gak bisa, gue butuh waktu dulu buat nenangin semua masalah yang ada, sekali lagi. Maaf,"
Dan Ryujin meninggalkan Hyunjin dengan air mata yang ia tahan sejak tadi.
Ia tiba tiba merindukan sahabat kecilnya yang sudah pergi entah kemana.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOCOLATE✔️
Fanfiction"Gue suka senyum lo. Manis, kayak coklat," HwangShin ft. Others Published : 030120 Finished : 170420 Cover by @ffgwnw