CHOCOLATE✔️

22

Hyunjin❤

mau ngomong apa?

ceritanya nanti aja
ketemu di taman
bisa?

bisa
jam 9

aku jemput ya

gak usah

Setelah membalas pesan itu, Ryujin  membaringkan dirinya di kasur.

Semoga, Ryujin tidak bertengkar lagi dengan Hyunjin setelah masalah ini selesai.

🍫🍫🍫

"Hei, nunggu lama gak?"

Ryujin menggeleng, "Enggak, aku baru dateng,"

"To the point aja, mau ngomong apa?" tanya Ryujin.

"Aku mau kita baikan,"

Ryujin mengerutkan dahi.

"Baikan? Emang kita pernah marahan ya?" tanya Ryujin polos.

Hyunjin berdecak, "Kamu ngejauhin aku terus dari kemarin, itu gara gara apa?" tanya Hyunjin.

Ryujin mengangkat bahunya, "Itu mungkin aku cuma kecapean doang,"

Ah iya, Ryujin teringat sesuatu.

"Kemarin, kamu ke timezone?" tanya Ryujin.

Hyunjin mengangguk, "Iya, kok tau?"

"Kemarin aku juga kesana, sama Yuna," ujar Ryujin.

"Sama siapa kamu pergi kesana?" tanya Ryujin lagi.

"Sendiri," jawab Hyunjin.

"Oh ya? Kok aku liat kamu sama cewek sih? Mesra lagi," sinis Ryujin. Yuna yang liat sih, bukan aku.

"Iya, aku kesana emang sama cewek tapi dia---"

"Pacar baru kamu kan?" potong Ryujin.

Hyunjin menggeleng kuat kuat, "Enggak, aku gak punya pacar selain kamu, serius,"

Ryujin berdecak, "Terserah,"

Ryujin berdiri dari duduknya, tapi tangannya ditahan oleh Hyunjin.

"Apasih?! Lepasin!! Aku mau pulang?!"

Hyunjin menggeleng, "Aku anter kamu pulang," ucap Hyunjin.

"Gak usah, kamu urusin aja pacar baru kamu itu," Ryujin menepis tangannya cukup keras, lalu pergi dari taman.

Ryujin pergi mencari taksi. Setelah dapat, ia langsung masuk. Tidak peduli dengan teriakan Hyunjin yang terus memanggil namanya. Air matanya terus mengalir dengan teganya.

Skip...

"Kak? Mata lo kenapa? Kok merah?" tanya Yuna saat Ryujin masuk ke rumah.

"Kelilipan doang," jawab Ryujin masuk ke kamar. Membaringkan dirinya di kasur.

"Hiks... kok jadi gini sih?" gumam Ryujin sambil menatap langit langit kamar.

Tok tok tok

"Kak Ryujin,"

Ryujin dengan segera menghapus air matanya yang masih mengalir di pipinya.