09

84 13 4
                                    

"Lo tega ninggalin gue sendirian? Gue nanti pulang ama siapa?" rengek Ryujin.

"Ya lo pulang sama Hyunjin lah, lo mau tartil sama gue?" Ryujin menggeleng kuat. Yang benar saja!

"Gila ya lo, gak akan ditilang emang?"

"Ditilang sih, yaudah gue balik ya. Bye~" Chaeryeong melambaikan tangannya.

"Duluan ya jin!" ucap Sunwoo kemudian mereka menghilang dari pandangan Ryujin.

Ryujin hanya diam di tempat, mana mama gak bisa jemput karena rapat sama karyawan, Yuna gak bisa naik kendaraan. Terus pulang sama siapa ini?

Masa iya sama Hyunjin?

NO!!

Nanti modus lagi kayak waktu itu.

Hari semakin sore, Ryujin semakin mengeratkan jaket di tubuhnya karena hari ini memanglah dingin.

Semoga Ryujin dijem---

Tinn tinn

---put.

Nah kan.

Hyunjin datang. Dengan motor dan full face helmnya.

"Astaga, belum pulang juga lo? Sore sore gini lo masih diluar, dingin tau gak!" pekik Hyunjin setelah membuka kaca helmnya.

"Gue gak ada yang jemput, makanya nungguin lo!" balas Ryujin .

"Lah, lo nungguin gue? Ngapain gak didalem aja sih?"

Keceplosan dah. Tau gitu gak ngomong aja.

"Gak papa," jawab Ryujin singkat sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Naik cepet, gue anter lo,"

🍫🍫🍫

Keesokan paginya, Ryujin dan Yuna sedang sarapan. Mama pergi pagi pagi sekali, katanya ada rapat dadakan. Yuna tiba tiba bangkit dari kursinya kemudian berjalan ke arah pintu.

"Kak, itu yang didepan pagar siapa deh? Kayaknya nunggu lo deh," ucap Yuna membuat Ryujin bertanya tanya.

"Gimana? Ada yang nungguin gue?" Yuna mengangguk, "Cewek apa cowok?" tanya Ryujin.

"Cowok, ganteng loh," bisik Yuna.

Ganteng.

Oke, Ryujin tau siapa dia.

Ryujin berjalan ke arah jendela lalu mengintip. Benar saja, Hyunjin menunggunya di depan.

"Ngapain dia disitu?" gumam Ryujin.

"Itu siapa kak?" bisik Yuna yang entah kapan dia datang.

"Anjir lo, ngagetin gue aja!" sewot Ryujin.

"Ya habisnya lo serius banget ngeliatin cowoknya, siapa sih? Pacar ya?"

"Pacar matamu! Itu temen gue tau! Udah ah, gue berangkat ya, lo nanti dianter siapa?" tanya Ryujin sambil menggunakan sepatu.

"Sama Kak Jeongin, yaudah berangkat aja sana," Lah, ngusir ni anak.

"Iya iya, gue berangkat ya," ucap Ryujin lalu keluar rumah. Ryujin menatap datar Hyunjin ketika dia tersenyum tipis padanya.

"Ngapain lo disini anjirr? Untung nyokap gue kagak ada," ucap Ryujin setelah menutup pagar rumah.

"Nungguin lo, udah gak usah banyak bacot deh lo. Buru naik, bentar lagi jam setengah tujuh," ucap Hyunjin kemudian menyalakan motornya.

🍫🍫🍫

"Wess, putri dan pangeran kelas dateng juga," ucap Sunwoo saat mereka memasuki kelas.

"Berisik lo, lo iri kan?" ujar Hyunjin.

"Dih, gak ya. Gue udah punya Chae, jadi ngapain gue iri," balas Sunwoo duduk di sebelah Chaeryeong.

"Si Han kemana? Belum dateng?" tanya Ryujin.

"Belum, ya biasalah pasti dia telat," ucap  Chaeryeong. Baru saja diomongin, eh dateng tuh anak.

"Hai han!" seru Ryujin. Han hanya menoleh, dia langsung duduk di sebelah Seungmin. Dia tidak menjawab sapaan Ryujin, tersenyum saja tidak. Aneh.

"Lah, si Han kenapa dah?" tanya Ryujin pada Chaeryeong.

Chaeryeong mengangkat bahunya, "Ya mungkin dia lagi ada masalah,"

Ryujin mengangguk saja, tak lama bel masuk berbunyi.

🍫🍫🍫

"Jin, bagilah tu coklatnya. Gue lagi gak pengen nasi," ucap Chaeryeong melihat Ryujin sedang makan coklat.

"Anjir lo, beli sendiri sana! Atau minta beliin Sunwoo aja," ucap Ryujin lanjut memakan coklatku.

"Eh iya, lo bener juga. Yaudah deh bye~" Chaeryeong pergi mencari Sunwoo entah kemana.

"Padahal gue bercanda doang tadi," gumam Ryujin. Mata Ryujin tak sengaja melihat Han. Hari ini Han sangat aneh, tak seperti  biasanya. Biasanya dia membuat keributan dikelas, tidak dengan sekarang malah dia rajin membaca buku meskipun itu buku novel.

Tumben amat.

Ryujin pun menghampiri Han di kursinya.

"Han, tumben banget lo baca novel," ucap Ryujin. Han tidak menjawab, melainkan pergi entah kemana. Ryujin hanya menatap punggungnya yang semakin menjauh. Aneh sekali, Han yang awalnya ceria dan sering membuat Ryujin tertawa. Sekarang berubah, dingin dan merasa bodoamat. 

Han kenapa sih?

"Han, tunggu dulu!" Ryujin mengejar Han ketika cowok berwajah tupai itu keluar dari kelas.

"Han, tunggu!" Ryujin menarik tangan Han sampai cowok itu berbalik badan.

"Ck, apaan sih?! Pegang pegang segala," sinis Han. Hati Ryujin mencelos mendengarnya.

"Lo kenapa sih? Jadi berubah gini? Gue ada salah sama lo?" tanya Ryujin.

Han diam, membuang muka.

"Jawab pertanyaan gue?!! Gue ada salah apa sampe lo berubah kayak gini?!" seru Ryujin.

"Gue gak suka lo deket deket sama Hyunjin, makanya gue milih buat ngejauh dari lo. Ngerti?"

Kali ini, Ryujin yang diam.

"Lo.. Suka sama gue?"

Han menunduk, lalu mendongak. Menatap manik coklat Ryujin.

"Iya, gue suka sama lo,"

Tbc.

CHOCOLATE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang