15

80 11 0
                                    

Satu bulan kemudian...

Ujian.

Ujian.

Ujian.

UJIAN.

Itu yang ada di otak Ryujin selama ini. Besok akan ada ujian nasional. Ryujin sedang serius belajar untuk besok, tapi saat ini ia diganggu oleh manusia tampan. Siapa lagi kalo bukan Hyunjin? Temen rasa pacar. Katanya.

Drrrt drrrt

"Hai, lagi ngapain nih?"

"Hai juga, ini nih. Lagi belajar buat besok ujian,"

"Tumben, biasanya lo kalo ada ulangan harian pasti males belajar,"

"Enak aja! Gue gak kayak gitu ya,"

"Utututu si sayang ku marah, lo jelek kalo marah. Kayak singa lepas dari kebun binatang tau,"

"Masa gue disamain sama singa? Besok lo mau nyamain gue sama apa? Kambing?"

Hyunjin tertawa di seberang sana.

"Hahaha, ya gak lah. Nanti gue samain lo sama panda deh,"

"Ihhhh ko panda? Gendut dong?"

"Tadi dibilang singa gak mau, panda gak mau. Terus mau apa? Burung beo?"

Ryujin terkekeh, "Berarti gue cerewet?"

"Emang lo cerewet kok, kayak burung beo, berisik,"

"Cerewet kayak gini lo sayang kan?" goda Ryujin.

"Eum, sayang gak ya? Bingung nih haha,"

"Hahaha, udah dulu yah. Gue mau belajar, lo juga jangan lupa belajar, biar kita lulus bareng,"

"Siap sayangku! Bye, semangat yah!"

"Semangat juga, Bye~"

Tut.

Sambungan terputus, Ryujin memutuskan untuk melanjutkan belajarnya lagi.

🍫🍫🍫

Keesokan harinya,

"Halo, tuan putri,"

Ryujin tersenyum tipis ke arahnya, hari ini Ryujin dan Hyunjin berangkat bersama ke sekolah. Seperti biasa, Hyunjin membawa motornya.

"Tumben, lo pake jaket? Biasanya juga jarang," ucap Ryujin.

"Kali kali lah, hari ini cuaca dingin bener," jawab Hyunjin.

Ryujin hanya tertawa, lalu naik ke motornya. Hyunjin pun menjalankan motornya dengan kecepatan standar. Setelah sampai, mereka hanya mengobrol singkat sambil jalan ke kelas.

"Lo udah belajar buat hari ini?" tanya Hyunjin.

"Udahlah, gue rela tidur larut hanya buat belajar buat hari ini," jawab Ryujin.

"Oh iya, kalo lo? Lo belajar gak buat hari ini?" Kali ini Ryujin yang bertanya padanya.

"Udah dong, pas gue lagi nelepon lo itu gue lagi belajar tau," ucap Hyunjin bangga.

"Ah, bohong lo mah. Bukannya belajar pasti malah main game," ucap Hyunjin.

"Gak ih, enak aja ya lo. Gue sekarang udah berubah, gak kek dulu lagi," jawab Hyunjin tak terima.

"Iya in, biar cepet," ucap Ryujin.

"SHIN RYUJIN!!!"

Chaeryeong, dia berlari ke arah Ryujin dan Hyunjin dengan Yeojin dan Sunwoo di belakangnya.

"Cie, duaan mulu lo berdua. Kayak perangko, nempel mulu nih," goda Chaeryeong.

"Apaan sih ah, lo juga apa kabar sama Sunwoo? Duaan mulu kan? Setelah baikan?" goda Ryujin balik.

"Ah, lo mah suka bener aja. Gue sampe dikacangin tau gak, karena mereka nge bucin mulu," sindir Yeojin. Yang disindir nyengir kuda.

"Makanya, cari cowok dong jin. Kayak gue sama Ryujin," ucap Chaeryeong.

"Enteng bener lo ngomong," ketus Yeojin.

"Udah udah, yuk ke kelas bareng. Bentar lagi mau bel," ucap Sunwoo. Mereka berlima pun berjalan menuju kelas. Ryujin melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam 06.58. Sebentar lagi masuk.

"Hei, cepet masuk, malah diem disitu,"

"Eh i-iya," ucap Ryujin lalu memasuki kelas dengan santai. Ryujin segera duduk di kursi sebelah dengan Chaeryeong.

"Nanti lo calling calling sama gue ya, kalo gue gak tau jawabannya," bisik Chaeryeong ketika pengawas datang.

Ryujin membentuk gestur 'ok' dengan kedua tangannya.

"Baiklah, saya akan membagikan soal dan lembar jawabannya. Tidak ada yang boleh mencontek atau kerja sama," ucap Pak Doyoung--pengawas ruangan. Kemudian Pak Doyoung membagikan soal dan lembar jawabannya.

Ryujin komat kamit baca doa,

Semoga ujian ini aku bisa mengerjakannya. Amin.

"Semangat Ryujin, kamu pasti bisa,"

Ryujin menoleh ke sebelah kanannya, Hyunjin, dengan senyumannya dia berkata seperti itu.

"Semangat juga Hyunjin, kamu juga pasti bisa," ucap Ryujin sambil tersenyum. Hyunjin tersenyum, lalu fokus ke soalnya. Ryujin pun juga fokus ke soal yang akan ia kerjakan. Semoga saja tidak sulit, hehe.

Tbc.

CHOCOLATE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang