Semenjak Ryujin hamil, terkadang hormon nya selalu labil. Dokter memang bilang, kalau pada wanita hamil hormon mereka memang selalu labil.
Dan juga wanita hamil kadang ngidam, dan Ryujin mengalaminya.
Yang pertama, Ryujin pengen masakan Hyunjin. Beruntung Hyunjin bisa masak. Dan itu saat tengah malam.
Yang kedua, Ryujin minta Hyunjin bawain mangga muda yang langsung dari pohon di rumah mantannya, Yohan.
Yang ketiga, ini paling aneh, masa iya Ryujin minta Hyunjin anterin ke rumahnya Han? Mana minta peluk lagi.
Kan bisa minta peluk aku:(( -Hyunjin
Yang keempat, paling parah. Masa iya dah Ryujin mau masakan tetangga jam 1 malem? Untung tetangganya teman mereka sma dulu, Yeojin.
Dan sekarang, Ryujin minta beliin ayam goreng deket rumah ayah bunda.
"Emang buka jam segini? Ini jam 2 loh, sayang," kata Hyunjin.
"Buka! Orang 24 jam buka kok. Udah sana beliin, ya?" kekeh Ryujin.
Hyunjin menghela nafasnya.
"Yaudah, tunggu sini ya," Baru saja Hyunjin mau mengambil jaket di belakang pintu, Ryujin memanggilnya lagi.
"Sayang, tunggu!" panggil Ryujin.
"Kenapa lagi???" tanya Hyunjin berusaha sabar.
"Eum, gak jadi deh ayam gorengnya. Beli kue coklat aja ya," ucap Ryujin sambil tersenyum lebar.
Sabar, untung gue sayang:) -Hyunjin
"Dimana emang?"
"Ada kok! Udah sana beli cepet!" Ryujin mendorong Hyunjin keluar kamar.
🍫🍫🍫
Jam 02.43
Hyunjin belum dateng juga. Kemana aja sih dia?
"Papa kamu kemana ya dek? Kok lama banget sih?" monolog Ryujin sambil mengelus lembut perutnya yang masih rata.
"Ah tau deh, mending tidur aja," ucap Ryujin lalu berjalan menuju kamar. Baru setengah jam ia tidur, samar samar ia mendengar Hyunjin memanggilnya.
"Ryujin?"
"Sayang?" panggil Hyunjin lagi, kali ini dia masuk ke kamar.
"Sayang, hey. Itu kue coklatnya udah ada," kata Hyunjin sambil menepuk nepuk pelan pipi Ryujin.
"Hm? Kenapa?" Hyunjin tersenyum, "Kue coklatnya udah ada,"
"Oh? Kamu aja yang habisin ya, aku udah gak mau," ucap Ryujin.
"Loh? Kok gitu sih?"
"Abisnya kamu lama, udah ah sana tidur aja. Kuenya buat nanti pagi," kata Ryujin menarik selimut sampai leher. Sedangkan Hyunjin terdiam di tempatnya, tau gitu gak usah dibeliin aja kan?!
🍫🍫🍫
"Masa mau kesana lagi?! Kan waktu itu udah,"
Emosi kalau Hyunjin gini terus.
Kesel, pake banget!
Masa Ryujin pengen ke rumah Han lagi?! Pengen meluk dia lagi masa?!!???
Kan Hyunjin emosiiiiii.
"Kenapa pengen meluk dia sih? Kan bisa meluk aku, aku ada disini," ucap Hyunjin.
"Gak mau meluk kamu! Kamu bau!"
Sabar...
"Ayolah~ mau ya??" rengek Ryujin.
Hyunjin menghela nafas, anak di kandungan Ryujin tuh emang gak mau nempel sama dia ya?
"Gak ah, males," ucap Hyunjin.
"Ih, kok???"
"Ini kamu yang mau atau anak kita yang mau?" tanya Hyunjin menatapnya serius.
"Ya anak kamu lah! Masa aku?"
"Ya siapa tau aja," Hyunjin mengangkat bahunya acuh.
"Hyunjin!" panggil Ryujin.
"Apa?" tanya Hyunjin datar.
"Sekali ini aja, habis itu gak lagi deh! Janji!" kata Ryujin memeluknya dari belakang. Hyunjin diam diam tersenyum manis.
Tadi katanya gak mau peluk, kalo aku marah langsung peluk. Batin Hyunjin.
"Yaudah deh, ayo," ucap Hyunjin mengambil kunci mobil di nakas. Tapi Ryujin daritadi gak beranjak dari tempatnya berdiri.
"Kok diem? Katanya mau ke rumah Han,"
"Gak jadi!" seru Ryujin.
"Lah? Kok gak jadi?" tanya Hyunjin.
"Pokoknya kamu gak boleh kemana mana hari ini!" ucap Ryujin.
Nah kan, mulai berubah pikiran.
"Kok gak boleh sih? Nanti siang aku ada rapat loh sayang," kata Hyunjin.
"Gak! Gak boleh! Seharian ini kamu temenin aku disini! Titik!" seru Ryujin.
"Tapi---"
"Gak ada tapi tapian, Tuan Hwang!" seru Ryujin sambil menaiki tangga, menuju ke kamar.
Hahhh, yaudah lah. Hyunjin telpon sekretaris Choi aja.
"Rapatnya mau dibatalkan saja, pak?"
"Iya, atau gak gini aja, tolong bilangin ke Pak Yoon aja. Soalnya saya harus nemenin istri saya. Dia gak ngebolehin saya pergi kemana mana,"
"Haha, baik pak. Oh iya pak, saya cuma mau bilang,"
"Bilang apa?"
"Mood wanita hamil tuh kadang suka down pak, plin plan. Kadang kalau mau minta ini itu suka gak jadi. Saya cuma mau bilang, yang sabar ya pak,"
"Bukannya ngedukung malah buat mood saya turun. Udah, cepet kasih tau sana,"
"Hehe, maaf pak! Kalau begitu selamat siang pak!"
"Hm, iya siang," Hyunjin pun mematikan sambungan telepon.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOCOLATE✔️
Fiksi Penggemar"Gue suka senyum lo. Manis, kayak coklat," HwangShin ft. Others Published : 030120 Finished : 170420 Cover by @ffgwnw