16

86 11 0
                                    

Setelah 2 jam mengerjakan soal yang susahnya minta ampun, mereka berlima---Ryujin, Chaeryeong, Yeojin, Sunwoo dan Hyunjin duduk di kursi kosong yang tersisa di kantin.

"Gila, soal matematika tadi bikin kepala gue meledak tau gak," ucap Sunwoo sambil mengacak acak rambutnya.

"Ah, kamu pasti gak belajar kan? Orang gampang kok, situ nya aja yang gak ngerti," ketus Chaeryeong.

"Ih, aku belajar kemaren. Mana sampe tengah malem lagi," sahut Sunwoo.

"Masa? Tentang apa?"

"Bilangan bulat kan?"

Mereka tertawa di meja itu. Jaman kapan itu pelajaran? Hahaha.

"Astaga, jaman kapan pelajaran itu? Ya pantes aja lo kesusahan, orang materinya peluang sama statistika. Gimana sih lo?" ucap Ryujin masih tertawa.

"Oh gitu ya? Gue kira bilangan bulat," jawab Sunwoo sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gimana kalau hari ini kita belajar bareng? Besok masih ada kan tuh jadwalnya, gimana?" usul Yeojin.

"Boleh juga tuh, udah lama sih gue gak pernah belajar bareng," ucap Ryujin.

"Okedeh, mau dimana tempatnya?" tanya Chaeryeong. Di meja itu mereka hanya diam sambil berpikir.

"Di rumah Hyunjin aja, setuju gak?" tanya Sunwoo.

"Gue?" ucap Hyunjin sambil menujuk dirinya sendiri.

"Iyalah, kalo buka lo siapa lagi? Mau si Han gue ajakin?" ucap Sunwoo membuat Hyunjin menggeleng kuat kuat.

"Boleh tuh, pulang sekolah kumpul di parkiran ya,"

"Oke!"

🍫🍫🍫

Han berjalan menuju perpustakaan, seperti biasa, ia akan membaca buku disana.

"Duh, susah banget sih. Mana kursinya gak ada lagi,"

Mata Han langsung beralih ke cewek berambut merah itu.

Lah, itu bukannya cewek yang waktu itu kan?

Han menghampiri cewek itu, tapi cewek itu langsung sadar keberadaan Han.

"Eh, maaf, gue boleh minta tolong gak? Tolong ambilin buku yang di atas itu dong. Gue gak nyampe,"

Han menatap datar cewek itu, tapi tangannya tetap mengambil buku yang cewek itu tunjuk.

"Nih, makanya, tumbuh itu ke atas. Bukan kesamping," ucap Han sambil memberika buku yang diambilnya tadi.

Ini mah ngeledek namanya:)

Cewek itu cuma cengengesan, "Hehe, makasih. Oh iya, gue belum tau nama lo, boleh kenalan?"

Han mengangguk, "Han Jisung, lo?"

"Lee Seoyeon, salken ya,"

Han mengangguk lagi, dalam hati ia tersenyum karena bertemu cewek seimut Seoyeon.

🍫🍫🍫

"Ini Sunwoo kemana sih? Lama banget cuma beli minuman doang," gerutu Chaeryeong.

"Sabar chae, mungkin lagi antri," Padahal Ryujin juga pengen marah sama seperti dengan Chaeryeong, mereka sudah 30 menit berdiri menunggu Sunwoo yang hanya pergi untuk membeli minuman.

"Kamu lama banget sih! Cuma beli minuman doang, ngapain aja kamu disana?!" omel Chaeryeong begitu Sunwoo datang dengan sekantong plastik berisi minuman.

"Ya maaf, tadi kan ngantri, jadi lama. Yuk berangkat!"

Mereka berlima pun berangkat, Ryujin dengan Hyunjin, Chaeryeong dengan Sunwoo, dan Yeojin dengan Mang ojek.

Poor Yeojin:( Yang sabar ya nak..

"Pegangan ya, gue mau ngebut," ucap Hyunjin ketika Ryujin menaiki motornya.

"Ngebut mulu, kayak pembalap motor aja," canda Ryujin. Hyunjin pun menjalankan motornya keluar gerbang sekolah. Dilihat dari kaca spion, Yeojin terlihat cemberut karena dia pasangan sama Mang ojek.

"Kasian Yeojin, kita berpasangan dia malah pasangan sama Mang ojek, haha," ucap Hyunjin sedikit berteriak karena kami sedang dijalan.

Ryujin tertawa, "Iya, kasian. Kenapa gak lo aja yang boncengin Yeojin?" tanya Ryujin.

"Gak mau, mau nya sama lo, gimana?"

Anak ini, modusnya kebangetan.

"Kalo sama gue terus, nanti yang ada lo modus!" sahut Ryujin. Hyunjin malah tertawa, entah dia dengar atau tidak. Padahal jalanan sangat ramai.

"Dah sampe nih, mau turun gak?"

Loh? Udah sampai? Cepet banget.

Ryujin pun turun dari motor Hyunjin, melihat sekitar depan rumahnya.

"Rumah lo?" tanya Ryujin.

"Iya lah, mau rumah siapa lagi? Tetangga? Yakali," ujar Hyunjin. Chaeryeong dan Sunwoo sudah sampai di rumah Hyunjin, begitu juga dengan Yeojin.

"Kalian langsung masuk aja, gue mau masukin motor dulu ke garasi," ucap Hyunjin. Mereka mengangguk, lalu berjalan menuju depan pintu.

"Ketuk pintunya," perintah Sunwoo.

"Lo aja, lo kan di depan," sahut Yeojin.

Sunwoo berdecak, lalu mengetuk pintu. Pintu terbuka dan ada perempuan paruh baya yang tersenyum ke arah mereka.

"Aden sama non ini temennya Den Hyunjin ya?" ucapnya.

"Iya bibi, kita mau belajar bareng disini," ucap Chaeryeong ramah.

"Panggil Bibi Lim aja. Kalo gitu masuk dulu, bibi buatkan minum," ucap Bibi Lim, pembantu di rumah Hyunjin. Mereka masuk ke rumah Hyunjin.

"Silahkan duduk, den, non. Bibi ke dapur dulu ya," Bibi Lim pergi menuju dapur. Mereka mengangguk mengerti.

"Tunggu bentar ya, gue ganti baju dulu," ucap Hyunjin berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

"Ini den, non, minuman sama cemilannya," Bibi Lim datang dengan nampan berisikan lima minuman juga kue kering.

"Makasih, bi," ucap mereka bersamaan.

"Iya, sama sama. Kalo gitu Bibi ke belakang dulu ya," ucap Bibi Lim lalu pergi.

"Ah~ seger bener minumannya," ucap Sunwoo setelah meminum minuman yang tadi dibawakan Bibi Lim.

"Kalian temannya Hyunjin ya?"

Tbc.

CHOCOLATE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang